FUTR, MLPT, PGUN Dibuka! Analis Ungkap Rekomendasi Sahamnya

JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) telah resmi mencabut suspensi perdagangan saham tiga emiten, yakni PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dan PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN). Keputusan penting ini berlaku efektif mulai sesi I perdagangan hari ini, Jumat (15/8/2025).

Dalam pengumuman resminya pada Kamis (14/8/2025), BEI secara tegas menyatakan, “Suspensi atas perdagangan saham FUTR, MLPT, dan PGUN, di Pasar Reguler dan Pasar Tunai dibuka kembali mulai sesi I tanggal 15 Agustus 2025.” Pembukaan suspensi ini diharapkan dapat mengembalikan aktivitas dan minat investor terhadap ketiga saham tersebut di pasar modal.

Setelah suspensi dibuka, pergerakan saham langsung menunjukkan reaksi beragam di lantai bursa. Saham FUTR berhasil menunjukkan penguatan signifikan, melonjak 6,33% secara harian ke level Rp 168 per saham. Demikian pula, saham MLPT turut menguat 5,62% dan parkir di level Rp 70.500 per saham. Namun, berbeda dengan dua emiten tersebut, saham PGUN justru terkoreksi tipis 0,35% secara harian, menutup perdagangan di level Rp 1.420 per saham.

Direktur Futura Energi (FUTR) Mengundurkan Diri, Manajemen Jadwalkan RUPS

Aktivitas perdagangan pada hari ini juga mencatat volume transaksi yang substansial untuk ketiga saham. Total nilai transaksi saham FUTR mencapai Rp 161,29 miliar dengan volume perdagangan sebesar 9.181.853 lot. Sementara itu, nilai transaksi saham MLPT tercatat sebesar Rp 19.156.535.000 atau sekitar Rp 19,15 miliar, dengan volume 2.510 lot. Adapun saham PGUN mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 449.410.000 atau sekitar Rp 449,41 juta, dengan volume 3.155 lot.

BEI Suspensi Saham MLPT, FUTR, FIMP, Simak Rekomendasinya

Menanggapi pergerakan harga saham-saham pasca-suspensi ini, William Hartanto, Pengamat Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, memberikan analisisnya. Menurut William, ketiga saham tersebut secara fundamental masih memiliki potensi untuk melanjutkan penguatan ke depannya. Kendati demikian, ia secara khusus menyoroti bahwa saham PGUN mungkin kurang menarik bagi sebagian investor, terutama karena faktor likuiditasnya yang rendah dan statusnya sebagai saham full call auction (FCA).

Berdasarkan pandangan tersebut, William merekomendasikan strategi “buy” atau beli untuk saham MLPT dan FUTR, mengingat prospek positif yang dimilikinya. Sementara itu, untuk saham PGUN, ia menyarankan investor untuk bersikap “wait and see” atau menunggu perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. Rekomendasi ini disampaikan William kepada Kontan pada Jumat (15/8/2025).

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi perdagangan saham FUTR, MLPT, dan PGUN, efektif mulai 15 Agustus 2025. Setelah dibuka suspensinya, FUTR dan MLPT mengalami penguatan signifikan, sementara PGUN justru terkoreksi tipis. Volume transaksi untuk ketiga saham ini juga tercatat cukup substansial.

Analis pasar modal, William Hartanto, berpendapat bahwa FUTR dan MLPT memiliki potensi penguatan fundamental, sehingga ia merekomendasikan untuk membeli saham tersebut. Sementara itu, untuk PGUN, ia menyarankan investor untuk bersikap “wait and see” karena likuiditasnya yang rendah dan statusnya sebagai saham full call auction.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *