Harga Sawit Terbang: India Borong Jelang Festival, Ada Apa?

KUALA LUMPUR – Pasar komoditas di Malaysia menunjukkan dinamika pada hari Selasa (9/9), di mana harga minyak sawit mentah (CPO) berjangka bergerak minim. Tercatat kenaikan tipis 0,22% secara harian, membuat harga bertengger di sekitar MYR 4.498 per ton, menandakan ketidakpastian di kalangan investor.

Menurut laporan dari Tradingeconomics pada tanggal yang sama, penguatan harga CPO ini sebagian besar didorong oleh pelemahan minyak nabati pesaing di bursa Chicago. Namun, para pelaku pasar tetap mengambil sikap hati-hati, menanti rilis data bulanan dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB) yang dijadwalkan dalam beberapa hari mendatang, yang sering kali menjadi penentu arah pasar.

Kekhawatiran utama pasar berpusat pada prospek persediaan minyak sawit. Analisis Reuters memproyeksikan bahwa stok akan terus meningkat untuk bulan keenam berturut-turut pada Agustus. Hal ini disebabkan oleh laju produksi yang masih melampaui tingkat ekspor, meskipun ada indikasi awal pemulihan permintaan global yang mulai terlihat.

Sementara itu, perhatian pasar juga beralih ke Tiongkok, negara pembeli utama CPO global. Rilis data Indeks Harga Konsumen (IHK) dan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan datang di Tiongkok diperkirakan akan mengungkapkan tekanan deflasi yang berkelanjutan. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memperparah perlambatan permintaan, sekaligus menambah kompleksitas akibat friksi perdagangan yang masih membayangi.

Di tengah bayang-bayang kekhawatiran tersebut, terdapat beberapa faktor penopang yang memberikan harapan bagi pasar CPO. Surveyor kargo melaporkan peningkatan pengiriman CPO pada Agustus, diperkirakan naik antara 10,2% hingga 15,4% dibandingkan bulan Juli. Selain itu, impor minyak sawit India, sebagai salah satu konsumen terbesar, melonjak signifikan sebesar 16% menjadi 993.000 ton. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Juli 2024, didorong oleh aktivitas penimbunan oleh penyulingan guna memenuhi proyeksi permintaan tinggi menjelang musim festival yang akan dimulai pada pertengahan Oktober.

Ringkasan

Harga minyak sawit mentah (CPO) berjangka di Malaysia mengalami kenaikan tipis, didorong oleh pelemahan minyak nabati pesaing. Pasar masih berhati-hati menanti rilis data bulanan dari MPOB yang diperkirakan akan mempengaruhi arah pasar, terutama terkait prospek persediaan minyak sawit yang diperkirakan terus meningkat.

Meskipun ada kekhawatiran terkait perlambatan permintaan dari Tiongkok, pasar CPO juga mendapat dukungan dari peningkatan pengiriman CPO pada bulan Agustus dan lonjakan impor minyak sawit India. Impor India naik signifikan karena aktivitas penimbunan menjelang musim festival, menunjukkan potensi peningkatan permintaan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *