
Scoot.co.id – JAKARTA. PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah menunjukkan komitmen kuatnya dalam memperkuat lini bisnis midstream, seiring dengan serangkaian proyek energi strategis yang sedang digodok perseroan.
Berbagai inisiatif penting yang tengah disiapkan RAJA mencakup rencana akuisisi perusahaan perdagangan gas di Banten, serta pengambilalihan dua perusahaan pelayaran yang mengoperasikan kapal jenis LNGC dan VLGC. Tak berhenti di situ, RAJA juga berencana membangun terminal LNG di Banten dan pabrik LNG di Kalimantan, menandakan ekspansi infrastruktur yang signifikan di sektor energi.
Selain proyek akuisisi dan pembangunan tersebut, perseroan juga akan mengoperasikan fasilitas kompresor di Sengkang, Sulawesi Selatan, yang dijadwalkan pada kuartal IV-2025. Selanjutnya, konstruksi pipa BBM di Kalimantan Timur akan dimulai pada kuartal I-2026, memperkuat jejak RAJA di berbagai segmen rantai nilai energi.
Sinergi Inti (INET) Bakal Caplok 1,68 Miliar Saham Personel Alih Daya (PADA)
Jika dicermati lebih jauh, mayoritas proyek ambisius yang tengah dipersiapkan RAJA ini merupakan bagian integral dari lini bisnis midstream perseroan. Sebelumnya, RAJA telah memiliki berbagai fasilitas midstream yang substansial, termasuk jaringan pipa minyak sepanjang 360 km dan pipa gas 245 km, serta fasilitas terminal LPG berkapasitas 1.000 metrik ton per hari.
Seiring dengan pertumbuhan signifikan di lini ini, Djauhar selaku perwakilan perseroan mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat RAJA akan menata ulang bisnis midstream dengan membentuk sebuah subholding baru. “Mudah-mudahan akhir tahun ini kami sudah membentuk subholding baru yang lebih fokus di bidangnya. Sehingga untuk bisnis midstream akan lebih straightforward dan fokus,” jelasnya dalam paparan publik, Senin (27/10/2025).
Langkah strategis ini diperlukan mengingat skala masing-masing bisnis yang cenderung kecil dan terfragmentasi. Djauhar menambahkan bahwa perseroan akan melakukan konsolidasi internal serta stabilisasi pada setiap bisnis terlebih dahulu, guna menentukan bentuk subholding yang paling optimal.
Menariknya, Djauhar secara terbuka juga melihat potensi initial public offering (IPO) untuk subholding baru tersebut. Ini mengisyaratkan kemungkinan adanya penambahan anak usaha RAJA yang melantai di bursa saham, mengikuti jejak PT Raharja Energi Cepu Tbk (RATU) yang telah lebih dulu hadir di lini bisnis upstream. Namun, perseroan menegaskan akan menunggu momentum yang tepat untuk merealisasikan rencana ini.
“Tentu kalau IPO kami melihat peluang. Kalau sudah bagus, stabil income-nya, punya pertumbuhan yang baik dan lainnya, tentu peluang itu akan kami pertimbangkan untuk IPO. Ditunggu saja,” pungkas Djauhar, menegaskan visi jangka panjang RAJA dalam penguatan ekosistem energi yang berkelanjutan.
IHSG Anjlok Hampir 3% di Akhir Sesi I pada Senin (27/10), Ini Biang Keroknya
Ringkasan
PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) tengah memperkuat bisnis midstream melalui berbagai proyek strategis, termasuk akuisisi perusahaan perdagangan gas dan pelayaran, pembangunan terminal LNG dan pabrik LNG, serta pengoperasian fasilitas kompresor dan konstruksi pipa BBM. Proyek-proyek ini merupakan bagian integral dari lini bisnis midstream RAJA, yang sudah memiliki fasilitas seperti jaringan pipa minyak dan gas serta terminal LPG.
RAJA berencana membentuk subholding baru untuk bisnis midstream pada akhir tahun ini, dengan tujuan agar lebih fokus dan terarah. Perusahaan juga mempertimbangkan potensi IPO untuk subholding tersebut jika kinerja bisnis sudah stabil dan menunjukkan pertumbuhan yang baik, mengikuti jejak anak usaha RATU di lini bisnis upstream.