Saham Makin Menggoda: Peluang Investasi Saat Bunga Rendah

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pergerakan suku bunga acuan global dan domestik kini menunjukkan tren melandai. Langkah strategis telah diambil oleh Bank Sentral AS (The Federal Reserves/The Fed) serta Bank Indonesia dengan memangkas suku bunga acuannya. Situasi ini tentu menghadirkan lanskap baru yang menarik bagi para investor.

Menurut Chory Agung Ramdhani, Customer Engagement & Market Analyst Department Head BRI Danareksa Sekuritas (BRIDS), tren penurunan suku bunga acuan ini secara inheren menjadikan prospek aset berisiko, seperti saham, jauh lebih menarik. Potensi imbal hasil yang relatif lebih tinggi menjadi daya tarik utama dibandingkan instrumen investasi berbasis bunga yang kini kurang menggoda.

Namun, di tengah peluang tersebut, pasar investasi global dan domestik masih diwarnai oleh volatilitas yang cukup tinggi. Kondisi ini menuntut kehati-hatian. Bagi para investor moderat, strategi yang paling bijak adalah melakukan rotasi portofolio secara bertahap. Ini berarti mengalihkan sebagian investasi dari obligasi menuju saham, sambil tetap menjaga prinsip diversifikasi yang kuat. Meskipun demikian, instrumen obligasi masih memegang peranan penting dalam jangka pendek, terutama karena peluang capital gain yang masih bisa diraih dari tren penurunan yield.

“Saat ini memang momentum yang baik untuk mulai meningkatkan porsi di saham. Turunnya bunga membuat obligasi baru kurang atraktif, sehingga investor moderat bisa melakukan rebalancing portofolio ke ekuitas,” ungkap Chory saat dihubungi Kontan belum lama ini.

Mengingat tingkat ketidakpastian yang masih mengemuka, langkah-langkah peningkatan porsi saham sebaiknya dilakukan secara gradual, bukan terburu-buru. Penting bagi investor untuk tetap mempertahankan sebagian dana pada instrumen likuid, seperti reksadana pasar uang, sebagai penyangga risiko yang efektif. Ini akan memberikan fleksibilitas di tengah gejolak pasar.

Alokasi Ideal untuk Portofolio Investor Moderat

Dalam kondisi pasar saat ini, Chory merekomendasikan komposisi alokasi aset yang bisa dipertimbangkan oleh investor moderat:

1. Saham: 45%-55%

Fokuskan pada sektor defensif dan perusahaan dengan fundamental kuat. Contohnya termasuk sektor consumer staples, perbankan besar, dan telekomunikasi. Sektor-sektor ini cenderung lebih stabil menghadapi dinamika ekonomi.

2. Obligasi: 25%-35%

Cermati obligasi pemerintah tenor menengah. Strategi ini bertujuan untuk memanfaatkan potensi capital gain yang timbul dari tren penurunan suku bunga.

3. Pasar Uang/Instrumen Likuid: 25%-35%

Porsi ini dialokasikan untuk menjaga fleksibilitas portofolio Anda dalam menghadapi volatilitas pasar. Instrumen ini berfungsi sebagai bantalan yang siap digunakan kapan saja untuk mitigasi risiko.

Chory menambahkan, komposisi alokasi aset ini bersifat dinamis dan dapat disesuaikan setiap kuartal. Penyesuaian tersebut harus mempertimbangkan perkembangan makroekonomi terkini serta aliran dana asing yang masuk ke pasar. Dengan demikian, investor dapat tetap adaptif terhadap perubahan kondisi pasar yang cepat.

Selain itu, untuk horizon investasi 12 bulan ke depan, target imbal hasil realistis bagi investor moderat diperkirakan berada di kisaran 8%–12% per tahun. Ini merupakan proyeksi yang perlu dijadikan acuan dalam perencanaan investasi guna mencapai tujuan finansial.

Ringkasan

Penurunan suku bunga acuan global dan domestik membuat saham menjadi lebih menarik dibandingkan instrumen investasi berbasis bunga. BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan investor moderat untuk melakukan rotasi portofolio secara bertahap dari obligasi ke saham, dengan tetap melakukan diversifikasi. Meskipun demikian, obligasi masih penting dalam jangka pendek karena potensi capital gain.

Investor disarankan untuk meningkatkan porsi saham secara bertahap dan mempertahankan sebagian dana pada instrumen likuid seperti reksadana pasar uang untuk mitigasi risiko. Alokasi ideal untuk investor moderat adalah 45%-55% saham (fokus pada sektor defensif), 25%-35% obligasi pemerintah tenor menengah, dan 25%-35% pasar uang/instrumen likuid. Target imbal hasil realistis untuk investor moderat adalah 8%-12% per tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *