Ethereum, Emas, Obligasi: Untung Maksimal? Proyeksi Akhir Tahun!

Scoot.co.id JAKARTA. Tiga instrumen investasi unggulan—aset kripto Ethereum, komoditas emas, dan obligasi pemerintah—secara mengejutkan serentak menunjukkan performa cemerlang, mencatatkan imbal hasil tinggi sejak awal tahun hingga Agustus 2025. Performa kolektif ini menarik perhatian banyak investor, menandakan dinamika pasar yang positif di berbagai sektor.

Dari ranah aset kripto, Ethereum (ETH) memimpin dengan raihan imbal hasil fantastis 31,68% secara year-to-date, menjadikannya primadona di pasar. Meskipun pada Selasa (2/9/2025) pukul 17.00 WIB sempat terkoreksi tipis 0,97% menjadi US$ 4.397,79, berdasarkan data CoinMarketCap, performa jangka panjangnya tetap mengagumkan, sesuai laporan Bloomberg.

Tak kalah bersinar, komoditas emas juga memukau investor dengan imbal hasilnya. Emas di pasar spot menorehkan imbal hasil 24,02% secara year-to-date, sementara emas Antam mencatatkan 21,23%. Per Selasa (2/9/2025) pukul 17.00 WIB, harga emas global terpantau menguat tipis 0,13% ke US$ 3.481,6 per ons troi, seperti dilaporkan Trading Economic.

Melengkapi trio jawara ini, obligasi pemerintah turut memberikan kejutan dengan imbal hasil 19,12% hingga Agustus, menunjukkan kekuatan pasar utang di tengah ekspektasi perubahan kebijakan.

Harga Emas Cetak Rekor Baru, Saham Emiten Tambang Kompak Menguat Selasa (2/9/2025)

Menurut Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, lonjakan kinerja Ethereum dan koin blue chip lainnya dipicu oleh gelombang permintaan institusional. Fenomena ini mencerminkan kian masifnya adopsi pada sistem keuangan desentralisasi (DeFi) dan tokenisasi aset, sejalan dengan ekspektasi kebijakan yang lebih crypto-friendly, khususnya di Amerika Serikat.

Untuk emas, Lukman menyoroti perannya sebagai aset safe haven yang terus diminati, didukung oleh pembelian agresif dari bank sentral dan prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed. Ketidakpastian situasi geopolitik dan gejolak perekonomian global juga menjadi katalis kuat bagi kenaikan harga emas. Perbedaan performa emas Antam dengan emas global, imbuhnya, semata-mata dipengaruhi oleh fluktuasi nilai tukar rupiah yang dinamis.

Kinerja obligasi pemerintah yang impresif, lanjut Lukman, tak lepas dari kebijakan Bank Indonesia (BI) yang telah memangkas suku bunga, serta ekspektasi pasar akan penurunan suku bunga yang lebih lanjut di masa mendatang. Hal ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi peningkatan nilai obligasi.

Menatap sisa tahun ini, Lukman Leong memperkirakan Ethereum berpotensi bergerak dalam rentang US$ 5.000 – US$ 7.000 hingga akhir 2025. Bahkan, terdapat proyeksi optimistis yang menembus level US$ 10.000 pada akhir 2026. Sementara itu, harga emas diproyeksikan dapat menyentuh US$ 3.700 – US$ 3.800 di penghujung tahun 2025.

Siapa Pemegang Ethereum Terbanyak di Dunia Tahun 2025? Ini Daftarnya

Adapun untuk obligasi pemerintah, Lukman mengakui prediksinya relatif lebih menantang. Tingkat suku bunga BI sangat rentan dipengaruhi berbagai faktor, baik internal maupun eksternal yang kompleks. Kendati demikian, ia meyakini potensi kenaikan harga masih sangat terbuka lebar, mengingat BI diperkirakan akan memangkas suku bunga setidaknya sekali lagi sebelum akhir tahun ini, memberikan dorongan positif bagi instrumen utang negara.

Ringkasan

Ethereum, emas, dan obligasi pemerintah menunjukkan performa investasi yang kuat sejak awal tahun hingga Agustus 2025. Ethereum memimpin dengan imbal hasil 31,68%, diikuti emas di pasar spot dengan 24,02% dan emas Antam 21,23%, serta obligasi pemerintah sebesar 19,12%. Lonjakan Ethereum didorong permintaan institusional dan adopsi DeFi, sementara emas diuntungkan dari perannya sebagai aset safe haven dan pembelian bank sentral.

Analis memproyeksikan Ethereum berpotensi mencapai US$ 5.000 – US$ 7.000 pada akhir 2025, bahkan mungkin US$ 10.000 pada 2026. Harga emas diprediksi menyentuh US$ 3.700 – US$ 3.800 di akhir tahun ini. Kinerja obligasi pemerintah didukung oleh kebijakan penurunan suku bunga Bank Indonesia, dengan potensi kenaikan harga lebih lanjut jika suku bunga kembali dipangkas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *