Scoot.co.id JAKARTA. Penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) ke level 4,75% memberikan dampak positif bagi kinerja investasi PT Asuransi Ciputra Indonesia (Ciputra Life), khususnya pada portofolio obligasi. Hal ini disampaikan langsung oleh President Director Ciputra Life, Hengky Djojosantoso, kepada Kontan pada Rabu (24/9/2025).
Hengky menjelaskan bahwa penurunan suku bunga BI berakibat pada penurunan yield obligasi. Kondisi ini, imbuhnya, mengakibatkan apresiasi harga obligasi dan secara langsung meningkatkan kinerja investasi perusahaan. Selain itu, pergerakan positif Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mencapai level tertinggi juga turut memberikan kontribusi positif, meskipun alokasi investasi Ciputra Life di pasar saham relatif kecil dibandingkan dengan alokasi di instrumen obligasi.
Meskipun demikian, Ciputra Life tetap bersiap menghadapi dinamika pasar. Hengky menyebutkan bahwa penyesuaian alokasi portofolio investasi dimungkinkan di masa mendatang, terutama jika BI kembali menurunkan suku bunga. Prioritas utama perusahaan tetap pada pemenuhan kewajiban kepada nasabah, baik jangka pendek, menengah, maupun panjang. Seluruh kegiatan investasi juga selalu mematuhi regulasi yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hingga Agustus 2025, total investasi Ciputra Life tercatat mencapai Rp 980 miliar. Sebagian besar portofolio investasi perusahaan ini dialokasikan pada obligasi pemerintah, menunjukkan strategi investasi yang cenderung konservatif namun tetap menguntungkan di tengah kondisi ekonomi saat ini.
Ciputra Life: Implementasi CoB Sudah Berjalan di Sejumlah Rumah Sakit
Ringkasan
Penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) ke 4,75% berdampak positif pada investasi Ciputra Life, terutama pada portofolio obligasi. Penurunan yield obligasi meningkatkan harga dan kinerja investasi perusahaan. Kenaikan IHSG juga berkontribusi positif, meskipun alokasi saham Ciputra Life relatif kecil.
Hingga Agustus 2025, total investasi Ciputra Life mencapai Rp 980 miliar, mayoritas di obligasi pemerintah. Ciputra Life tetap memperhatikan dinamika pasar dan siap menyesuaikan alokasi portofolio, serta memprioritaskan pemenuhan kewajiban nasabah dan kepatuhan regulasi OJK.