RUPO dan RUPSU Wijaya Karya (WIKA) Gagal Kuorum Lagi

Scoot.co.id JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO) dan Rapat Umum Pemegang Sukuk (RUPSU) yang diselenggarakan oleh PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) kembali gagal mencapai kuorum, menandakan tantangan signifikan dalam upaya perseroan meraih persetujuan penting dari para investornya.

Rapat vital ini sejatinya telah dijadwalkan pada tanggal 28 dan 29 Agustus 2025, membahas lima surat utang krusial yang dimiliki WIKA. Kelima instrumen tersebut meliputi Obligasi Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap I Tahun 2021, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan III Wijaya Karya Tahap I Tahun 2022, Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Wijaya Karya Tahap I Tahun 2020, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022.

Ngatemin, yang dikenal sebagai Emin, selaku Corporate Secretary WIKA, menjelaskan bahwa agenda utama RUPO dan RUPSU adalah untuk memperoleh persetujuan pengesampingan pemenuhan rasio keuangan. Rasio yang dimaksud meliputi current ratio, gearing ratio, dan interest service coverage ratio, terkait dengan Laporan Keuangan WIKA untuk tahun 2023 dan 2024. “Berdasarkan hasil rapat tersebut, rapat belum dapat mengambil suatu keputusan dikarenakan belum tercapainya kuorum persetujuan dari para pemegang obligasi/sukuk,” ungkap Emin dalam keterangan resminya pada Senin (1/9/2025).

Lebih lanjut, rapat juga gagal mencapai keputusan terkait Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 seri A yang telah jatuh tempo pada 18 Februari 2025. Kegagalan ini juga disebabkan oleh belum tercapainya kuorum persetujuan yang memadai.

Anak Usaha Wijaya Karya (WIKA) Digugat PKPU, Ini Penjelasan Manajemen

Menyikapi kondisi ini, manajemen WIKA menyatakan komitmennya untuk segera berdiskusi kembali dengan para pemegang obligasi, pemegang sukuk, dan wali amanat. Upaya ini dilakukan demi mencapai kesepakatan yang dapat diterima dan disepakati oleh seluruh pihak terkait.

Di tengah tantangan restrukturisasi, WIKA secara konsisten terus menunjukkan tanggung jawabnya dengan melakukan pemenuhan kupon dan imbal hasil sesuai dengan nilai dan jadwal yang telah disepakati. Selain itu, perseroan juga gencar melaksanakan upaya transformasi melalui delapan substream penyehatan strategis. Inisiatif ini mencakup restrukturisasi keuangan, peningkatan tata kelola dan manajemen risiko, percepatan periode penagihan (collection period), penurunan beban operasional (operating expense), serta perbaikan portofolio order book, di antara beberapa upaya lainnya.

Berkat langkah-langkah proaktif tersebut, WIKA telah mencatatkan hasil positif yang signifikan. Perseroan berhasil menekan utang berbunga sebesar Rp 2,65 triliun dan menurunkan utang usaha sebesar Rp 660 miliar, dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Emin menegaskan bahwa di tengah dinamika dan tantangan yang dihadapi sektor konstruksi, WIKA bertekad untuk terus konsisten dalam memenuhi kewajiban kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) sekaligus memperkuat fundamental perseroan. “Perseroan juga akan terus menjalin komunikasi intensif dengan para stakeholders untuk mencapai kesepakatan terbaik bagi seluruh pihak. WIKA optimistis mampu menjaga kepercayaan investor,” pungkasnya, menunjukkan keyakinan akan prospek masa depan.

Wijaya Karya (WIKA) Kantongi Kontrak Baru Rp 4,78 Triliun hingga Juli 2025

Ringkasan

RUPO dan RUPSU PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) yang diadakan pada 28 dan 29 Agustus 2025 gagal mencapai kuorum. Rapat tersebut membahas lima surat utang WIKA, termasuk pengesampingan rasio keuangan (current ratio, gearing ratio, interest service coverage ratio) untuk laporan keuangan 2023 dan 2024, serta Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Wijaya Karya Tahap II Tahun 2022 seri A yang jatuh tempo Februari 2025.

Manajemen WIKA berkomitmen untuk berdiskusi dengan pemegang obligasi dan sukuk untuk mencapai kesepakatan. Meskipun menghadapi tantangan restrukturisasi, WIKA tetap membayar kupon dan imbal hasil tepat waktu, serta melakukan upaya transformasi seperti restrukturisasi keuangan dan peningkatan efisiensi operasional. WIKA telah berhasil mengurangi utang dan optimis dapat mempertahankan kepercayaan investor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *