KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) mencatatkan kinerja finansial yang jauh dari mengesankan sepanjang semester I-2025, menghadapi periode yang penuh tantangan.
Berdasarkan laporan keterbukaan informasi yang dirilis pada Rabu (8/10/2025), PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) membukukan rugi bersih yang signifikan sebesar Rp 82,53 miliar hingga akhir Juni 2025. Angka kerugian ini melonjak drastis, membengkak hingga 154,11% secara tahunan (year on year/yoy) dari rugi bersih Rp 32,47 miliar yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Penurunan kinerja ini turut tercermin dari sisi pendapatan. COCO mencatatkan penjualan bersih atau top line sebesar Rp 73,15 miliar pada semester I-2025, turun 8,9% secara tahunan dari Rp 80,34 miliar yang berhasil dibukukan pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Kondisi keuangan COCO semakin tertekan dengan tingginya beban pokok penjualan yang mencapai Rp 69,54 miliar per 30 Juni 2025. Akibatnya, setelah dikurangi dari penjualan bersih, perusahaan hanya mampu membukukan laba bruto sebesar Rp 3,6 miliar, mencerminkan margin keuntungan yang sangat tipis dari operasional intinya.
Selain itu, pergerakan berbagai pos beban operasional juga memberikan tekanan signifikan. Meskipun beban penjualan tercatat menurun menjadi Rp 2,43 miliar dari Rp 3,14 miliar, beban umum dan administrasi justru meningkat menjadi Rp 14,76 miliar dari Rp 11,72 miliar. Poin paling krusial adalah lonjakan drastis pada beban operasi lainnya yang mencapai Rp 59,13 miliar, meningkat tajam dari periode sebelumnya yang hanya Rp 50,52 juta, menjadi salah satu kontributor utama pembengkakan rugi bersih COCO.
Rincian penjualan COCO berdasarkan jenis produk menunjukkan bahwa compound chocolate menyumbang Rp 27,36 miliar, real chocolate Rp 8,64 miliar, cocoa powder Rp 28,47 miliar, dan food beverages Rp 867 miliar. Sementara itu, dari segmen pasar, penjualan lokal tercatat sebesar Rp 72,4 miliar, dengan kontribusi ekspor yang relatif kecil yakni Rp 748,11 juta.
Kondisi neraca COCO juga menunjukkan pelemahan yang signifikan. Total aset perusahaan menyusut menjadi Rp 379,59 miliar per 30 Juni 2025, dari posisi Rp 439,77 miliar pada akhir Desember 2024. Sementara itu, total liabilitas justru membengkak menjadi Rp 363,01 miliar per semester I-2025, naik dari Rp 341,7 miliar pada akhir tahun 2024.
Dampak langsung dari pergerakan ini adalah anjloknya total ekuitas COCO secara dramatis, dari Rp 98,07 miliar per 31 Desember 2024 menjadi hanya Rp 16,58 miliar di akhir Juni 2025. Penurunan ekuitas yang tajam ini mengindikasikan erosi modal perusahaan yang signifikan. Lebih lanjut, posisi kas dan bank juga menciut drastis menjadi Rp 1,33 miliar per 30 Juni 2025, jauh di bawah Rp 11,25 miliar yang tercatat pada periode sebelumnya, menambah gambaran tantangan finansial yang dihadapi PT Wahana Interfood Nusantara Tbk.
Ringkasan
PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) mencatatkan kerugian bersih sebesar Rp 82,53 miliar pada semester I-2025, meningkat 154,11% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan kinerja ini disebabkan oleh penurunan penjualan bersih menjadi Rp 73,15 miliar serta tingginya beban pokok penjualan dan beban operasi lainnya.
Kondisi keuangan COCO juga mengalami pelemahan dengan menyusutnya total aset menjadi Rp 379,59 miliar dan membengkaknya total liabilitas menjadi Rp 363,01 miliar. Hal ini mengakibatkan penurunan dramatis pada total ekuitas menjadi Rp 16,58 miliar dan penurunan signifikan pada posisi kas dan bank perusahaan.