PT Sinarmas Asset Management (Sinarmas AM) berhasil menunjukkan kinerja reksadana saham yang solid sepanjang tahun berjalan, dengan produk unggulan Simas Syariah Unggulan menjadi sorotan utama.
Pencapaian mengesankan ini terbukti dengan masuknya reksadana saham Simas Syariah Unggulan dalam daftar 10 reksadana saham berkinerja terbaik di pasar, mencatatkan imbal hasil (return) sebesar 15,06% secara year-to-date (YtD) hingga Juli 2025. Lebih lanjut, performa produk ini semakin cemerlang secara month-to-date (MtD) per 31 Juli 2025, di mana Simas Syariah Unggulan berhasil menduduki peringkat keempat reksadana saham dengan imbal hasil terbesar, mencapai 17,52%.
Menjelaskan kunci di balik kinerja impresif ini, Donny Primananda, Head of Equity Sinarmas Asset Management, mengungkapkan bahwa sektor yang mendominasi portofolio reksadana saham pihaknya adalah sektor tambang, khususnya nikel dan emas. “Selain itu,” tambahnya kepada Kontan pada Selasa (5/8/2025), “komoditas seperti Crude Palm Oil (CPO) dan sektor basic materials juga menjadi pilihan alokasi utama dalam reksadana saham Sinarmas AM.”
Mengenai target imbal hasil reksadana hingga akhir tahun, Donny menjelaskan bahwa pihaknya menjadikan Jakarta Islamic Index (JII) sebagai acuan utama. “Kami senantiasa menargetkan kinerja yang melampaui benchmark Jakarta Islamic Index untuk reksadana Simas Syariah Unggulan,” tegasnya. Sebagai informasi, sejak awal tahun hingga Selasa (5/8/2025), Jakarta Islamic Index telah berada di level 522,44, menunjukkan kenaikan sebesar 7,38%.
Menariknya, data dari Infovesta per 30 Juli 2025 menunjukkan bahwa rata-rata imbal hasil reksadana saham secara keseluruhan hanya tercatat sebesar 0,56% sepanjang tahun berjalan. Namun, bulan Juli 2025 menjadi titik balik yang signifikan, di mana kinerja reksadana saham justru memimpin dengan mencatatkan return sebesar 3,9% sepanjang bulan tersebut.
Lonjakan tajam ini, menurut Wawan Hendrayana, Vice President Infovesta Utama, utamanya didorong oleh strategi stock picking (pemilihan saham) yang cermat dari manajer investasi, yang berfokus pada saham-saham dengan fundamental kuat dan valuasi menarik. “Manajer investasi yang andal memiliki kemampuan untuk secara efektif memanfaatkan volatilitas pasar demi mencapai kinerja reksadana yang optimal,” pungkas Wawan.