BCA Syariah IPO? Ini Jawaban Soal Rencana Melantai di Bursa!

JAKARTA — BCA Syariah, anak usaha terkemuka dari PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), angkat bicara mengenai prospek penawaran umum perdana saham (IPO) di pasar modal Indonesia. Meskipun potensi tersebut terbuka lebar, prioritas utama bank syariah ini saat ini adalah memperkuat fondasi bisnisnya.

Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, menyatakan bahwa saat ini pihaknya memprioritaskan penguatan dan pembesaran bisnis sebelum melangkah ke lantai bursa. ‘Kami gedein dulu bisnisnya lah ya,’ tegas Yuli saat ditemui di Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Yuli menekankan bahwa keputusan final mengenai IPO sepenuhnya berada di tangan pemegang saham, bukan ranah manajemen operasional. Kendati demikian, ia tidak menampik bahwa opsi untuk melantai di bursa tetap terbuka lebar di masa mendatang, menunjukkan fleksibilitas strategi jangka panjang BCA Syariah. Menanggapi pertanyaan mengenai momentum yang tepat untuk melepas saham ke publik, Yuli menjelaskan bahwa hal tersebut akan dipertimbangkan apabila skala bisnis BCA Syariah telah mencapai kematangan dan ukuran yang lebih signifikan. ‘Ya kalau sudah besar nanti ya. Untuk sekarang ini, dinamikanya luar biasa. Kita aminkan saja, nanti lihat perkembangannya,’ tuturnya, mencerminkan pandangan hati-hati namun optimis terhadap dinamika pasar.

Penting untuk dicatat, fokus pada penguatan bisnis ini didukung oleh kinerja finansial yang solid. Pada semester I/2025, BCA Syariah berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp100 miliar, menunjukkan pertumbuhan impresif sebesar 12% secara tahunan (YoY).

Pencapaian laba bersih ini sejalan dengan peningkatan signifikan pada pembiayaan. Selama enam bulan pertama tahun ini, total pembiayaan BCA Syariah melonjak 18,2% YoY mencapai Rp11,3 triliun. Secara rinci, pembiayaan komersial menjadi tulang punggung dengan kontribusi 76,7% dari total, atau senilai Rp8,6 triliun, yang juga tumbuh sehat sebesar 13,2% YoY.

Meskipun rasio non-performing financing (NPF) gross tercatat sebesar 1,75% pada semester I/2025, sedikit meningkat dari 1,36% pada periode yang sama tahun sebelumnya, Yuli Melati Suryaningrum menegaskan bahwa kinerja BCA Syariah pada paruh pertama 2025 menunjukkan pertumbuhan yang sehat dan berkelanjutan. ‘Hal ini didorong oleh penyaluran pembiayaan yang berkualitas serta pertumbuhan dana pihak ketiga [DPK] yang solid,’ jelasnya dalam konferensi pers laporan kinerja semester I/2025 pada Rabu (6/9/2025).

Lebih lanjut, segmen konsumer mencatatkan pertumbuhan pembiayaan paling pesat, melonjak 56,1% YoY menjadi Rp1,7 triliun. Di dalam segmen ini, pembiayaan emas menjadi bintang dengan lonjakan spektakuler sebesar 231,2% YoY, mencapai nilai Rp300 miliar, menunjukkan minat yang tinggi terhadap produk keuangan syariah ini.

Ringkasan

BCA Syariah masih mempertimbangkan IPO dan saat ini memprioritaskan penguatan bisnis. Menurut Presiden Direktur BCA Syariah, keputusan IPO ada di tangan pemegang saham, dan opsi melantai di bursa akan dipertimbangkan jika skala bisnis telah mencapai kematangan yang signifikan.

Fokus pada penguatan bisnis ini didukung oleh kinerja finansial yang solid, dengan laba bersih semester I/2025 sebesar Rp100 miliar, meningkat 12% YoY. Total pembiayaan juga melonjak 18,2% YoY mencapai Rp11,3 triliun, didorong oleh pertumbuhan pembiayaan komersial dan konsumer.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *