
Scoot.co.id Gubernur DKI Pramono Anung ingin menghilangkan premanisme dan aksi copet di pasar-pasar Jakarta. Yakni, dengan meningkatkan digitalisasi keuangan.
“Begitu masyarakat kita di pasar menggunakan QRIS, yang namanya preman akan berkurang signifikan, copetnya akan berkurang signifikan,” ujar Pramono saat membuka kegiatan Jakarta Economy Forum (JEF) 2025 di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Menurut dia, para pencopet itu tidak akan bisa mencuri uang masyarakat karena tidak ada yang dibawa tunai atau cash.
Wali Kota Jaksel Minta ASN Layani Warga Penuh Kesabaran
“Kalau dia curi QRIS-nya, gak bisa digunakan untuk belanja, berbeda dengan uang cash kalau dibawa,” jelas Pramono Anung.
Peningkatan digitalisasi itu juga digencarkan seiring dengan keinginan Jakarta yang meningkatkan peringkatnya ditingkat dunia. Dia berharap, ini akan mempunyai dampak positif bagi perkembangan di Jakarta.
Selain itu, politikus PDI Perjuangan itu mengajak semua pihak untuk turut serta dalam menjaga pertumbuhan ekonomi Jakarta. Utamanya, Bank Indonesia dan OJK.
Gubernur Pramono Sebut Ekonomi Jakarta Tumbuh 5,18 Persen, Lampaui Pertumbuhan Ekonomi Nasional
Sebab, dia meyakini, meskipun ada rencana pemotongan dan transfer yang cukup besar, mencapai Rp 15 triliun pada tahun 2026, ekonomi Jakarta bisa tetap tumbuh.
“Saya berpesan kepada jajaran Balai Kota, tidak boleh ada tone negatif pun yang dikeluarkan oleh Balai Kota siapapun itu. Karena saya tahu banyak sekali instrumen yang dimiliki oleh Jakarta untuk membangun Jakarta,” ujar Pramono.
Kepala Perwakilan BI DKI Jakarta Iwan Setiawan menyambut baik rencana perluasan digitalisasi keuangan tersebut. BI akan menindaklanjuti arahan Pramono melalui Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD).
Gubernur DKI Pramono Anung: Budaya Toraja Perkuat Identitas Jakarta yang Inklusif
“Ini ide luar biasa pak gubernur, dan disambut oleh Tim TP2DD. Kita akan follow up sesuai arahan beliau dan memperluas di tahun depan,” kata Iwan.
Iwan juga menyebutkan, BI DKI Jakarta juga akan terus berkolaborasi dengan Pemprov DKI dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jakarta. Yakni, melaksanakan kegiatan yang langsung berdampak kepada masyarakat. Salah satunya, pelaksanaan JEF 2025 yang menghadirkan 80 booth dari UMKM hingga komunitas kreatif.
“Aksi bersama ini semoga dapat memulihkan kepercayaan publik, memperkuat stabilitas ekonomi, dan menyalakan semangat positif bahwa Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota global yang berbudaya,” kata Iwan.