ASLC: Laba Turun Meski Pendapatan Naik? Analisis Lengkap di Sini!

Scoot.co.id – JAKARTA. PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC), perusahaan yang bergerak di bidang penjualan mobil bekas, mencatatkan pertumbuhan pendapatan dua digit pada semester pertama tahun 2025. Namun, peningkatan pendapatan ini ternyata tidak berbanding lurus dengan peningkatan laba bersih perusahaan. Meskipun kinerja top line menggembirakan, kinerja bottom line justru menunjukkan tren yang kurang menguntungkan.

Pada semester I-2025, ASLC membukukan pendapatan sebesar Rp 447,10 miliar, menunjukkan pertumbuhan sebesar 17,11% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini, menurut Direktur Keuangan Armeza Umar, didorong oleh peningkatan volume penjualan mobil bekas melalui platform Caroline.id, yang mencapai angka pertumbuhan sekitar 30%. Armeza menjelaskan dalam paparan publik pada Rabu (3/9/2025), peningkatan ini didukung oleh ekspansi jaringan Caroline.id dan meningkatnya minat konsumen terhadap kendaraan bekas.

Meskipun pendapatan meningkat signifikan, laba kotor ASLC hanya tumbuh 1,28% YoY menjadi Rp 129,51 miliar. Armeza menjelaskan bahwa pertumbuhan laba kotor yang minim ini disebabkan oleh penyesuaian harga jual sejumlah unit mobil bekas sebagai respon terhadap melemahnya daya beli konsumen di semester I-2025. Akibatnya, laba bersih ASLC justru mengalami penurunan sebesar 22,30% YoY, mencapai Rp 21,11 miliar. Penurunan ini tidak hanya disebabkan oleh margin laba kotor yang tipis, tetapi juga oleh peningkatan beban operasional sekitar 8% YoY. Peningkatan beban operasional ini terutama disebabkan oleh pembukaan cabang baru Caroline.id dan perluasan layanan rental full untuk JBA.

Meskipun menghadapi tantangan tersebut, ASLC tetap optimis dan menargetkan pertumbuhan pendapatan dua digit untuk tahun penuh 2025. Direktur Utama Jany Candra menjelaskan bahwa target ini didasarkan pada potensi pasar mobil bekas yang masih besar. Volume penjualan JBA baru mencapai sekitar 125.000 unit, sementara estimasi total pasar mobil bekas mencapai 1,8 juta unit. Hal ini menunjukkan potensi besar bagi ASLC untuk memperluas pangsa pasarnya, terutama dengan strategi segmentasi yang unik, yaitu menawarkan mobil bekas bergaransi.

Jany juga melihat peluang dari sisi pembelian di tengah penurunan harga jual. Sebagai strategi mitigasi, manajemen ASLC melakukan beberapa langkah, antara lain memperpendek inventory dan mengubah komposisi stok untuk mengurangi ketergantungan pada mobil Cina yang umumnya dibanderol di bawah Rp 200 juta. Tantangan utama yang dihadapi saat ini adalah penurunan pembiayaan. Untuk mengatasinya, ASLC meningkatkan jumlah pesanan penjualan (sales order) dengan harapan dapat mendongkrak penjualan ritel, meskipun rasio persetujuan kredit (approval credit) menurun.

Mengawali kuartal III-2025, ASLC melihat tren yang mulai membaik dibandingkan dua kuartal sebelumnya. Meskipun demikian, pertumbuhan pendapatan di paruh pertama tahun ini diakui masih belum sesuai ekspektasi.

Autopedia Sukses Lestari (ASLC) Catat Pendapatan Rp 447 Miliar pada Semester I-2025

Autopedia Sukses (ASLC) Alokasikan Capex Rp 15 Miliar pada 2025, Ini Peruntukannya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *