Mulai Hari Ini (27/8), Saham Berikut Resmi Masuk MSCI Indeks, Investor Harus Apa?

Scoot.co.id JAKARTA. Sejumlah saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi masuk dalam indeks MSCI mulai hari ini, Rabu 27 Agustus 2025. Namun, para investor diimbau untuk tetap waspada, mengingat arus dana asing belum tentu melonjak signifikan pasca-masuknya sahamsaham tersebut ke dalam indeks MSCI.

MSCI secara resmi telah memasukkan saham DSSA (PT Dian Swastatika Sentosa Tbk) dan CUAN (PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk) ke dalam MSCI Global Standard Indexes. Di sisi lain, saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) justru tersingkir dari indeks utama tersebut dan dialihkan ke kategori MSCI Small Cap Indexes.

Pergeseran ini membawa ADRO bergabung dengan lima saham lainnya di kategori MSCI Small Cap Indexes, yakni AADI, PT MNC Land Tbk (KPIG), PT Petrosea Tbk (PTRO), PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU), dan PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG). Perubahan ini sendiri mulai berlaku setelah penutupan perdagangan pada 26 Agustus 2025 dan efektif diaplikasikan mulai 27 Agustus 2025.

Apabila dicermati, saham DSSA menunjukkan kinerja impresif dengan menutup perdagangan Selasa (26/8) menguat 13,40% ke level Rp 90.575 per saham. Lonjakan harga saham juga terlihat pada CUAN, yang ditutup naik 4,29% ke posisi Rp 1.700 per saham.

Usai 25 Agustus 2025, Ribuan Buruh Gantian Demo di DPR Tanggal Berikut

Bersamaan dengan itu, pada perdagangan Selasa kemarin, aliran dana dari investor asing masih terpantau deras. Meskipun demikian, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru tertekan, menutup perdagangan Selasa (26/8) dengan pelemahan 0,27% ke level 7.905,75.

Secara keseluruhan, sepanjang hari, total net buy asing di seluruh pasar mencapai Rp 2,38 triliun. Angka ini semakin mengukuhkan tren positif dalam sepekan terakhir, di mana investor asing telah mencatat net buy sebesar Rp 3,27 triliun.

Berdasarkan data dari RTI, investor asing paling banyak mengakumulasi saham PT Amman Mineral International Tbk (AMMN) dengan net buy Rp 2,3 triliun, diikuti oleh PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dengan net buy Rp 708,7 miliar. Aksi net buy jumbo asing juga tercatat pada saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) senilai Rp 194,8 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) senilai Rp 157,2 miliar, dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) dengan net buy Rp 132,9 miliar.

Fath Aliansyah, Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia, mencermati bahwa menjelang tanggal efektif hasil rebalancing MSCI, biasanya terjadi gejolak di pasar saham yang disertai oleh volume transaksi yang tinggi.

“Jadi tidak heran kalau saham-saham IHSG melompat. Namun secara umum saham MSCI akan berimbas dan nilai transaksi akan besar,” jelasnya dalam paparan, Selasa (26/8).

Sementara untuk ADRO, Fath menambahkan, meskipun masih ada potensi inflow pada saham milik Boy Thohir ini, namun karena dialihkan dari MSCI Global Standard Indexes, potensi outflow bisa jadi lebih deras.

Pada perdagangan Selasa (26/8), ADRO ditutup melemah 0,29% ke posisi Rp 1.735 per saham. Tercatat, investor asing melakukan net sell sebesar Rp 578,75 miliar di seluruh pasar terhadap saham ini.

Muhammad Wafi, Head of Research KISI Sekuritas, mengatakan bahwa efek dari perubahan indeks MSCI tidak serta-merta terjadi secara instan pada tanggal efektif untuk mendorong aliran dana masuk ke IHSG, melainkan bersifat berkala dan bertahap.

Oleh karena itu, Wafi memproyeksikan IHSG baru akan kembali menyentuh level 8.000 di akhir kuartal III-2025. Untuk jangka menengah saat ini, rentang pergerakan IHSG diperkirakan berada di kisaran 7.600–8.200.

Di sisi lain, Herditya Wicaksana, Head of Research Retail MNC Sekuritas, berpendapat bahwa selain sentimen MSCI, inflow juga berpotensi datang dari sentimen global lainnya, yaitu pemangkasan suku bunga yang dilakukan oleh Bank Indonesia (BI).

Inflow juga dipengaruhi oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed yang akan berlangsung pada September 2025,” katanya kepada Kontan, Selasa (26/8).

Tonton: Harga Beras Medium-Premium di 200 Daerah Melambung, Ada yang Sentuh Rp 60.000 per Kg

Menimpali pandangan tersebut, Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, menjelaskan bahwa pemangkasan suku bunga oleh The Fed berpotensi besar mendorong aliran dana investor asing mengalir ke negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

“Oleh sebab itu, kami melihat saat ini ada potensi capital inflow untuk bisa masuk, meskipun secara bertahap,” ucapnya.

Lebih lanjut, Nico memproyeksikan, secara teknikal selama IHSG bergerak dalam rentang 7.910–8.000 dan mampu ditutup di atas 7.900, maka ruang penguatan masih akan terbuka untuk kembali menyentuh level 8.000. Sementara itu, Herditya menilai peluang bagi IHSG kembali ke 8.000 masih terbuka lebar, selama IHSG masih mampu bertahan di atas level 7.854 sebagai area support terdekat. Hingga akhir pekan ini, level resistance IHSG diperkirakan berada di 7.931.

Gaji & Tunjangan DPR Fantastis, Hasilnya Kerja 10 Bulan Pertama 0 UU


Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *