Scoot.co.id, JAKARTA — Hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan menghadapi tantangan untuk menguji level psikologis 8.000. Para analis telah menyoroti beberapa saham unggulan yang menarik perhatian, termasuk UNVR, ANTM, dan JPFA, yang menjadi pilihan utama investor.
Menurut Tim Riset Phintraco Sekuritas, pergerakan IHSG pada perdagangan sebelumnya, Rabu (1/10/2025), berakhir dengan pelemahan tipis 0,21%, ditutup di angka 8.043,82. Pelemahan ini sebagian besar dipicu oleh kekhawatiran terkait potensi government shutdown di Amerika Serikat serta sentimen dari rilis indikator ekonomi domestik.
Data inflasi September 2025 menunjukkan adanya kenaikan sebesar 0,21% secara bulanan (MoM), berbalik dari deflasi 0,08% MoM pada Agustus 2025. Akibatnya, inflasi tahunan (YoY) terakselerasi menjadi 2,65% dari 2,31% di bulan sebelumnya, melampaui perkiraan pasar sebesar 2,5% YoY.
: Emiten Penggerak IHSG ke Atas 8.000 hingga Kuartal III/2025
Sementara itu, inflasi inti juga tercatat mengalami kenaikan tipis menjadi 2,19% YoY dari 2,17% YoY, meski sedikit di bawah estimasi 2,2% YoY. Kendati terjadi akselerasi, laju inflasi September 2025 ini masih berada dalam rentang target Bank Indonesia (BI) yang sehat, yakni antara 1,5% hingga 3,5%.
Dari sektor manufaktur, Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia pada September 2025 sedikit menurun ke angka 50,4, dibandingkan 51,5 pada Agustus 2025. Meskipun demikian, angka ini masih menunjukkan indikasi kuat adanya ekspansi di sektor manufaktur.
: : IHSG Ditutup Melemah ke 8.043, Saham BBCA, WIFI, hingga RAJA Ambrol ke Zona Merah
Di sisi lain, kabar positif datang dari neraca perdagangan Indonesia. Pada Agustus 2025, neraca perdagangan mencatat surplus impresif sebesar US$5,49 miliar, meningkat signifikan dari US$4,18 miliar di bulan Juli 2025 dan melampaui ekspektasi pasar yang hanya US$3,99 miliar.
Pencapaian ini menandai surplus tertinggi yang dibukukan Indonesia sejak Oktober 2022, didorong oleh peningkatan ekspor sebesar 5,78% secara tahunan (YoY) dan penurunan impor sebesar 6,56% YoY.
: : Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Rabu 1 Oktober 2025
Namun, perlu dicatat bahwa pertumbuhan ekspor pada Agustus lalu merupakan yang paling kecil sejak April 2025, terutama setelah penerapan tarif resiprokal AS sebesar 19%. Hal ini tercermin dari pertumbuhan ekspor ke AS yang hanya mencapai 2,96%, jauh menurun dari pertumbuhan 38,8% pada bulan sebelumnya.
Dalam analisis teknikalnya, Phintraco Sekuritas menjelaskan, “Secara teknikal, pembentukan histogram negatif pada MACD masih berlanjut, dan Stochastic RSI berada pada area pivot.” Berdasarkan indikator-indikator ini, Phintraco Sekuritas memperkirakan bahwa IHSG berpotensi menguji level psikologis 8.000 pada perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2025).
Sementara itu, pasar global menunjukkan respons beragam. Indeks-indeks di Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (1/10/2025), didorong oleh optimisme bahwa government shutdown di AS hanya akan bersifat sementara dan memiliki dampak terbatas pada ekonomi.
Selain itu, data tenaga kerja sektor swasta AS yang menunjukkan pelemahan turut memicu ekspektasi pasar akan potensi penurunan suku bunga oleh The Fed di masa mendatang. Kondisi government shutdown di AS sendiri bermula dari kegagalan Senat untuk mencapai kesepakatan anggaran belanja tahunan pada Selasa malam waktu setempat, yang berpotensi mengakibatkan penutupan sebagian layanan publik dan merumahkan pegawai federal tanpa gaji.
Untuk mengantisipasi pergerakan pasar, Phintraco Sekuritas telah memilih sejumlah saham yang menjadi top picks atau pilihan utama untuk perdagangan hari ini, Kamis (2/10/2025). Saham-saham tersebut meliputi UNVR, ANTM, JPFA, MAIN, dan PYFA.
_________
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.