Muhaimin Evaluasi Setahun: Gebrakan Pendidikan & UMKM, Apa Hasilnya?

Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa selama satu tahun kinerjanya, Kemenko PM telah memusatkan perhatian pada dua pilar utama: sektor pendidikan dan pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Fokus ini dilandasi keyakinan bahwa pemberdayaan merupakan kunci fundamental untuk memutus rantai kemiskinan, khususnya melalui reformasi sistem pendidikan nasional yang komprehensif.

Di kantornya pada Jumat (31/10), Muhaimin Iskandar dengan tegas menyatakan, “Pendidikan harus menjadi mata rantai yang memutus kemiskinan.” Ia menekankan pentingnya mereformasi kurikulum dan tata kelola pendidikan nasional agar berorientasi pada pemberdayaan. Tujuannya adalah untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya mandiri, tetapi juga relevan dengan tuntutan dan kebutuhan dunia kerja saat ini.

Guna mencapai relevansi tersebut, Muhaimin menggarisbawahi urgensi keterlibatan aktif dunia industri dan pelaku usaha dalam proses penyusunan kurikulum pendidikan. Langkah ini vital agar pendidikan mampu mencetak talenta yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Beriringan dengan fokus pada pendidikan, ia juga menyoroti kebutuhan krusial akan pembaruan data sosial ekonomi tunggal secara berkelanjutan.

Sebagai pengemban amanah Instruksi Presiden Nomor 4 tentang penunggalan data, Kemenko PM secara proaktif meminta Badan Pusat Statistik (BPS) untuk tidak henti memperbarui data sosial ekonomi. Pembaruan ini esensial guna memastikan penanganan kemiskinan dapat dilakukan secara lebih akurat dan efektif.

Muhaimin menjelaskan bahwa sifat data sosial ekonomi yang dinamis menuntut pembaruan secara terus-menerus. “Pembaruan data harus dilakukan terus-menerus agar sasaran pembangunan lebih tepat dan efisien,” ujarnya, menegaskan bahwa akurasi data adalah fondasi bagi keberhasilan program pembangunan.

Melangkah ke ranah ekonomi, Kemenko PM turut memprioritaskan peningkatan daya saing UMKM melalui adopsi standar global. Produk-produk UMKM didorong untuk secara konsisten memenuhi standar internasional, sebuah langkah strategis agar mampu bersaing secara tangguh di pasar nasional maupun global.

Menyikapi hal ini, Muhaimin kembali menegaskan visi besarnya: “UMKM harus naik kelas dengan standar dan kualitas global.” Ia menambahkan, melalui program pelatihan dan pendampingan yang terstruktur, produk-produk UMKM memiliki potensi besar untuk sukses menembus pasar internasional.

Untuk merealisasikan ambisi tersebut, Kemenko Pemberdayaan Masyarakat telah merumuskan tiga arah strategis utama dalam penguatan UMKM. Pertama, pembenahan regulasi yang adaptif dan mendukung. Kedua, peningkatan mutu dan kualitas produk agar berdaya saing. Dan ketiga, modernisasi sistem pemasaran dan produksi yang berbasis teknologi digital, membuka jalan bagi inovasi dan efisiensi.

Ringkasan

Dalam satu tahun kinerjanya, Kemenko PM di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar fokus pada dua pilar utama: pendidikan dan pengembangan UMKM. Reformasi pendidikan nasional, termasuk kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja, menjadi kunci untuk memutus rantai kemiskinan. Pembaruan data sosial ekonomi secara berkelanjutan juga menjadi prioritas untuk memastikan penanganan kemiskinan yang akurat dan efektif.

Kemenko PM juga memprioritaskan peningkatan daya saing UMKM melalui adopsi standar global. Tiga arah strategis utama meliputi pembenahan regulasi, peningkatan mutu produk, dan modernisasi sistem pemasaran serta produksi berbasis teknologi digital. Program pelatihan dan pendampingan diharapkan dapat membantu UMKM menembus pasar internasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *