JAKARTA – Setelah gemilang mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (ATH) di level US$ 124.000 pada pekan lalu, harga aset kripto Bitcoin (BTC) kini menunjukkan pergerakan korektif. Pada Selasa, 19 Agustus 2025, pukul 08.52 WIB, harga BTC diperdagangkan di kisaran US$ 116.000, tepatnya pada US$ 115.830. Angka ini menandai penurunan harian sebesar 0,52% dan koreksi mingguan yang lebih signifikan, mencapai 2,74%.
Penurunan ini dipicu oleh pernyataan penting dari Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS), Scott Bessent. Ia secara tegas menyatakan bahwa pemerintah AS tidak akan menambah pembelian Bitcoin untuk cadangan strategisnya, sebuah kebijakan yang langsung memberi sentimen negatif pada pasar.
Harga Bitcoin Anjlok Setelah Pernyataan Menteri Keuangan AS, Ini Proyeksinya Sepekan
Menanggapi kondisi pasar saat ini, analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, memproyeksikan bahwa pergerakan harga Bitcoin ke depan akan sangat dipengaruhi oleh tiga faktor utama: kebijakan pemerintah, kondisi makroekonomi global, serta tingkat adopsi institusional.
Fyqieh menjelaskan bahwa salah satu tekanan signifikan terhadap Bitcoin datang dari rilis data inflasi produsen (PPI) AS yang melampaui ekspektasi pasar. Data ini memicu kekhawatiran bahwa Federal Reserve (The Fed) akan menunda rencana pemangkasan suku bunga, yang pada gilirannya cenderung memberikan tekanan jual pada aset-aset berisiko tinggi seperti kripto.
Kendati demikian, di tengah tekanan tersebut, Fyqieh melihat adanya sentimen positif yang kuat dari derasnya arus masuk dana ke produk ETF Bitcoin spot. Sejak awal tahun, total inflow ini telah mencapai angka fantastis, menembus US$ 50 miliar. Salah satu bukti konkretnya adalah iShares Bitcoin Trust (IBIT) milik BlackRock, yang kini berhasil mengelola aset hampir US$ 88 miliar. Angka ini secara jelas mengindikasikan bahwa permintaan dari investor institusional terhadap aset kripto masih sangat solid dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, stabilitas juga terlihat dari kepemilikan on-chain oleh investor jangka panjang yang tetap solid. Faktor pendukung lainnya adalah perkembangan regulasi di Amerika Serikat yang semakin memberikan legitimasi serta kerangka kerja yang jelas bagi aset digital, menumbuhkan kepercayaan di kalangan pelaku pasar.
Untuk proyeksi sepekan ke depan, Fyqieh memperkirakan harga Bitcoin akan bergerak dalam rentang yang cukup lebar, yakni antara US$ 113.000 hingga US$ 122.000. Potensi rebound atau kenaikan harga sangat mungkin terjadi, terutama jika arus masuk ke ETF Bitcoin terus menunjukkan konsistensi dan volatilitas pasar secara keseluruhan mulai mereda.