Scoot.co.id, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi memberlakukan penghentian sementara perdagangan atau suspensi terhadap tiga saham mulai sesi I hari ini, Kamis (2/10/2025). Langkah tegas ini diambil sebagai bentuk perlindungan bagi para investor di pasar modal.
Ketiga saham yang terkena suspensi tersebut adalah saham PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF), saham PT Era Graharealty Tbk. (IPAC), dan saham PT Indonesia Pondasi Raya Tbk. (IDPR). Keputusan ini diambil setelah terjadi peningkatan harga kumulatif yang sangat signifikan pada saham-saham tersebut dalam periode tertentu.
BEI menjelaskan bahwa suspensi ini merupakan bagian dari mekanisme cooling down. “Dalam rangka cooling down sebagai bentuk perlindungan bagi Investor, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan saham PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR) pada tanggal 2 Oktober 2025,” demikian pernyataan resmi BEI, yang dikutip Kamis (2/10/2025).
Adapun, suspensi saham IDPR berlaku di pasar reguler dan pasar tunai. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan waktu yang cukup bagi investor untuk mencermati informasi dan mempertimbangkan setiap keputusan investasi yang akan diambil terhadap saham tersebut. Alasan dan tujuan yang sama juga mendasari suspensi saham PT Era Graharealty Tbk. (IPAC) dan saham PT Estika Tata Tiara Tbk. (BEEF).
Oleh karena itu, para pihak yang berkepentingan diimbau untuk selalu memantau dan memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh masing-masing perseroan guna mendapatkan pemahaman yang komprehensif.
: Bakal Diakuisisi Asia Investment Capital, Saham SOFA Lepas dari Suspensi Bursa
Pada waktu yang bersamaan, BEI juga mengumumkan pembukaan suspensi saham PT Boston Furniture Industries Tbk. (SOFA), PT Royaltama Mulia Kontraktorindo Tbk. (RMKO), dan PT Dwi Guna Laksana Tbk. (DWGL). Dengan demikian, ketiga saham ini telah dapat kembali diperdagangkan di bursa mulai pagi ini, memberikan kesempatan baru bagi investor untuk berinteraksi di pasar.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.