Tuntaskan Akuisisi ECGO, Bangun Karya (KRYA) Masuk Bisnis Motor Listrik

Scoot.co.id JAKARTA. PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk (KRYA) telah merampungkan langkah strategis dengan menuntaskan penambahan modal pada PT Green City Traffic, sebuah perusahaan rintisan inovatif di sektor transportasi kendaraan listrik yang dikenal dengan merek ECGO. Aksi korporasi ini menandai penetrasi signifikan KRYA ke dalam industri energi terbarukan yang sedang berkembang pesat di Indonesia.

Melalui penyertaan modal ini, kepemilikan KRYA atas PT Green City Traffic kini mencapai mayoritas, yaitu 51%. Angka ini setara dengan 10,41 juta saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, memperkuat posisi KRYA dalam pengembangan ekosistem motor listrik nasional.

Presiden Direktur Bangun Karya Perkasa Jaya, William Teng, mengungkapkan bahwa ECGO telah aktif membangun ekosistem motor listrik Indonesia selama tujuh tahun terakhir. Upaya tersebut mencakup seluruh lini, mulai dari produksi motor listrik hingga pengembangan jaringan stasiun penukaran baterai yang vital untuk mendukung mobilitas pengguna.

Pasca akuisi ini, KRYA memiliki rencana ambisius untuk mendukung ekspansi ECGO. Perusahaan berencana melakukan penawaran umum terbatas guna menghimpun dana sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar. Dana segar ini akan dialokasikan sepenuhnya untuk mendanai pertumbuhan dan perluasan operasional ECGO.

William Teng, dalam keterangan resminya pada Minggu (10/8/2025), menjelaskan bahwa dana dari penawaran umum tersebut akan digunakan untuk ekspansi ECGO pada 2024. KRYA menargetkan penjualan gabungan kendaraan listrik ECGO dapat mencapai 55.000 unit, baik untuk pasar ojek online maupun segmen di luar itu. Lebih jauh, proyeksi jangka panjang KRYA sangat ambisius, yaitu mencapai penjualan kumulatif lebih dari 1 juta unit dalam kurun waktu lima tahun ke depan.

Selain potensi margin kotor yang menggiurkan, mencapai 40% dari penjualan motor listrik dan baterai, William juga menyoroti bisnis penyewaan baterai sebagai sumber pendapatan jangka panjang yang stabil dan berkelanjutan bagi ECGO. Model bisnis ini tidak hanya menawarkan fleksibilitas bagi konsumen, tetapi juga menjamin aliran pendapatan yang konsisten bagi perusahaan.

ECGO juga meraup pendapatan signifikan dari layanan perangkat lunak yang canggih. Melalui platform ECGO, para dealer dapat dengan mudah memantau kinerja kendaraan, memproses pembayaran, dan mengelola risiko operasional secara efisien, menambah dimensi baru pada aliran pendapatan perusahaan.

Dalam perhitungan manajemen KRYA, setiap pengemudi yang menggunakan motor listrik ECGO diperkirakan menyumbang pendapatan bersih sekitar Rp 1,8 juta setiap tahunnya bagi perusahaan. Ini menunjukkan potensi ekonomi yang besar dari setiap unit yang beroperasi.

William Teng menegaskan potensi luar biasa di masa depan. “Jika lima tahun mendatang ada satu juta pengemudi aktif, hanya dari biaya platform perusahaan dapat meraih pendapatan bersih Rp 1,8 triliun setiap tahunnya,” pungkas William, mengilustrasikan skala pendapatan masif yang dapat diraih ECGO dari basis pengguna yang luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *