
Scoot.co.id JAKARTA. PT ABM Investama Tbk (ABMM) mencatatkan penurunan kinerja keuangan untuk periode yang berakhir pada 30 September 2025.
Di tengah tantangan eksternal, termasuk fluktuasi harga batubara dan kondisi cuaca ekstrem di lokasi operasional, ABMM mempercepat pelaksanaan inisiatif strategis dengan fokus pada optimalisasi pencapaian operasional dan pengelolaan keuangan yang prudent pada seluruh unit bisnis.
ABMM mengalami penurunan pendapatan konsolidasian sebesar 12,5% year on year (yoy) menjadi US$ 781,6 juta hingga kuartal III-2025.
Hasil ini mencerminkan dampak dari pelemahan harga batubara dan tantangan operasional yang signifikan akibat cuaca ekstrem pada paruh pertama 2025.
Turun Dalam, ABM Investama (ABMM) Kantongi Laba US$ 21,38 juta pada Kuartal I-2025
EBITDA ABMM juga turun 39,8% yoy menjadi US$ 280,7 juta per kuartal III-2025. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ABMM juga berkurang 62,1% yoy menjadi US$ 42,4 juta.
Dari sisi operasional, volume pengupasan lapisan tanah ABMM mengalami penurunan 12% yoy menjadi 178,6 juta bank cubic meter (mbcm) per kuartal III-2025, dari 202,9 mbcm yang dicapai per kuartal III-2024.
Volume pengambilan batubara juga menurun sebesar 14,2% yoy menjadi 24,8 juta ton per akhir kuartal III-2025.
Meski angka tahunan menunjukkan penurunan, normalisasi jam hujan di lokasi operasional serta pelaksanaan inisiatif strategis selama kuartal III-2025 berkontribusi terhadap peningkatan kinerja kuartalan volume pengupasan lapisan tanah yang tercermin dalam perbaikan indikator profitabilitas pada pada kuartal III-2025 dibandingkan periode kuartal II-2025.
ABMM Chart by TradingView
Bisnis perdagangan bahan bakar ABMM juga mencatatkan penurunan volume penjualan 14,4% yoy menjadi 282 juta liter per kuartal III-2025.
Pendapatan Menyusut, Laba ABM Investama (ABMM) Merosot 57,71% di Kuartal I-2025
Sebaliknya, bisnis logistik ABMM mempertahankan kinerja solid dengan tingkat pengiriman tepat waktu (on-time delivery) sebesar 94% hingga kuartal III-2025.
Selain itu, bisnis jasa dan fabrikasi terus menunjukkan peningkatan dengan tingkat pengiriman tepat waktu dan lengkap (on-time-in-full) mencapai 83,7% per kuartal III-2025, naik dari 77% pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sepanjang kuartal III-2025, ABMM tetap fokus dalam menjalankan serangkaian strategi yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas operasional dan memaksimalkan output guna memulihkan momentum setelah paruh pertama yang menantang.
Upaya ini menghasilkan capaian nyata, dengan peningkatan kinerja kuartalan pada indikator operasional, khususnya volume pengupasan lapisan tanah dan pengambilan batubara yang masing-masing meningkat sebesar 15,6% dan 12,8%.
Peningkatan operasional ini, dikombinasikan dengan inisiatif efisiensi biaya yang berkelanjutan, menghasilkan kinerja keuangan yang lebih kuat.
Hal ini tercermin dari peningkatan pendapatan konsolidasian sebesar 7,0% quarter on quarter (qoq), sementara biaya pendapatan hanya naik secara moderat sebesar 3,9%, menghasilkan pertumbuhan laba kotor sebesar 39,5% qoq dibandingkan periode kuartal II-2025.
Cek Rekomendasi Saham United Tractors (UNTR) Ditopang Ekspansi Non-Batubara
Di luar pencapaian jangka pendek, ABMM tetap berkomitmen pada inisiatif strategis jangka panjang yang berfokus pada stabilisasi operasi pertambangan dan ekspansi basis pendapatan non-batubara melalui pengembangan bisnis terkait yang akan memperkuat sinergi dalam ekosistem bisnis perusahaan.
Strategi ini sejalan dengan visi ABMM untuk memperkuat posisinya sebagai entitas rantai nilai pertambangan yang terkemuka dan bereputasi di Indonesia.
Direktur ABM Investama Hans Manoe mengatakan, dalam menghadapi tantangan eksternal yang terjadi pada paruh pertama tahun 2025, ABMM bergerak cepat dengan mengakselerasi dan mengeksekusi serangkaian inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas operasional, efisiensi biaya, pengelolaan modal yang disiplin, serta penerapan manajemen keuangan yang lebih prudent.
“Upaya ini menghasilkan peningkatan signifikan dalam capaian operasional dan kinerja keuangan selama kuartal ketiga,” ujar dia dalam keterbukaan informasi, Senin (3/11).
Bergantung pada Harga Batubara, Simak Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG)
Ke depannya, ABMM tetap berkomitmen untuk memaksimalkan produktivitas operasional guna memberikan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan.