Scoot.co.id NEW YORK. Wall Street mengawali perdagangan Jumat (12/9/2025) dengan pergerakan yang beragam, atau mixed, setelah mencetak rekor tertinggi pada sesi sebelumnya. Meskipun demikian, pasar saham Amerika Serikat tetap berada di jalur positif untuk penutupan mingguan, didorong oleh laporan ekonomi yang memperkuat ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
Berdasarkan laporan Reuters, pada pembukaan perdagangan, Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan tipis sebesar 30,9 poin (0,07%), menetap di angka 46.077,14. Sebaliknya, S&P 500 mencatatkan kenaikan 3,2 poin (0,05%) ke level 6.590,66, sementara Nasdaq Composite naik 35,6 poin (0,16%) menjadi 22.078,62. Pergerakan ini menunjukkan sentimen pasar yang masih optimistis meskipun ada sedikit koreksi pada indeks Dow Jones.
Pasar telah mengantisipasi pelonggaran kebijakan moneter sebesar 25 basis poin. Antisipasi ini muncul setelah serangkaian data ekonomi terbaru yang menunjukkan pasar tenaga kerja lebih lemah dari perkiraan sebelumnya. Namun, data nonfarm payrolls bulan Agustus yang kurang menggembirakan memicu spekulasi akan pemotongan suku bunga yang lebih agresif, bahkan hingga 50 basis poin. Saat ini, suku bunga acuan The Fed berada di angka 7,5%, menurut alat FedWatch CME.
Setelah rilis data inflasi terkini, pasar kini memproyeksikan tiga kali pemotongan suku bunga sebesar 0,25%, masing-masing pada pertemuan The Fed yang tersisa di tahun ini. Art Hogan, kepala strategi pasar di B. Riley Wealth, menyatakan, “Kita kemungkinan akan melihat (pemangkasan suku bunga) 75 basis poin dengan satu atau lain cara tahun ini dan kemungkinan 50-75 basis poin lagi selama 12 bulan ke depan … irama pemotongan kurang penting dibandingkan total penurunannya.”
Para pelaku pasar juga akan mencermati rilis data awal survei sentimen konsumen Universitas Michigan pada pukul 10.00 ET. Data ini diharapkan memberikan gambaran lebih lanjut mengenai kondisi ekonomi konsumen Amerika.
Baik Nasdaq maupun S&P 500 bersiap untuk menorehkan kenaikan selama dua minggu berturut-turut di bulan September. Kenaikan ini sebagian besar didorong oleh perkembangan positif di sektor perdagangan kecerdasan buatan (AI), terutama setelah raksasa komputasi awan Oracle merilis proyeksi yang optimistis pada hari Selasa. Hal ini memicu reli pada saham perusahaan semikonduktor dan utilitas terkait AI, menggerakkan sektor teknologi informasi S&P 500 melebihi kinerja sektor lainnya minggu ini.
Kinerja positif indeks-indeks utama ini cukup mengejutkan, mengingat bulan September secara historis dianggap sebagai bulan yang kurang menguntungkan bagi pasar saham AS. Secara rata-rata, indeks acuan S&P 500 telah mengalami penurunan sebesar 1,5% pada bulan September sejak tahun 2000, menurut data LSEG.
Beberapa saham mencatatkan pergerakan signifikan. Saham Warner Bros Discovery melonjak 8,5% dalam perdagangan pre-market, melanjutkan tren positif setelah kenaikan lebih dari 28% pada hari Rabu. Kenaikan ini dipicu oleh kabar bahwa Paramount Skydance sedang mempersiapkan tawaran akuisisi untuk studio Hollywood tersebut. Saham Adobe, produsen perangkat lunak Photoshop, naik 2,9% setelah menaikkan proyeksi laba dan pendapatan tahunannya. Microsoft juga mencatatkan kenaikan tipis sebesar 1,4% setelah mencapai kesepakatan tidak mengikat dengan OpenAI. Terakhir, saham Super Micro Computer melesat 6,7% setelah memulai pengiriman massal sistem Blackwell Ultra Nvidia.
Ringkasan
Wall Street memulai perdagangan Jumat dengan pergerakan mixed, namun tetap berada di jalur positif untuk penutupan mingguan, didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed. Data ekonomi terbaru yang menunjukkan pasar tenaga kerja lebih lemah memicu spekulasi pemotongan suku bunga yang lebih agresif, memproyeksikan tiga kali pemotongan sebesar 0,25% pada pertemuan The Fed berikutnya.
Nasdaq dan S&P 500 bersiap mencatatkan kenaikan selama dua minggu berturut-turut, didorong oleh perkembangan positif di sektor perdagangan kecerdasan buatan (AI). Beberapa saham mengalami pergerakan signifikan, seperti Warner Bros Discovery yang melonjak karena kabar akuisisi, Adobe yang naik setelah menaikkan proyeksi laba, dan Super Micro Computer yang melesat setelah memulai pengiriman sistem Blackwell Ultra Nvidia.