Ribuan Lapangan Kerja Baru dan SDM Lokal Jadi Prioritas dalam Kebijakan ESDM

Dalam kurun waktu satu tahun, kebijakan pro rakyat di sektor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menunjukkan hasil nyata yang transformatif. Fokus pemerintah tidak hanya terbatas pada pembangunan infrastruktur energi, melainkan juga secara strategis memperkuat kapasitas sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi tantangan masa depan.

Langkah-langkah konkret dalam implementasi kebijakan ini meliputi program pelatihan dan sertifikasi tenaga kerja yang masif, serta dukungan berkelanjutan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), koperasi, dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Untuk memastikan pemerataan manfaat ekonomi, proyek-proyek energi kini diprioritaskan di luar pusat-pusat industri besar, menjangkau langsung hingga ke tingkat desa.

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan manifestasi dari transformasi ekonomi yang lebih luas dan upaya signifikan dalam peningkatan mutu manusia Indonesia.

“Transformasi ini tidak hanya berdampak pada perubahan struktur ekonomi, tetapi juga perbaikan mutu manusia sebagai subjek pembangunan,” ujar Bahlil dalam keterangan resminya pada Minggu (26/10), menggarisbawahi pentingnya peran manusia dalam pembangunan nasional.

Kementerian ESDM melaporkan bahwa sepanjang tahun terakhir, puluhan ribu tenaga kerja sektor energi dan pertambangan telah mengikuti program pelatihan dan sertifikasi. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing mereka di industri yang terus berkembang pesat. Sebagai hasilnya, proyek-proyek hilirisasi telah berhasil menciptakan lebih dari 276.000 peluang kerja baru, menunjukkan dampak positif yang signifikan pada penyerapan tenaga kerja.

Bahlil lebih lanjut menuturkan bahwa manfaat pembangunan di sektor ESDM kini benar-benar mulai dirasakan oleh masyarakat luas di berbagai daerah, mengubah kehidupan sehari-hari mereka secara fundamental.

“Aneka program (ESDM) membuat ibu-ibu bisa menjahit hingga malam, anak-anak belajar dengan cahaya terang, nelayan hasil tangkapannya lebih awet,” katanya, menggambarkan contoh konkret bagaimana program-program ini memberikan dampak langsung dan positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Dampak Fiskal dan Investasi

Selain menciptakan peluang kerja dan meningkatkan kualitas SDM, transformasi sektor ESDM juga berhasil memperkuat posisi fiskal negara. Data dari Kementerian ESDM menunjukkan bahwa realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga Semester I 2025 telah mencapai angka impresif Rp183,3 triliun, menembus 71,99 persen dari target tahunan.

Kontribusi terbesar PNBP ini berasal dari subsektor mineral dan batubara dengan Rp100,2 triliun, diikuti oleh subsektor minyak dan gas bumi yang menyumbang Rp73,3 triliun.

Kinerja fiskal yang kokoh ini secara langsung berbanding lurus dengan peningkatan minat investasi di sektor ESDM. Realisasi investasi hingga Agustus 2025 telah mencapai USD17,20 miliar, menunjukkan pertumbuhan yang substansial sebesar 8,5 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (USD15,85 miliar). Pertumbuhan investasi ini didorong terutama oleh sektor minyak dan gas (USD10,22 miliar) serta minerba (USD3,80 miliar).

Menurut Bahlil, pencapaian luar biasa ini tidak lepas dari arahan tegas Presiden Prabowo Subianto yang selalu menekankan pentingnya kemandirian sumber daya nasional sebagai pilar pembangunan.

“Presiden Prabowo telah memandu dengan tepat dan tegas arah baru (kebijakan sektor ESDM) terhadap amanat konstitusi tersebut,” tutur Bahlil, menegaskan visi strategis dari kepemimpinan nasional.

Data dan tren positif yang muncul memberikan dua sinyal utama: pertama, program hilirisasi berjalan sesuai jalur yang benar dan menunjukkan keberlanjutan yang kuat; kedua, kepercayaan investor terhadap arah kebijakan pemerintah terus meningkat, menandakan stabilitas dan prospek cerah bagi investasi di Indonesia.

Dengan semakin banyaknya produk bernilai tambah yang dihasilkan di dalam negeri, peluang untuk memperluas basis pajak dan meningkatkan penerimaan daerah menjadi semakin terbuka lebar, mendukung pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.

Secara keseluruhan, transformasi ESDM ini menandai babak baru bagi sektor tersebut, menjadikannya bukan sekadar penyumbang pendapatan negara, tetapi juga penggerak ekonomi nasional yang berkeadilan dan pencipta kesejahteraan masyarakat yang nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *