Menkeu Purbaya Tarik Rp200 Triliun dari BI, Saldo Minimal Tabungan Pemerintah Aman?

Scoot.co.id JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan pemerintah telah menarik Rp200 triliun dana tabungan yang ada di Bank Indonesia (BI) untuk diinjeksi ke himpunan bank negara (himbara). Dengan pemindahan ini, sisa saldo dana pemerintah di bank sentral mencapai Rp275 triliun. 

Menkeu yang sebelumnya menjabat Ketua Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) itu mengatakan, dana milik pemerintah di BI masih lebih besar dari yang sudah dipindahkan ke lima himbara. Besaran dana yang disimpan di bank sentral itu naik turun sejalan dengan penerimaan pajak yang masuk, serta pengeluaran dari belanja pemerintah. 

Purbaya menjelaskan, minimal kecukupan saldo pemerintah di BI adalah Rp100 triliun, dana sebesar itu adalah kebutuhan satu bulan kebutuhan operasional pemerintahan. 

: IHSG Hari Ini dan Rekomendasi Saham Pilihan 9 Oktober 2025

Approach-nya akan kita ubah sedikit. Dulu level amannya mereka harapkan dua bulan pengeluaran, karena utangnya keluarnya sekali-kali. Tetapi kalau saya ciptakan utang jangka pendek yang keluar satu bulan, dua bulan, tiga bulan, harusnya enggak perlu lama [mengendap di BI] karena saya bisa keluarkan di situ dengan cepat,” terangnya kepada wartawan saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Rabu (8/10/2025). 

Sebagaimana diketahui, dana pemerintah Rp200 triliun itu ditempatkan di Bank Mandiri, BRI, BNI, BTN dan BSI guna memacu kredit ke sektor riil. Purbaya kini tengah berdiskusi dengan bank pembangunan daerah seperti Bank Jakarta dan Bank Jawa Timur untuk menyuntik dana ke bank daerah itu. 

: : Jalur Hijau Bea Cukai Terapkan Cek Fisik Acak, Ini 10 Hal yang Perlu Diketahui

Adapun terkait dengan rencana menginjeksi likuiditas ke Bank Jakarta dan Bank Jatim, Purbaya mengaku kedua BPD tersebut didukung oleh pemerintah daerah (pemda) yang besar. Sehingga, apabila uang itu tidak tersalurkan dengan benar, maka otoritas fiskal pusat bisa dengan mudah menggantinya dengan memotong dana transfer ke dua daerah itu. 

“Satu pemda Jakarta, satu pemda Jatim, dua-duanya besar. Jadi saya ngerasa lebih aman ditaruh sana. Kalau uangnya misalnya hilang, saya potong aja DAU dan DAK-nya. Selesai,” terangnya. 

: : Saran Penasihat Informal Danantara Ray Dalio Setelah Harga Emas Tembus US$4.000

Berbeda dengan penempatan dana pemerintah sebelumnya ke himbara, Purbaya akan berdiskusi terlebih dahulu dengan kedua BPD tersebut ihwal kemampuan mereka dalam menyerap likuiditas murah itu. 

Apabila mereka sudah siap, dia memastikan dana itu akan langsung disuntukkan ke dua bank daerah tersebut. “Begitu mereka siap, langsung masuk [uangnya]. Uangnya sudah siap kok,” terang Purbaya. 

Adapun sebelumnya Purbaya pada September lalu telah menyuntikkan Rp200 triliun total ke lima himbara. Secara terperinci, pembagiannya meliputi Bank Mandiri Rp55 triliun, BRI Rp55 triliun, BNI Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun dan BSI Rp10 triliun. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *