JAKARTA. Dana Pensiun Bank BCA (Dapen BCA) konsisten dalam strategi investasinya, dengan mayoritas dana kelolaan tetap ditempatkan pada instrumen pendapatan tetap hingga Juli 2025. Pendekatan konservatif ini menunjukkan prioritas pada stabilitas dan pemenuhan kewajiban jangka panjang bagi para pesertanya.
Direktur Utama Dana Pensiun BCA, Budi Sutrisno, memaparkan bahwa porsi investasi saham Dapen BCA tercatat relatif kecil, hanya sekitar 3,42% dari total aset kelolaan per Juli 2025. Budi menjelaskan, alokasi investasi terbesar saat ini masih didominasi oleh obligasi pemerintah, obligasi korporasi, serta deposito. Strategi ini, menurutnya, sangat selaras dengan karakter khas dana pensiun yang cenderung konservatif, sekaligus memenuhi kebutuhan likuiditas yang tinggi untuk pembayaran manfaat pensiun secara berkala.
Lebih lanjut, Budi menguraikan alasan di balik porsi saham yang minim dalam portofolio investasi. Perusahaan harus senantiasa memastikan kecukupan dana guna memenuhi kewajiban, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Prinsip kehati-hatian ini menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan investasi Dapen BCA.
Mengenai potensi peningkatan eksposur saham di masa depan, Budi menegaskan bahwa hal tersebut sangat bergantung pada profil kewajiban masing-masing dana pensiun. “Semakin besar manfaat jangka pendek yang harus dibayarkan, semakin kecil ruang untuk memperbesar investasi di saham agar terhindar dari risiko volatilitas pasar,” jelasnya, menyoroti pentingnya menghindari fluktuasi pasar yang dapat mempengaruhi ketersediaan dana manfaat.
Untuk program pensiun, baik iuran pasti maupun manfaat pasti, pendekatan Asset-Liability Management (ALM) menjadi fondasi utama bagi Dapen BCA dalam menentukan seberapa besar eksposur saham yang dianggap aman. Melalui metode ini, perusahaan dapat mengelola risiko dan memastikan keberlanjutan pendanaan. “Karena itu, porsi saham memang umumnya tetap lebih kecil dibanding obligasi dalam portofolio dana pensiun,” pungkas Budi, menegaskan kembali filosofi investasi yang dipegang teguh oleh Dapen BCA.
Ringkasan
Dana Pensiun BCA (Dapen BCA) menerapkan strategi investasi konservatif dengan menempatkan mayoritas dana kelolaan pada instrumen pendapatan tetap, seperti obligasi pemerintah, obligasi korporasi, dan deposito. Per Juli 2025, investasi saham hanya sekitar 3,42% dari total aset kelolaan. Strategi ini diprioritaskan untuk stabilitas dan memenuhi kewajiban jangka panjang kepada peserta.
Porsi saham yang minim didasari pertimbangan kecukupan dana untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan panjang, menghindari risiko volatilitas pasar. Dapen BCA menggunakan pendekatan Asset-Liability Management (ALM) untuk menentukan eksposur saham yang aman dan memastikan keberlanjutan pendanaan, sehingga porsi obligasi lebih besar dari saham.