Scoot.co.id JAKARTA. Kabar baik di awal pekan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan hari Senin (6/10/2025) dengan sentimen positif. IHSG dibuka menguat sebesar 0,41% atau setara dengan 33,53 poin, mencapai level 8.151,84.
Namun, analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, mengingatkan bahwa potensi kenaikan IHSG mulai menunjukkan tanda-tanda tertahan. Proyeksi pergerakan IHSG pada hari Senin ini diperkirakan berada dalam rentang 8.006 – 8.189.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya, IHSG berhasil parkir di level 8.118,30, naik 0,59% dengan fluktuasi antara 8.076,60 hingga 8.118,30. Secara teknikal, indeks ini masih bergerak dalam *uptrend channel* jangka menengah dengan periode 128 dan *r-squared* 0,893, yang mencerminkan tren yang kuat dan konsisten. Slope sebesar 14,54 mengindikasikan kemiringan tren naik yang stabil. Area teknikal penting yang perlu diperhatikan adalah resisten 1 di 8.147 (+0.35%), resisten 2 di 8.189 (+0.87%), *support* 1 di 8.055 (-0.78%), dan *support* 2 di 8.006 (-1.38%), yang menjadi level krusial untuk menjaga arah tren.
Lebih lanjut, indikator momentum menunjukkan adanya potensi pelemahan. MACD berada di 2,11, di bawah garis sinyal 2,55 dengan histogram negatif. Sementara itu, MFI di 78,45 dan RSI di 81,94 sudah berada di area *overbought*, yang mengindikasikan tekanan jual yang meningkat. Williams %R di -20,64 dan CMO di 63,89 mengonfirmasi bahwa harga sudah relatif tinggi dan dominasi beli mulai berkurang. Kondisi ini mengindikasikan potensi konsolidasi atau koreksi ringan sebelum tren naik kembali berlanjut. Volume perdagangan hari ini mencapai 428.024.700, jauh di atas rata-rata 254.608.744, menunjukkan partisipasi pasar yang kuat. Dengan Z-Score 1,62, indeks masih berada di atas rata-rata tren, namun mendekati area jenuh beli. Secara keseluruhan, IHSG masih mempertahankan tren naik jangka menengah, dengan peluang koreksi menuju *support* 8.006 sebelum berpotensi melanjutkan kenaikan ke area 8.189.
IHSG Dibuka Menguat ke 8.151, PGEO, TOWR dan UNVR Top Gainers LQ45, Senin (6/10)
Selain memberikan rekomendasi teknikal untuk IHSG, Tasrul juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rinciannya:
1. PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN)
Saham CUAN.JK pada 3 Oktober 2025 ditutup di level 1.600, turun -0.62% dengan rentang pergerakan antara 1.580 – 1.615. Harga saham ini masih bergerak dalam *channel* naik (1.573 – 1.992) dengan *cut loss* di 1.500. Tekanan jual mulai mereda di area *support* 1.550 – 1.500, namun volume perdagangan sebesar 74.499.500 masih di bawah rata-rata 196.854.895, menandakan dorongan beli belum cukup kuat. Secara statistik, periode 142 hari mencatat *r-squared* 0.857, korelasi 0.910, beta 2.11, Z-Score 1.47, dan *slope* 8.52, mengindikasikan tren naik yang stabil namun dengan volatilitas yang tinggi.
PVR di 3.59 dan VVR di 5.23 menunjukkan likuiditas yang cukup baik. Secara teknikal, *Avg Foreign Buy* tercatat 21.338.673, lebih tinggi dari *Avg Foreign Sell* yang sebesar 9.063.914, menandakan adanya akumulasi dari investor asing. MACD di 0.52, mendekati garis sinyal 2.45, mengindikasikan potensi *bullish*. Sementara itu, MFI di 3.69, RSI di 7.19, W%R di -68.68, dan CMO di -85.62 menunjukkan kondisi *oversold*. Dengan resisten di 1.655 (3.44%) dan 1.715 (7.19%), serta *support* di 1.550 (-3.13%) dan 1.500 (-6.25%), potensi *rebound* terbuka lebar selama harga mampu bertahan di atas level 1.500.
Pada awal perdagangan Senin (6/10/2025), saham CUAN dibuka pada level Rp 1.610 per saham.
