KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pasar teknologi Indonesia kembali bergairah dengan peluncuran lini iPhone generasi terbaru dari Apple. Sesi pemesanan awal atau pre-order telah resmi dibuka sejak Jumat, 10 Oktober 2025 lalu. Perangkat iPhone seri 17 ini dijadwalkan akan mulai tersedia di berbagai gerai ritel resmi Apple di Indonesia sepekan kemudian, tepatnya pada 17 Oktober 2025 mendatang.
Kedatangan iPhone 17 ini diprediksi akan membawa angin segar signifikan bagi emiten di sektor ritel, khususnya PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Peluncuran ini menjadi momen penting yang dinantikan para investor dan pelaku pasar.
Abida Massi Armand, seorang Fundamental Analyst dari BRI Danareksa Sekuritas, mengemukakan bahwa peluncuran iPhone 17 Series ini merupakan katalis utama untuk kuartal IV 2025 bagi sektor ritel teknologi. Namun, ia menilai dampaknya akan jauh lebih besar terhadap ERAA dibandingkan MAPI.
Berdasarkan data historis, peluncuran iPhone 16 sebelumnya terbukti mampu mendorong laba bersih ERAA hingga 79,6% QoQ pada kuartal II-2025, yang menegaskan efek langsung siklus produk Apple terhadap kinerja perusahaan. Dengan iPhone 17 yang dirilis di awal kuartal IV-2025, momentum penjualan diperkirakan akan menciptakan lonjakan laba baru di akhir tahun.
Erajaya (ERAA) Bidik Pertumbuhan, Andalkan iPhone 17 dan Strategi Omnichannel
Sebaliknya, dampak positif terhadap MAPI diperkirakan terbatas. Kontribusi Digimap, lini bisnis yang menangani produk Apple, hanya menyumbang kurang dari 5% dari total penjualan konsolidasi MAPI. Meskipun iPhone 17 dapat meningkatkan trafik toko, tekanan margin akibat clearance stok iPhone 16 yang lama akan menahan potensi profitabilitas. “Dengan demikian, bagi ERAA iPhone 17 menjadi profit driver, sedangkan bagi MAPI hanya volume booster,” kata Abida kepada Kontan pada Senin, 13 Oktober 2025.
Abida lebih lanjut menjelaskan bahwa kontribusi iPhone 17 sangat signifikan bagi ERAA. Segmen cellular & tablet menyumbang 79,4% dari total pendapatan ERAA, atau sebesar Rp 27,8 triliun, di paruh pertama tahun 2025. Selain itu, harga jual rata-rata iPhone juga tercatat naik 9% QoQ saat iPhone 16 dirilis. Dengan peluncuran iPhone 17 pada bulan Oktober, pendapatan ERAA berpotensi tumbuh 11,2% YoY menjadi Rp 72,6 triliun, dan laba bersihnya meningkat 10,7% YoY menjadi Rp 1,14 triliun untuk keseluruhan tahun 2025.
Sementara untuk MAPI, meski kontribusi Digimap relatif kecil, pertumbuhan pendapatan tahun penuh 2025 diproyeksikan naik 8,3% YoY. Namun, Gross Profit Margin (GPM) diperkirakan turun ke 42% akibat diskon untuk membersihkan stok lama. Lonjakan penjualan di kuartal IV-2025 lebih banyak berfungsi sebagai upaya membersihkan inventory, bukan untuk meningkatkan laba bersih secara signifikan.
Dihubungi secara terpisah, Catherine Florencia, Research Analyst MNC Sekuritas, turut memperkirakan bahwa peluncuran seri iPhone terbaru ini akan menjadi katalis positif bagi kinerja kedua emiten tersebut. Ia menjelaskan bahwa selain faktor peluncuran produk baru, adanya momentum festive moment di kuartal IV-2025 juga turut mendukung peningkatan penjualan, terutama di segmen konsumen menengah ke atas yang dinilai masih kuat sejak awal tahun 2025. “Kami memperkirakan penjualan iPhone 17 akan mendukung ERAA untuk membukukan pertumbuhan penjualan 11,2% YoY dan penjualan MAPI naik 8,1% YoY untuk tahun penuh 2025,” kata Catherine kepada Kontan, Senin (13/10).
ERAA Pacu Penjualan dengan Peluncuran XPENG, Wilson, CHAGEE, dan iPhone 17
Rekomendasi Saham
Untuk peluang trading, Catherine melihat secara teknikal saham ERAA masih berpotensi naik ke target harga terdekat di Rp 464 per saham dan target harga selanjutnya di Rp 540. Sementara itu, MAPI juga berpotensi melanjutkan penguatan ke posisi Rp 1.280-Rp 1.360 per saham.
Dari sisi valuasi fundamental, Catherine masih merekomendasikan buy saham MAPI dan ERAA dengan target harga masing-masing Rp 1.620 per saham dan Rp 550 per saham.
Abida juga merekomendasikan buy saham ERAA dengan target harga Rp 550 per saham, didukung oleh valuasi murah PBV 0,9 kali dan PER 7,7 kali, serta prospek re-rating dari iPhone 17 dan pertumbuhan aksesori bermarjin tinggi.
Untuk MAPI, Abida juga menyarankan buy dengan target harga Rp 1.400 per saham. Valuasi MAPI terbilang murah dengan PBV di angka 1,54 kali, jauh di bawah rata-rata historisnya yang 2,67 kali. Namun, ia menyertakan catatan penting mengenai potensi tekanan dari GPM dan tingkat inventory yang tinggi.
“Kesimpulannya, ERAA lebih unggul untuk investasi jangka menengah, sedangkan MAPI hanya menarik untuk trading jangka pendek selama momentum peluncuran iPhone 17 berlangsung,” imbuh Abida.
Ditopang iPhone 16, Penjualan Erajaya (ERAA) Tembus Rp 35,04 triliun di Semester I
Ringkasan
Peluncuran iPhone 17 di Indonesia diprediksi membawa dampak positif bagi sektor ritel, khususnya PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Analis melihat peluncuran ini sebagai katalis utama untuk kuartal IV 2025, meskipun dampaknya diperkirakan lebih signifikan bagi ERAA dibandingkan MAPI berdasarkan kontribusi penjualan iPhone terhadap masing-masing perusahaan.
Rekomendasi saham untuk ERAA dan MAPI adalah *buy*, dengan target harga yang berbeda. ERAA dinilai lebih menarik untuk investasi jangka menengah karena valuasi yang murah dan potensi pertumbuhan dari iPhone 17, sementara MAPI lebih cocok untuk trading jangka pendek selama momentum peluncuran iPhone 17 berlangsung, meskipun ada potensi tekanan pada margin keuntungan.