TOTL Ekspansi Bisnis! Bidik Posisi Kuat di Konstruksi

Scoot.co.id JAKARTA. PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) tengah memantapkan langkah strategisnya untuk memperkuat dominasinya di industri konstruksi nasional. Emiten konstruksi swasta ini tidak main-main dalam ambisinya, dengan merencanakan penambahan kegiatan usaha secara signifikan.

Sebagai bagian dari rencana ekspansi, TOTL telah melakukan studi kelayakan menyeluruh untuk menggarap 10 bidang kegiatan usaha baru yang tercantum dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI). Penambahan ini mencakup spektrum yang luas, mulai dari Konstruksi Sentral Telekomunikasi (KBLI 42206), Konstruksi Bangunan Prasarana Sumber Daya Air (KBLI 42911), hingga Konstruksi Bangunan Pelabuhan Bukan Perikanan (KBLI 42912).

Tak hanya itu, Total Bangun Persada juga membidik segmen strategis lainnya seperti Konstruksi Bangunan Sipil Minyak dan Gas Bumi (KBLI 42915), Konstruksi Bangunan Sipil Pertambangan (KBLI 42916), dan Konstruksi Bangunan Sipil Panas Bumi (KBLI 42917). Proyeksi perluasan juga mencakup Konstruksi Bangunan Sipil Fasilitas Olahraga (KBLI 42918), Konstruksi Bangunan Sipil Lainnya Ytdl (KBLI 42919), Konstruksi Bangunan Sipil Fasilitas Pengolahan Produk Kimia, Petrokimia, Farmasi, dan Industri Lainnya (KBLI 42923), serta Konstruksi Khusus Bangunan Sipil Lainnya Ytdl (KBLI 42929).

Perseroan menyatakan bahwa penambahan KBLI baru ini adalah sebuah kebutuhan mendesak, didorong oleh dinamika pasar yang terus berubah dan kemajuan teknologi konstruksi global. Mengingat industri konstruksi adalah sektor yang strategis dan vital bagi perekonomian Indonesia, perannya semakin kompleks seiring modernisasi pesat dan tuntutan pembangunan infrastruktur berskala besar, termasuk proyek ambisius seperti Ibu Kota Nusantara (IKN).

Perkembangan ini secara simultan mendorong munculnya spesialisasi layanan konstruksi yang signifikan. Hal ini termasuk pembangunan fasilitas berteknologi tinggi seperti pusat data (data center) dan infrastruktur energi terbarukan. Lebih lanjut, layanan manajemen proyek kini sangat bergantung pada teknologi digital mutakhir seperti Building Information Modeling (BIM) dan kecerdasan buatan (AI), menuntut adaptasi dari para pelaku industri.

Menurut Corporate Secretary TOTL, Anggie S Sidharta, langkah strategis ini juga bertujuan untuk memperjelas batasan kegiatan usaha perseroan, demi memungkinkan pengumpulan data statistik yang lebih akurat. Selain itu, penambahan KBLI baru ini memastikan kerangka perizinan dan regulasi, khususnya terkait pengelolaan risiko, sejalan dengan praktik terbaik yang berlaku di industri konstruksi saat ini.

Strategi dan keberlanjutan perseroan menargetkan agar penambahan kegiatan usaha ini dapat terintegrasi secara harmonis dengan bisnis inti konstruksi dan jasa terkait yang selama ini menjadi kekuatan TOTL,” jelas Anggie kepada Kontan, Kamis (17/10/2025).

Strategi TOTL Mengukuhkan Posisi

Untuk mendukung keberlanjutan bisnis jangka panjang, TOTL telah merumuskan empat pilar strategi utama. Pertama, melakukan diversifikasi usaha agar tidak hanya bergantung pada segmen konstruksi konvensional, melainkan merambah ke pasar yang lebih spesifik dan menjanjikan. Kedua, memperkuat posisi perseroan sejak tahap paling awal proyek, yakni perencanaan dan desain, untuk mampu menyediakan solusi terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Ketiga, menjaga keberlanjutan usaha melalui inovasi berkelanjutan, peningkatan efisiensi operasional, serta adaptasi proaktif terhadap tren industri konstruksi dan kebutuhan pasar yang dinamis. Terakhir, pelaksanaan penambahan kegiatan usaha ini direncanakan dalam jangka menengah, yaitu 1 hingga 3 tahun, dengan penyesuaian berdasarkan kesiapan sumber daya manusia (SDM), dukungan pendanaan, dan perkembangan kebutuhan pasar.

