JAKARTA – Pasar modal Indonesia menghadapi gejolak signifikan pada Senin (8/9/2025) sore, ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup terkoreksi cukup dalam. Penurunan ini terjadi tak lama setelah Presiden Prabowo mengumumkan reshuffle Kabinet Merah-Putih, sebuah keputusan yang sontak memicu reaksi dari para pelaku pasar.
Menurut data dari RTI Business, IHSG anjlok sebesar 1,28% atau kehilangan 100,49 poin, menetap di level 7.766,84. Fluktuasi tajam ini menunjukkan dominasi sentimen negatif, dengan 451 saham tercatat melemah, sementara hanya 232 saham yang berhasil menguat, dan 121 saham tetap tidak berubah. Sepanjang hari, pergerakan IHSG terbatas di rentang 7.766,84 hingga 7.934,99.
Koreksi ini menyeret sejumlah emiten berkapitalisasi pasar jumbo ke zona merah. Saham perbankan raksasa seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) turun 3,75% ke Rp7.700, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) melorot 4,06% ke Rp4.490, dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terkoreksi 2,50% ke Rp3.900. Bahkan, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI) mengalami penurunan tajam hingga 5,76% ke Rp14.325.
Namun, di tengah tekanan pasar saham yang luas, beberapa saham menguat dan berhasil mencuri perhatian investor. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) melonjak 6,49% mencapai Rp3.610, PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) naik tipis 0,76% ke Rp2.640, PT United Tractors Tbk. (UNTR) menguat 4,34% ke Rp26.450, dan PT Indika Energy Tbk. (INDY) melesat 5,73% ke Rp1.660.
Sebelum pengumuman resmi dari Istana, isu perombakan kabinet memang telah menjadi bahan perbincangan hangat di kalangan analis. Analis Reliance Sekuritas, Arifin, sebelumnya menyatakan bahwa reshuffle kabinet Merah Putih akan menjadi salah satu sentimen utama yang mengiringi IHSG di tengah momen “September Effect” saat ini. “Ini juga akan menjadi game changer ke depannya karena ada kemungkinan kabinet akan reshuffle. Reshuffle ini akan berimplikasi kepada arah kebijakan selanjutnya sampai akhir tahun,” terang Arifin pada Kamis (4/9/2025), menyoroti potensi perubahan arah kebijakan ekonomi dan investasi.
Menariknya, sebelum sentimen negatif ini mendominasi, IHSG justru menunjukkan performa yang optimis pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, dengan menguat 0,58% ke level 7.912,95. Tim Riset Phintraco Sekuritas bahkan memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang 7.900 hingga 7.950 pada penutupan pasar, berdasarkan analisa teknikal yang menunjukkan penyempitan negative slope pada MACD serta Stochastic RSI yang membentuk Golden Cross menuju pivot area.
Penguatan IHSG sesi I tersebut juga diiringi oleh transaksi yang mencapai Rp8,8 triliun, seperti dicatat oleh Mirae Asset Sekuritas Indonesia. Optimisme pasar pada sesi pertama turut didukung oleh menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, serta turunnya yield obligasi negara bertenor 10 tahun, yang umumnya menjadi indikator positif bagi ekonomi Indonesia.
Gejolak pasar saham akibat isu reshuffle bukanlah fenomena baru. Peristiwa serupa pernah terjadi pada perdagangan Selasa (18/3/2025), ketika IHSG ambrol hingga 6,12% ke 6.076,08 dalam sesi I perdagangan. Saat itu, isu mundurnya Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan menjadi sentimen pemicu kepanikan di kalangan investor.
Presiden Prabowo Subianto secara resmi melakukan reshuffle kabinet dan melantik sejumlah menteri baru di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (8/9/2025) sore. Langkah ini diambil setelah melalui berbagai pertimbangan dan evaluasi mendalam.
Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menjelaskan bahwa reshuffle ini menyasar sejumlah pos kementerian yang dianggap strategis. “Atas berbagai perkembangan, masukan, dan evaluasi yang dilakukan terus-menerus oleh Bapak Presiden, maka pada sore hari ini sekaligus Bapak Presiden memutuskan untuk melakukan perubahan susunan kabinet Merah Putih pada beberapa jabatan kementerian,” ujar Prasetyo di Kantor Presiden pada hari yang sama.
Adapun, kementerian yang terdampak langsung oleh perombakan ini meliputi:
- Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan
- Kementerian Keuangan
- Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
- Kementerian Koperasi
- Kementerian Pemuda dan Olahraga
Ringkasan
IHSG mengalami penurunan signifikan sebesar 1,28% pada Senin, 8 September 2025, setelah pengumuman reshuffle Kabinet Merah-Putih oleh Presiden Prabowo. Penurunan ini didorong oleh sentimen negatif pasar, dengan mayoritas saham mengalami pelemahan. Beberapa emiten berkapitalisasi besar, terutama di sektor perbankan, turut mengalami koreksi yang cukup dalam.
Meskipun demikian, terdapat beberapa saham yang berhasil mencatatkan kenaikan di tengah tekanan pasar, seperti ANTM, MDKA, UNTR, dan INDY. Isu reshuffle kabinet sebelumnya telah diantisipasi sebagai sentimen yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG, terutama di tengah momen “September Effect”, dengan potensi perubahan arah kebijakan ekonomi dan investasi.