Scoot.co.id, JAKARTA — Di awal tahun pertama pemerintahannya, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memicu optimisme publik dengan menyoroti capaian fenomenal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dalam Sidang Kabinet Paripurna 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran yang digelar di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025), Prabowo secara tegas menyatakan bahwa IHSG telah menembus level 8.000, sebuah rekor tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia, menandai tren penguatan signifikan di pasar modal nasional.
Sentimen positif ini langsung tercermin di lantai bursa pada hari yang sama. IHSG ditutup melesat tajam 173,32 poin atau 2,19% ke posisi 8.088,97. Sepanjang sesi perdagangan, indeks saham utama ini berhasil bermanuver di rentang yang impresif, antara 7.937,38 hingga 8.117,27, menegaskan momentum penguatan yang kuat.
“IHSG telah tumbuh menembus 8.000, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah republik kita. Ini di luar dugaan, dan saya kira ini adalah buah dari kerja keras para menteri di bidang ekonomi,” ungkap Prabowo. Presiden Ke-8 Republik Indonesia itu lebih lanjut menginterpretasikan pencapaian ini sebagai cerminan nyata dari kepercayaan kuat para investor dan pelaku pasar modal terhadap stabilitas ekonomi Indonesia. Stabilitas ini, menurutnya, tetap kokoh terjaga meskipun dinamika global masih diselimuti ketidakpastian.
Namun, di tengah euforia pencapaian IHSG yang mengagumkan, Prabowo Subianto tak lupa mengingatkan jajarannya untuk tetap waspada. Beliau menekankan pentingnya untuk tidak terlena dan terlalu bergantung pada gejolak pasar modal. Bagi Presiden Prabowo, esensi utama adalah memperkuat fundamental ekonomi nasional agar setiap pertumbuhan yang tercipta bersifat berkelanjutan dan mampu memberikan dampak positif yang nyata bagi seluruh rakyat.
: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Senin 20 Oktober 2025
“Saya selalu mengingatkan, kita tidak perlu terlalu khawatir dengan fluktuasi harga saham,” tegas Prabowo, memperkuat pesannya. “Yang terpenting, fundamental ekonomi kita harus benar-benar kuat.”
Menilik kembali perjalanan IHSG, fase reli yang mengesankan ini tercatat dimulai sejak awal kuartal III tahun 2025. Indeks terus bergerak dengan momentum yang kuat, menunjukkan geliat bursa yang luar biasa, hingga akhirnya berhasil menembus level intraday 8.000.
Titik krusial ini berhasil dicapai IHSG bertepatan dengan momen penting saat Presiden Prabowo Subianto menyampaikan Pidato Kenegaraan dalam Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI pada 15 Agustus 2025. Bahkan, pada hari itu, IHSG sempat menyentuh level intraday tertinggi 8.017,07. Puncak pencapaian IHSG dalam setahun terakhir terukir pada 10 Oktober 2025, di mana indeks berhasil memecahkan rekor tertinggi sepanjang sejarah atau all time high (ATH) dengan level penutupan fantastis 8.257,85.
Rekor ATH tersebut tidak terlepas dari dorongan signifikan saham-saham emiten konglomerat. Sepanjang tahun 2025, beberapa emiten seperti DCII, DSSA, BRPT, BRMS, CDIA, MLPT, hingga ASII, menunjukkan lonjakan performa yang luar biasa, turut mengerek naik IHSG ke posisi puncak.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah menembus level 8.000, mencetak rekor tertinggi sepanjang sejarah Republik Indonesia. Pencapaian ini dianggap sebagai cerminan kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi Indonesia, meskipun dinamika global masih penuh ketidakpastian. IHSG ditutup pada posisi 8.088,97, melesat tajam sebesar 2,19%.
Meskipun bangga dengan pencapaian ini, Prabowo mengingatkan jajarannya untuk tetap waspada dan tidak terlena. Ia menekankan pentingnya memperkuat fundamental ekonomi nasional agar pertumbuhan bersifat berkelanjutan dan memberikan dampak positif bagi seluruh rakyat. Reli IHSG ini dimulai sejak kuartal III tahun 2025, mencapai titik krusial saat Pidato Kenegaraan Presiden, dan mencapai rekor tertinggi sepanjang sejarah (ATH) pada 10 Oktober 2025.