Anggie menegaskan bahwa perluasan KBLI ini masih dalam koridor lini bisnis konstruksi yang merupakan kegiatan utama TOTL. Dari sisi proyeksi keuangan, termasuk proyeksi laba-rugi dan posisi keuangan, serta proses bisnis, tidak ada perbedaan signifikan dengan adanya penambahan KBLI baru ini. Hal ini menunjukkan bahwa perseroan secara teknis telah siap untuk menjalankan perluasan kegiatan usaha tersebut.

Proyeksi keuangan Total Bangun Persada untuk lima tahun ke depan, baik sebelum maupun sesudah penambahan KBLI, telah disusun dengan pertimbangan matang dari manajemen, disertai analisis dampak terhadap akun-akun keuangan. Mengenai sumber pendanaan, TOTL akan mengkombinasikan dana internal perseroan yang berasal dari kas dan setara kas hasil operasional yang sehat dan stabil. Jika diperlukan, fasilitas perbankan atau keuangan eksternal juga akan dimanfaatkan, tentunya dengan prinsip kehati-hatian dan menjaga struktur permodalan yang optimal.

Untuk melancarkan aksi korporasi penting ini, Total Bangun Persada berencana menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 3 November 2025. Agenda utama RUPSLB ini adalah meminta restu dari para pemegang saham terkait penambahan kegiatan usaha baru.

Pencapaian Kontrak Baru dan Proyeksi Keuangan

Hingga akhir September 2025, TOTL berhasil mengantongi kontrak baru senilai Rp 2,59 triliun, mencapai 51,8% dari target kontrak baru yang dibidik sebesar Rp 5 triliun untuk tahun ini. Seluruh pencapaian kontrak baru ini berasal dari proyek swasta, dengan dorongan signifikan dari peluang di sektor Industri, hospitality dan utilitas.

Meskipun capaian nilai kontrak masih sekitar separuh dari target tahun 2025, manajemen Total Bangun Persada tetap optimistis angka tersebut dapat tercapai penuh di akhir Desember. Optimisme ini didukung oleh adanya pipeline tender senilai sekitar Rp 8,91 triliun hingga kuartal II 2025, meskipun kisaran ini bersifat dinamis. Perusahaan berharap nilai kontrak baru akan sesuai dengan target di akhir tahun.

Selain target kontrak baru, TOTL juga menargetkan raihan pendapatan sebesar Rp 3,5 triliun di tahun 2025. Menariknya, target laba bersih tahun 2025 justru direvisi naik, dari semula Rp 265 miliar menjadi Rp 295 miliar. Gambaran kinerja keuangan perseroan tercermin pada semester I 2025, di mana pendapatan usaha mencapai Rp 1,67 triliun, melonjak 16,58% secara tahunan (yoy) dari Rp 1,43 triliun.

Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 174,48 miliar pada semester I 2025. Angka ini menunjukkan pertumbuhan impresif sebesar 54,88% dibandingkan Rp 112,70 miliar pada periode yang sama tahun 2024.

Anggie juga mengungkapkan bahwa Total Bangun Persada menargetkan perolehan kontrak baru sebesar Rp 4,5 triliun di tahun 2026, sedikit menurun dari target tahun 2025. Penetapan target kontrak baru 2026 ini didasarkan pada kebutuhan pasar ke depan, yang masih menawarkan peluang-peluang besar di sektor industri, hospitality dan utilitas. Sektor-sektor ini, secara historis, telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pencapaian kontrak baru perusahaan dalam beberapa waktu terakhir.

Kinerja positif TOTL juga tercermin pada kinerja saham. Melansir data RTI, saham TOTL tercatat naik 7,5% dalam sebulan terakhir dan telah terapresiasi 26,47% secara year to date (YTD) sejak awal tahun. Bahkan, jika ditarik lebih jauh, kinerja saham TOTL menunjukkan kenaikan mengesankan sebesar 184,77% dalam tiga tahun terakhir.

Ringkasan

PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) berencana memperluas kegiatan usahanya dengan menambahkan 10 bidang usaha baru yang tercantum dalam KBLI. Ekspansi ini mencakup berbagai sektor konstruksi, termasuk telekomunikasi, sumber daya air, pelabuhan, minyak dan gas bumi, pertambangan, panas bumi, fasilitas olahraga, fasilitas pengolahan kimia, dan konstruksi khusus lainnya.

TOTL telah merumuskan empat pilar strategi untuk mendukung keberlanjutan bisnis jangka panjang, termasuk diversifikasi usaha, penguatan posisi sejak tahap perencanaan dan desain, inovasi berkelanjutan, dan adaptasi terhadap tren industri. Hingga September 2025, TOTL telah meraih kontrak baru senilai Rp 2,59 triliun dan menargetkan pendapatan Rp 3,5 triliun dengan revisi target laba bersih menjadi Rp 295 miliar. RUPSLB akan diadakan 3 November 2025 untuk meminta persetujuan pemegang saham terkait penambahan kegiatan usaha baru ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *