Scoot.co.id – Pasar saham Asia-Pasifik menunjukkan tren positif pada perdagangan hari Selasa (12 Agustus 2025), didorong optimisme seputar perpanjangan gencatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China. Perpanjangan ini memberikan ruang bagi kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut untuk melanjutkan negosiasi kesepakatan dagang yang lebih komprehensif.
Selain perkembangan isu perdagangan global, perhatian investor juga tertuju pada pasar Australia, khususnya menantikan pengumuman keputusan suku bunga oleh bank sentral Australia.
Konsensus pasar memperkirakan Reserve Bank of Australia (RBA) akan menurunkan suku bunga acuannya menjadi 3,6%. Angka ini lebih rendah dari posisi sebelumnya di 3,85% setelah rapat kebijakan dua hari yang baru saja berakhir.
PDB Singapura Tumbuh Solid, Proyeksi Ekonomi 2025 Direvisi Naik
Berita baik datang dari Singapura dengan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang solid sebesar 4,4% pada kuartal II. Hal ini mendorong revisi naik proyeksi pertumbuhan ekonomi Singapura untuk tahun 2025 menjadi 2,5%.
Bursa Jepang Ukir Rekor Tertinggi Baru
Di Jepang, Indeks Nikkei 225 melesat 1,6% ke level 42.473,55 pada awal perdagangan. Pencapaian ini berhasil melampaui rekor tertinggi sebelumnya di 42.426,77 yang dicatatkan pada 11 Juli 2024. Dengan demikian, bursa Jepang mencatatkan rekor baru yang menggembirakan bagi para investor.
Sebelumnya, pada tahun 2024, Nikkei juga telah berhasil melampaui rekor tertinggi yang terjadi di era gelembung ekonomi Jepang pada tahun 1989. Selain Nikkei, indeks Topix juga terus mencatatkan rekor tertinggi secara berturut-turut sejak 24 Juli.
Bagaimana dengan kinerja bursa di kawasan Asia lainnya? Indeks Kospi Korea Selatan naik 0,66%, sementara indeks Kosdaq juga menunjukkan penguatan sebesar 0,4%. Di sisi lain, indeks acuan S&P/ASX 200 Australia terpantau bergerak mendatar, menanti sentimen baru dari pengumuman kebijakan suku bunga.
Trump Perpanjang Gencatan Dagang dengan China, Hindari Kenaikan Tarif Impor
Perpanjangan gencatan dagang selama 90 hari oleh pemerintahan Trump menjadi angin segar bagi pasar, mencegah implementasi lonjakan tarif impor yang bisa mengguncang perekonomian global.
Sentimen dari Wall Street
Berbeda dengan sentimen positif di Asia, bursa AS di Wall Street justru ditutup melemah pada hari Senin (11/8). Dow Jones Industrial Average turun 0,45% ke level 43.975,09, S&P 500 melemah 0,25% ke 6.373,45, dan Nasdaq Composite terkoreksi 0,3% ke 21.385,40.
Dari sisi kebijakan moneter AS, Bank of America memberikan peringatan terkait potensi risiko pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada bulan September. Mereka menilai bahwa inflasi masih berada di atas target dan terdapat potensi guncangan yang lebih besar setelah kenaikan tarif impor terbaru.
Cermati Saham yang Banyak Dijual Asing di Tengah Kenaikan IHSG Kemarin (11/8)
Ekonom Claudio Irigoyen bahkan memproyeksikan bahwa The Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga sepanjang tahun ini, kecuali jika kondisi pasar tenaga kerja mengalami penurunan yang signifikan.