Emas Antam Pecah Rekor! Harga Tembus Rp 2.123.000

Scoot.co.id – Mengawali pekan ini, Senin (22/9), harga emas Antam menunjukkan sedikit kenaikan, menembus level Rp 2.123.000 per gram. Angka ini tercatat naik tipis Rp 1.000 dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di Rp 2.122.000 per gram. Kenaikan serupa juga terjadi pada harga buyback emas, yang kini mencapai Rp 1.970.000 per gram, setelah sebelumnya dipatok di Rp 1.969.000 per gram.

Bagi masyarakat yang berencana menjual koleksi emasnya, saat ini harga jual kembali akan dihargai Rp 1.970.000 per gram. Khususnya bagi pemilik emas batangan yang telah berinvestasi sejak November 2022, momen ini bisa menjadi sangat menguntungkan. Mengingat pada 26 November 2022, harga emas Antam berada di level Rp 936.000 per gram, kenaikan signifikan ini menjanjikan keuntungan yang menarik. Sebagai contoh, jika seseorang membeli 5 gram emas pada waktu itu dengan modal Rp 4.680.000, kini ia bisa menjualnya seharga Rp 9.850.000 (sebelum pajak), meraih profit total sebesar Rp 5.170.000. Ini menunjukkan potensi investasi emas sebagai lindung nilai yang menguntungkan.

Melihat lebih jauh ke depan, Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan pergerakan harga emas dunia. Dalam sepekan, ia memperkirakan harga berpotensi bergerak di kisaran support USD 3.654,90 hingga resistance USD 3.715,60. Ibrahim juga menunjukkan optimisme tinggi terhadap prospek harga emas, bahkan memprediksi pada semester II-2025, harga emas global dapat menyentuh USD 3.788 per troy ounce, atau setara dengan Rp 2.180.000 per gram. Menurutnya, harga emas di pasar internasional terbentuk dari analisis fundamental, teknikal, serta dinamika permintaan dan penawaran logam mulia di seluruh dunia. Penjelasannya ini disampaikan dalam keterangan yang diterima JawaPos.com pada Minggu (21/9).

Dinamika global memang menjadi faktor utama yang senantiasa memengaruhi pergerakan harga emas. Salah satu sorotan datang dari Amerika Serikat, di mana Mahkamah Agung AS telah menetapkan 5 November untuk mendengarkan argumen terkait legalitas tarif global era Trump. Selain itu, langkah tak lazim yang diajukan pemerintahan Trump agar Mahkamah Agung mengizinkan presiden memecat Gubernur Federal Reserve Lisa Cook, yang sebelumnya ditolak pengadilan federal, turut menjadi perhatian pasar.

Di sisi lain, kebijakan moneter The Fed juga tak luput dari pengawasan. Stephen Miran, seorang pejabat yang baru diangkat, menyuarakan desakan untuk pemangkasan suku bunga yang lebih agresif, hingga 50 basis poin. Namun, proyeksi resmi The Fed justru menunjukkan skenario yang lebih konservatif, yaitu dua kali pemangkasan suku bunga sebelum akhir 2025, dan hanya satu kali pemangkasan yang diperkirakan terjadi pada tahun 2026. Berbagai faktor ini secara kolektif membentuk sentimen pasar dan arah pergerakan harga komoditas berharga seperti emas.

Berikut adalah rincian lengkap Harga Emas Antam Hari Ini, Senin (22/9), mulai dari 0,5 gram hingga 1.000 gram, tersedia di BELM – Setiabudi One, Jakarta Selatan:

Harga emas 0,5 gram: Rp 1.111.500

Harga emas 1 gram: Rp 2.123.000

Harga emas 2 gram Rp 4.190.000

Harga emas 3 gram Rp 6.265.000

Harga emas 5 gram: Rp 10.419.000

Harga emas 10 gram: Rp 20.760.000

Harga emas 25 gram: Rp 51.737.500

Harga emas 50 gram: Rp 103.355.000

Harga emas 100 gram: Rp 206.590.000

Harga emas 250 gram: Rp 516.087.500

Harga emas 500 gram: Rp 1.031.875.000

Harga emas 1.000 gram: Rp 2.063.600.000

Ringkasan

Harga emas Antam pada hari Senin (22/9) mencatatkan rekor baru dengan menembus Rp 2.123.000 per gram, naik tipis Rp 1.000 dibandingkan penutupan sebelumnya. Harga buyback emas juga mengalami kenaikan menjadi Rp 1.970.000 per gram, memberikan potensi keuntungan bagi investor yang membeli emas sejak November 2022, ketika harga masih di level Rp 936.000 per gram.

Pengamat Ekonomi, Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan harga emas dunia akan bergerak di kisaran USD 3.654,90 hingga USD 3.715,60 dalam sepekan dan bahkan bisa mencapai USD 3.788 per troy ounce pada semester II-2025. Dinamika global, termasuk kebijakan moneter The Fed dan isu legalitas tarif global era Trump, turut memengaruhi sentimen pasar dan pergerakan harga emas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *