Harga Emas Lesu Usai The Fed Pangkas Suku Bunga

Scoot.co.id , SOLO – Harga emas terpantau terkoreksi seiring dengan sikap pasar yang mencermati pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Mengutip Reuters pada Kamis (18/9/2025), harga emas di pasar spot melemah 0,9% menjadi US$3.658,25 per troy ounce, setelah sempat menyentuh level tertinggi baru di US$3.707,40.

Sementara itu, harga emas berjangka AS pengiriman Desember turun tipis 0,2% ke US$3.717,8. Sepanjang bulan ini, harga emas masih naik hampir 6%

: Proyeksi Bullish Harga Emas Jelang Pengumuman Suku Bunga The Fed

The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin dan memberi sinyal penurunan lanjutan secara bertahap hingga akhir tahun. 

Dalam pidatonya, Powell menyampaikan bahwa keputusan pemangkasan suku bunga 25 bps sudah mempertimbangkan risiko di dua mandat utama The Fed, yaitu menjaga stabilitas inflasi dan mendorong pencapaian lapangan kerja maksimum.

: : Full Senyum Pembeli Emas Antam Awal 2015-2025 Kala Harga Buyback Rekor Baru Rabu (17/9)

Data terbaru menunjukkan perlambatan pertumbuhan lapangan kerja dan tekanan inflasi masih menjadi tantangan serius, sehingga Powell menyebut penurunan secara bertahap sebagai pilihan paling tepat untuk saat ini.

“Lima tahun terakhir kita pernah mengambil kebijakan pemangkasan atau penaikan suku bunga secara tajam, namun itu terjadi di saat penyesuaian kebijakan moneter sangat diperlukan. Untuk kali ini, pemangkasan moderat menjadi respons yang proporsional,” jelasnya.

: : Harga Emas Hari Ini Rabu, 17 September di Pasar Spot Saat Investor Menanti Keputusan The Fed

Pemangkasan ini menjadi yang pertama pada tahun 2025, setelah The Fed menahan kebijakan sejak Desember lalu usai memangkas bunga sebanyak tiga kali pada 2024.

“The Fed memberi sinyal ketidakpastian dengan Powell menyebut ini sebagai pemangkasan berbasis ‘manajemen risiko’, sehingga wajar jika terjadi aksi ambil untung,” ujar Tai Wong, trader logam independen.

Menurutnya, koreksi atau konsolidasi merupakan hal sehat. “Saya tidak melihat akan ada koreksi dalam yang luar biasa. Selama tidak menembus support teknikal utama di US$3.550, tren naik jangka pendek tetap terjaga,” tambahnya.

Emas kerap menjadi aset menarik saat suku bunga turun, karena imbal hasil yang lebih rendah mengurangi biaya peluang memegang aset tanpa bunga tersebut.

Analis menilai reli emas tahun ini didorong oleh pembelian berkelanjutan oleh bank sentral, diversifikasi dari dolar AS, permintaan aset lindung nilai di tengah ketegangan geopolitik dan perdagangan, serta pelemahan dolar yang meluas. Sepanjang tahun berjalan, harga emas telah melesat 39%.

Deutsche Bank bahkan menaikkan proyeksi harga emas tahun depan menjadi rata-rata US$4.000 per ounce, dari sebelumnya US$3.700.

Adapun harga logam mulia lain turut tertekan. Perak spot turun 2,4% ke US$41,51 per ounce, platinum melemah 2,2% ke US$1.360, dan paladium terkoreksi 2,6% menjadi US$1.145,44.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *