Scoot.co.id JAKARTA. Pasar keuangan Indonesia menunjukkan performa positif pada Senin (20/10/2025) kala nilai tukar Rupiah kembali menguat terhadap Dolar Amerika Serikat (AS). Baik di level referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI) maupun di pasar spot, Rupiah mencatat kenaikan, memberikan optimisme bagi pelaku pasar.
Menurut data Jisdor BI, Rupiah ditutup pada posisi Rp 16.585 per Dolar AS. Angka ini mengalami penguatan tipis 0,03% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu yang berada di level Rp 16.590 per Dolar AS. Sejalan dengan pergerakan ini, Rupiah di pasar spot juga menunjukkan kinerja impresif, melesat 0,09% ke level Rp 16.575 per Dolar AS pada akhir perdagangan hari itu, dari sebelumnya Rp 16.590 per Dolar AS.
Penguatan Rupiah ini tidak berdiri sendiri, melainkan seiring dengan tren positif mayoritas mata uang Asia lainnya yang juga menunjukkan dominasi atas Dolar AS. Pada pukul 15.04 WIB, Baht Thailand memimpin penguatan dengan kenaikan signifikan 0,30%, diikuti oleh Dolar Taiwan yang menguat 0,22%.
Dalam daftar penguatan tersebut, Rupee India dan Rupiah sama-sama mencatatkan kenaikan 0,09%. Disusul oleh Dolar Singapura dengan 0,06%, Yuan China 0,05%, Peso Filipina 0,04%, Won Korea 0,02%, dan Dolar Hong Kong 0,01% terhadap Dolar AS.
Namun, di tengah gelombang penguatan ini, Yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang Asia yang harus menghadapi tekanan, melemah 0,09% terhadap Dolar AS sore ini. Sementara itu, indeks dolar, yang mengukur kekuatan Dolar AS terhadap sekeranjang mata uang utama dunia, justru menunjukkan kenaikan tipis ke 98,51, dari posisi 98,43 pada akhir pekan sebelumnya.
Ringkasan
Pada tanggal 20 Oktober 2025, Rupiah menunjukkan penguatan terhadap Dolar AS baik pada level Jisdor BI maupun pasar spot. Jisdor BI mencatat Rupiah ditutup pada Rp 16.585 per Dolar AS, naik tipis 0,03%, sementara di pasar spot Rupiah menguat 0,09% ke Rp 16.575 per Dolar AS.
Penguatan Rupiah sejalan dengan tren positif mayoritas mata uang Asia terhadap Dolar AS, dipimpin oleh Baht Thailand dan Dolar Taiwan. Yen Jepang menjadi satu-satunya mata uang Asia yang melemah, sementara indeks dolar menunjukkan kenaikan tipis.