Support: Rp 1.500 – Rp 1.550
Resisten: Rp 1.655 – Rp 1.715
Rekomendasi: Trading Buy
CUAN Chart by TradingView
2. PT Arci Indonesia Tbk (ARCI)
Saham ARCI.JK pada 3 Oktober 2025 ditutup melemah di level 935, turun -2.60% dari harga pembukaan 960, dengan rentang harian antara 935 – 975. Harga saham ini masih bergerak dalam *channel* naik jangka menengah, namun saat ini sedang menguji *support* minor di area 930 – 950 dengan level *cut loss* di 885. Batas atas *channel* berada di 1.139 dan batas bawah di 1.002, menandakan tren masih terjaga meskipun tekanan jual mulai meningkat. Secara statistik, periode 30 hari menunjukkan *r-squared* 0.752 dan korelasi 0.480, mengindikasikan bahwa tren masih ada namun mulai melemah. Beta sebesar 1.167 mencerminkan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan pasar, sementara Z-Score di 1.15 mengindikasikan harga sedikit di atas rata-rata.
Slope sebesar 11.97 menegaskan tren naik yang moderat, dengan PVR di 6.87 dan VVR di 4.01 menunjukkan likuiditas yang masih aktif. Volume harian sebesar 110.222.600 di bawah rata-rata 124.054.541, sementara aktivitas investor asing menunjukkan tekanan jual dengan *Avg Foreign Buy* sebesar 23.097.492 dan *Avg Foreign Sell* sebesar 33.302.263. Dari sisi teknikal, MACD di -16.48 dan Signal di -6.54 menegaskan tren *bearish*, namun potensi *rebound* teknikal dapat muncul jika terjadi konvergensi positif. MFI di 1.42 dan RSI di 4.37 berada di area *oversold* ekstrem, didukung oleh W%R di -93.92 dan CMO di -91.26 yang menandakan tekanan jual yang berlebihan. Selama harga mampu bertahan di atas *support* 885 – 920, peluang *rebound* menuju resisten 985 (5.35%) dan 1.025 (9.63%) tetap terbuka, terutama jika volume perdagangan mulai menguat.
Pada awal perdagangan Senin (6/10/2025), saham ARCI dibuka pada level Rp 965 per saham.
Support: Rp 885 – Rp 920
Resisten: Rp 985 – Rp 1.025
Rekomendasi: Trading buy
ARCI Chart by TradingView
3. PT Gudang Garam Tbk (GGRM)
Saham GGRM.JK pada 3 Oktober 2025 ditutup di level 13.275, setelah sempat menyentuh level tertinggi di 13.900 dan terendah di 13.025. Harga saat ini berada di bawah tren jangka pendek di 14.206, menandakan fase koreksi setelah mengalami reli sebelumnya. Tekanan jual meningkat dengan pola *bearish* beruntun, menjadikan 13.150 sebagai *support* awal dan 12.875 sebagai level *cut loss* yang penting. Meskipun masih berada dalam kanal naik menengah, momentum jangka pendek mulai melemah. Rata-rata *Foreign Buy* sebesar 441.59 dan *Foreign Sell* sebesar 310.23 menunjukkan minat investor asing yang menurun.
Volume perdagangan sebesar 3.583.000 lebih rendah dari rata-rata 3.961.983, menandakan aktivitas pasar yang melemah. Resisten 1 berada di 13.725 (+3.39%) dan Resisten 2 di 14.050 (+5.84%), sedangkan *Support* 1 di 13.150 (-0.94%) dan *Support* 2 di 12.875 (-3.01%). Nilai *r-squared* 0.764, Korelasi 0.811, *Slope* 236.26, dan Z-Score 1.18 menegaskan tren yang kuat dengan potensi koreksi menuju rata-rata. Indikator teknikal juga menunjukkan pelemahan. MACD (59.23) masih berada di atas sinyal 53.48, namun mulai kehilangan momentum. MFI (39.15) dan RSI (25.52) menunjukkan tekanan jual yang meningkat, sementara W%R (-74.14) dan CMO (-48.97) menegaskan dominasi *seller*. Dengan Beta 1.124, volatilitas GGRM lebih tinggi dari pasar, dan PVR 8.57 serta VVR 9.64 menandakan aktivitas yang masih aktif. Secara keseluruhan, GGRM berada dalam fase koreksi jangka pendek dengan peluang *rebound* yang terbatas di atas level 12.875.
Pada awal perdagangan Senin (6/10/2025), saham GGRM dibuka pada level Rp 13.375 per saham.
Support: Rp 13.725 – Rp 14.050
Resisten: Rp 12.875 – Rp 13.150
Rekomendasi: Trading Buy
GGRM Chart by TradingView