Scoot.co.id – Wall Street menunjukkan dinamika yang menarik pada perdagangan Rabu (8/10/2025). Indeks S&P 500 dan Nasdaq kompak melesat, didorong oleh antisipasi para investor yang menantikan petunjuk baru mengenai arah kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed).
Menurut laporan Reuters, hingga pukul 09.59 waktu setempat, S&P 500 berhasil menguat 0,18% ke level 6.726,49, sementara Nasdaq Composite melonjak 0,52% mencapai 22.906,87. Namun, tidak semua indeks bernasib sama; Dow Jones Industrial Average justru mengalami penurunan tipis 0,18% menjadi 46.520,96.
Kenaikan bursa saham ini terjadi setelah reli sebelumnya sempat tersendat. Situasi penutupan sebagian pemerintahan Amerika Serikat atau government shutdown telah menunda rilis sejumlah data ekonomi krusial, membuat pelaku pasar kini sangat bergantung pada pandangan para pejabat bank sentral untuk mengidentifikasi arah kebijakan moneter selanjutnya.
Di tengah ketidakpastian tersebut, euforia terhadap perkembangan kecerdasan buatan (AI) masih menjadi pendorong utama yang menopang pasar saham, bahkan mampu menutupi kekhawatiran akibat penutupan pemerintahan. Namun, ada sinyal lain yang menarik perhatian: harga emas mencapai rekor menembus US$ 4.000 per ons troi. Rekor ini mencerminkan meningkatnya minat terhadap aset lindung nilai di tengah ketidakpastian kebijakan dan kondisi makroekonomi yang masih rapuh. Matthew Tuttle, CEO Tuttle Capital Management, berkomentar, “Emas kini menjadi tempat berlindung yang dulu diisi oleh dolar.”
Sektor Penopang dan Penekan
Sektor teknologi menjadi lokomotif penguatan dengan kenaikan 1%. Saham raksasa seperti Nvidia naik 1,8%, diikuti Micron Technology yang melesat 3,6%. Lonjakan saham-saham teknologi ini berperan besar dalam mendorong pergerakan positif Nasdaq. Di sisi lain, sektor energi mengalami tekanan dengan penurunan 1,2%. Indeks Dow Jones juga terbebani oleh pelemahan saham perbankan besar, di mana Goldman Sachs dan JPMorgan masing-masing turun 1,6% dan 1,2%.
Namun, tidak semua sektor non-teknologi melemah. Sektor kesehatan justru menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan 0,3%, didorong oleh Moderna yang menguat 3%. Penguatan ini terjadi setelah BofA Global Research menaikkan peringkat sektor kesehatan AS menjadi “overweight” dari sebelumnya “underweight”, mengindikasikan prospek yang lebih cerah bagi industri tersebut.
Fokus investor kini tertuju pada serangkaian pidato dari pejabat The Fed, termasuk Lorie Logan (Dallas Fed), Austan Goolsbee (Chicago Fed), Michael Barr, dan Neel Kashkari. Selain itu, risalah rapat The Fed bulan September yang akan dirilis pukul 14.00 waktu New York juga sangat dinanti. Ekspektasi akan sikap The Fed yang lebih dovish turut menopang reli saham, terutama karena munculnya tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja.
Menanggapi situasi ini, Chris Hodge, Kepala Ekonom AS di Natixis, menyatakan, “The Fed saat ini seperti terbang tanpa radar akibat jeda data ekonomi. Namun, saya rasa dampaknya terhadap rapat Oktober tidak terlalu besar.” Firma investasi global Carlyle memperkirakan penambahan tenaga kerja AS hanya sekitar 17.000 orang pada September, jauh di bawah perkiraan ekonom sebesar 54.000. Laporan resmi nonfarm payrolls sendiri masih tertunda akibat penutupan pemerintahan, menambah ketidakjelasan bagi para pengambil keputusan.
Dari ranah korporasi, beberapa saham menunjukkan pergerakan signifikan. Fair Isaac Corp melemah 2,5% setelah Equifax mengumumkan rencana untuk menawarkan skor kredit hipotek dengan harga lebih terjangkau. Sebaliknya, emiten tambang emas seperti Newmont dan Gold Fields menikmati kenaikan masing-masing 1,3% dan 2,4% seiring dengan lonjakan harga komoditas logam mulia.
Saham Dell Technologies melonjak 7,2% setelah sejumlah broker menaikkan target harga sahamnya, sementara Freeport-McMoRan menguat 5,2% usai Citigroup merekomendasikan saham tersebut menjadi “buy” dari “neutral”. Namun, tidak semua saham beruntung; Joby Aviation anjlok 10,8% setelah produsen taksi udara listrik itu menetapkan harga penawaran saham baru senilai US$ 514 juta, dengan diskon 10,9% dari harga penutupan sebelumnya.