JAKARTA – Prospek pasar modal syariah di Tanah Air semakin cerah, ditandai dengan pertumbuhan signifikan yang bahkan melampaui target yang telah dicanangkan. Per Agustus 2025, geliat investasi syariah telah menarik minat banyak kalangan, memperkuat posisinya dalam lanskap keuangan nasional.
Data Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan, total investor pasar modal syariah kini telah mencapai 193.354 individu per Agustus 2025. Angka ini merepresentasikan peningkatan substansial sebesar 14% jika dibandingkan dengan posisi pada Desember 2024, mengindikasikan lonjakan kepercayaan investor terhadap instrumen syariah.
Pencapaian ini jauh melampaui target awal BEI, yang membidik penambahan 13.000 investor pasar modal syariah baru. Faktanya, hingga Agustus 2025, jumlah investor baru yang bergabung telah mencapai 23.957, menandakan daya tarik yang luar biasa dari sektor ini dan respons positif dari masyarakat.
Tak berpuas diri dengan capaian tersebut, BEI secara proaktif terus berinovasi, merancang dan menambah berbagai produk syariah baru. Langkah ini diambil untuk mendorong peningkatan transaksi dan memperkaya ekosistem pasar modal syariah, yang diharapkan dapat menarik lebih banyak partisipan.
Jeffrey Hendrik, Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia, pada Jumat (3/10/2025) mengungkapkan bahwa BEI tengah mempersiapkan peluncuran dua produk berbasis syariah inovatif. Salah satunya adalah indeks saham syariah baru yang akan memberikan pilihan lebih luas bagi investor.
Selain itu, sebuah ETF Syariah Emas juga sedang dalam tahap perancangan, yang diharapkan dapat menjadi instrumen investasi menarik. Peluncuran produk strategis ini masih menantikan fatwa dari Dewan Syariah Nasional (DSN) dan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) guna memastikan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah.
Dalam upaya mengakselerasi pertumbuhan investor pasar modal syariah lebih jauh, BEI juga giat mendorong penambahan jumlah Anggota Bursa Sharia Online Trading System (AB SOTS). Ini penting untuk mempermudah akses dan transaksi saham syariah bagi masyarakat. Hingga kini, tercatat 18 AB SOTS telah beroperasi secara aktif. Jeffrey menambahkan, dalam pipeline BEI, terdapat dua anggota bursa lagi yang sedang dalam proses intensif pengembangan SOTS, dengan satu di antaranya sedang disertifikasi oleh DSN MUI dan satu lagi dalam tahap pengembangan.
Seiring dengan pertumbuhan investor, kinerja indeks syariah juga menunjukkan penguatan yang kompak dan impresif. Hingga penutupan perdagangan Jumat (10/3/2025), Indonesia Sharia Stock Index (ISSI) tercatat melesat 32,71% secara year-to-date, menandakan reli yang kuat sejak awal tahun.
Penguatan serupa turut dialami oleh indeks lainnya, seperti Jakarta Islamic Index (JII) yang melonjak 14,91% dan JII70 dengan kenaikan 16,92% sepanjang tahun berjalan. Tidak ketinggalan, IDX-MES BUMN 17 membukukan kenaikan 18,72%, sementara IDX Sharia Growth tumbuh 6,51%, menunjukkan performa yang beragam namun tetap positif di seluruh segmen.
Menurut Indy Naila, seorang Investment Analyst dari Edvisor Provina Visindo, konstituen dalam indeks syariah cenderung lebih defensif terhadap gejolak pasar. Hal ini disebabkan karena saham perbankan, yang seringkali menjadi penentu pergerakan pasar secara umum, tidak termasuk dalam indeks syariah. Ia menjelaskan bahwa indeks syariah memiliki minim eksposur terhadap isu-isu di sektor keuangan, terutama terkait saham perbankan yang seringkali menjadi penekan terbesar bagi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Keunggulan ini memberikan stabilitas relatif bagi investasi syariah.
Selain itu, Indy juga menyoroti adanya sejumlah saham berbasis ESG (Environmental, Social, and Governance) dalam indeks syariah. Saham-saham ini memiliki prospek positif jangka panjang, yang turut menjadi pendorong utama bagi penguatan kinerja indeks syariah secara keseluruhan. Indy menegaskan bahwa pasar modal syariah masih menyimpan potensi besar untuk terus bertumbuh. Minat investor domestik yang tinggi belakangan ini, ditambah dengan sentimen positif lainnya, akan terus menopang perkembangan dan daya tarik investasi syariah di masa mendatang.