Rupiah Bangkit! Gubernur BI Ramal Penguatan Terhadap Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) kembali menjadi sorotan. Pada Senin (22/9), pukul 12.30 WIB, rupiah tercatat melemah 13,50 poin atau 0,08 persen, mencapai level Rp 16.614 per USD, berdasarkan laporan Bloomberg. Meskipun demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, memberikan pandangan optimis terkait kinerja rupiah secara keseluruhan.

Dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Perry menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah justru menguat 0,30 persen sepanjang September 2025 dibandingkan bulan sebelumnya. Ia mengakui adanya tekanan terhadap rupiah baik dari faktor global maupun domestik yang menyebabkan pelemahan sementara ini.

Namun, Perry menegaskan komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar. “Komitmen kami adalah menjaga tren nilai tukar agar tetap stabil, bahkan cenderung menguat ke depan,” tegasnya. BI, lanjut Perry, akan terus berupaya untuk menjaga stabilitas nilai tukar, menawarkan imbal hasil yang menarik bagi investor, menjaga inflasi tetap rendah, dan mendukung prospek pertumbuhan ekonomi yang positif.

Lebih lanjut, Perry menekankan kembali komitmen BI dalam menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia. “Sejalan dengan komitmen Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, imbal hasil yang menarik, inflasi yang rendah sementara, dan prospek pertumbuhan ekonomi yang cukup baik,” ujarnya kembali, menekankan pentingnya strategi komprehensif BI dalam menghadapi dinamika ekonomi global.

Sementara itu, pergerakan dolar AS sendiri terpantau relatif stabil. Hal ini disebabkan para pelaku pasar tengah menanti sejumlah pidato dari pejabat Federal Reserve (The Fed) sepanjang pekan ini. Pidato-pidato tersebut diharapkan dapat memberikan petunjuk lebih jelas mengenai prospek suku bunga AS pasca keputusan The Fed untuk melanjutkan pelonggaran moneter pada minggu sebelumnya.

Ringkasan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sempat melemah 0,08 persen pada Senin, 22 September 2025, mencapai Rp 16.614 per USD. Meskipun demikian, Gubernur BI, Perry Warjiyo, tetap optimistis, menyatakan bahwa rupiah justru menguat 0,30 persen sepanjang September dibandingkan bulan sebelumnya. Pelemahan tersebut diakui dipengaruhi faktor global dan domestik.

BI berkomitmen menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, bahkan cenderung menguat ke depan. Strategi BI meliputi menjaga imbal hasil investasi menarik, inflasi rendah, dan mendukung pertumbuhan ekonomi positif. Komitmen ini dijalankan seiring dengan upaya menjaga stabilitas makro ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *