Survei IPO 1 Tahun Pemerintahan: 81% Publik Percaya Kepemimpinan Prabowo

Indonesia Political Opinion (IPO) baru-baru ini merilis hasil survei yang menyoroti tingkat kepercayaan publik yang mengesankan terhadap Presiden Prabowo Subianto, mencapai angka 81%. Pencapaian ini mengindikasikan dukungan yang solid dari masyarakat terhadap kepemimpinannya.

Survei komprehensif ini dilaksanakan pada periode 9 hingga 17 Oktober 2025, melibatkan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Proses pengambilan sampel dilakukan menggunakan metode Primary Sampling Unit (PSU) untuk memastikan representasi data yang akurat dan relevan.

Menurut Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, temuan ini secara jelas merefleksikan tingginya kepercayaan publik pada pemerintahan Prabowo. “Tingkat kepercayaan publik pada kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto mencapai 81%. Jadi, sebetulnya dengan kondisi angka yang demikian ini, situasi publik dan pemerintahan kita mestinya dalam situasi yang solid ya. Artinya karena publiknya percaya, dipastikan akan mendukung kebijakan pemerintah,” terang Dedi saat memaparkan hasil survei di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, pada Selasa (21/10).

Dedi melanjutkan, angka kepercayaan yang signifikan ini sekaligus menegaskan bahwa masyarakat memberikan dukungan penuh terhadap arah dan kebijakan yang diambil oleh pemerintah saat ini.

Selain tingkat kepercayaan, survei IPO juga mengukur kepuasan publik terhadap kinerja Presiden Prabowo Subianto. Hasilnya, 16% responden menyatakan sangat puas, 51% puas, dan 19% cukup puas. Total persentase kepuasan ini menunjukkan respons positif yang luas dari masyarakat.

Dedi menilai bahwa tingkat kepuasan tersebut tergolong sangat tinggi, khususnya mengingat pemerintahan baru berjalan selama satu tahun. “Karena satu sisi, dalam satu tahun pertama, kemudian juga kita bisa menyaksikan ada beberapa adaptasi misalnya perubahan-perubahan kabinet, termasuk juga implementasi kebijakan-kebijakan baru yang betul-betul baru. Tidak melanjutkan kebijakan yang lama, lalu kemudian sudah mendapatkan respons positif,” tambahnya, menjelaskan faktor-faktor di balik tingginya kepuasan.

Dedi menambahkan bahwa publik nampak puas terhadap Presiden Prabowo karena sosoknya yang dianggap tegas dan berwibawa, memihak masyarakat, memiliki pengalaman yang luas di pemerintahan, serta telah meluncurkan berbagai program sosial yang bermanfaat.

Di antara berbagai inisiatif baru di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, program Makan Bergizi Gratis muncul sebagai alasan dominan di balik kepuasan publik terhadap presiden. “Dari banyaknya program-program baru di pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, yang masuk dominasi sebagai alasan kepuasan publik terhadap presiden adalah Makan Bergizi Gratis,” ujar Dedi. “Jadi secara politik saya kira, MBG berperan untuk meningkatkan kesadaran publik terkait dengan kinerja presiden,” pungkasnya.

Namun, di sisi lain, tingkat kepuasan terhadap Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menunjukkan angka yang jauh lebih rendah. “Yang menyatakan sangat puas hanya 2%, lalu kemudian menyatakan puas 27%. Jadi kalau dibandingkan dengan Presiden Prabowo juga cukup jauh sekali,” jelas Dedi.

Ekonomi dan Keamanan Nasional Dinilai Membaik

Survei IPO turut mengidentifikasi adanya peningkatan persepsi publik terhadap kondisi ekonomi nasional. “Ada sekira 73% publik menyatakan bahwa kondisi ekonomi secara nasional situasinya baik. Lalu kemudian dari 73% yang dianggap baik itu, mayoritas menyatakan bahwa kondisi itu berdampak pada keseharian masyarakat,” ungkap Dedi.

Lebih lanjut, 85% responden menilai kondisi ekonomi di tingkat pedesaan membaik. Angka ini merupakan peningkatan signifikan dari hasil survei pada November 2024 yang hanya mencatat 46%. Dedi mengaitkan perbaikan ini dengan sejumlah program pemerintah seperti program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan peningkatan anggaran dana desa.

Selain sektor ekonomi, aspek penegakan hukum dan keamanan nasional juga mendapat penilaian positif dari masyarakat. “Tren opini positif mencapai 80% menyatakan kondisi penegakan hukum dalam situasi yang baik,” papar Dedi.

“Kondisi keamanan nasional juga saya kira cukup bagus. Yang menyatakan kondisi keamanan nasional sangat baik ada 5% lalu kemudian baik 44% dan cukup di 28%. Dengan total saya kira mencapai 77% menyatakan tren keamanan dalam situasi yang positif,” tambahnya, merinci persepsi keamanan.

Meskipun demikian, persepsi terhadap upaya pemberantasan korupsi masih relatif stagnan, dengan 41% responden menilai baik dan 20% menilai cukup, menunjukkan bahwa area ini masih memerlukan perhatian lebih.

Susunan Kabinet Merah Putih Positif, Menkeu Purbaya dan Seskab Teddy Tertinggi

Dalam survei yang sama, IPO juga mencatat pandangan publik terhadap pelaksanaan demokrasi dan kabinet. Sebanyak 42% responden menilai pelaksanaan demokrasi di Indonesia sangat baik dan baik, sementara 38% menilai cukup.

Lebih lanjut, 61% publik memberikan penilaian positif terhadap susunan Kabinet Merah Putih yang dibentuk oleh Presiden Prabowo. Sebagian besar responden menilai bahwa kabinet tersebut diisi oleh tokoh-tokoh yang loyal, profesional, dan berpengalaman. “Artinya secara confirm mendapat dukungan yang tinggi. Nah, detailnya sebarannya adalah 23% menyatakan susunan kabinet banyak diisi oleh tokoh yang loyal dan setia pada presiden, 17% meyakini banyak menteri terpilih dari kalangan profesional, 15% menyatakan menteri dari kalangan yang sudah berpengalaman di pemerintah,” urai Dedi.

Dalam bagian survei yang menilai tingkat popularitas dan kinerja menteri di kabinet Prabowo, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya muncul sebagai pejabat dengan persepsi kinerja terbaik. “Yang pertama adalah Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, dianggap paling bekerja dengan baik, 17,5%. Disusul oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di 15,1%,” ujar Dedi.

Untuk kategori menteri koordinator, posisi tertinggi ditempati oleh Menko Bidang Pangan Zulkifli Hasan, dengan 24,2% responden menilai kinerjanya paling baik.

Minta Turunkan Harga Sembako dan Reshuffle Sejumlah Menteri

Meskipun tingkat kepuasan terhadap kinerja pemerintahan tergolong tinggi, survei IPO juga menangkap aspirasi publik yang signifikan. Sebanyak 68% responden menyatakan perlunya dilakukan reshuffle kabinet. Beberapa menteri yang secara spesifik disebut publik layak diganti antara lain Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, Menteri Pariwisata Widianti Putri Wardhana, dan Menteri HAM Natalius Pigai.

“Artinya memang keinginan reshuffle bagi publik kan cukup besar. Bahkan tokoh-tokohnya pun disebutkan misalnya, menginginkan supaya Menpar diganti, terus Menteri Kehutanan diganti, termasuk Menteri ATR/BPN juga diganti,” kata Dedi, menggarisbawahi keinginan kuat masyarakat.

Selain itu, publik juga memiliki harapan besar terkait fokus pemerintah ke depan. Sebanyak 26,1% responden berharap pemerintah memprioritaskan penurunan harga sembako, diikuti oleh pemberantasan pungli dan korupsi (17%), serta penyediaan lapangan kerja (11%).

Penilaian terhadap Lembaga Publik dan Partai Politik

IPO turut menguji tingkat kepercayaan masyarakat terhadap berbagai lembaga negara. Hasilnya menunjukkan bahwa Presiden Republik Indonesia menjadi lembaga paling dipercaya publik dengan persentase tertinggi mencapai 95,2%. Diikuti oleh Basarnas (86,3%) dan TNI di posisi ketiga (84,5%).

Sebaliknya, beberapa lembaga menunjukkan tingkat kepercayaan yang lebih rendah. Kepolisian RI hanya dipercaya oleh 30,5% responden, disusul oleh DPR dengan 30,3%, dan partai politik menempati posisi terendah sebagai lembaga yang paling tidak dipercaya, yakni hanya 23,1%.

Dari sisi elektabilitas partai politik, Partai Gerindra menempati posisi teratas dengan 33,5%, diikuti oleh PDIP dengan 16,4%, dan Partai Golkar dengan 9,1%.

Metode Survei

Survei ini dilaksanakan pada periode 9 hingga 17 Oktober 2025 terhadap 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia. Proses pengambilan data menggunakan metode Primary Sampling Unit (PSU) pada sejumlah kelurahan/desa yang dipilih secara acak untuk menjadi sampel.

Dalam setiap kelurahan/desa terpilih, secara acak dipilih lima rukun tetangga (RT), dan dari tiap RT diambil dua keluarga. Selanjutnya, dari setiap keluarga, satu responden dipilih secara acak dengan syarat berusia minimal 17 tahun atau sudah menikah. Pembagian responden laki-laki dan perempuan dilakukan secara seimbang (50:50) untuk menghindari bias. Pemilihan responden dilakukan secara acak menggunakan random kish grid paper untuk memastikan objektivitas surveyor.

Metode survei ini memiliki margin of error sebesar 2,9% dengan tingkat akurasi data 95%, serta menggunakan teknik stratified multistage random sampling (SMRS) untuk representasi yang valid.

Ringkasan

Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menunjukkan tingkat kepercayaan publik yang tinggi terhadap Presiden Prabowo Subianto, mencapai 81%. Survei yang melibatkan 1.200 responden di seluruh Indonesia ini dilaksanakan pada 9-17 Oktober 2025. Tingginya kepercayaan ini dinilai mencerminkan dukungan masyarakat terhadap arah dan kebijakan pemerintah.

Selain kepercayaan, survei juga mengukur kepuasan publik, dengan mayoritas responden menyatakan puas atau sangat puas. Program Makan Bergizi Gratis menjadi alasan dominan di balik kepuasan tersebut. Survei juga menyoroti peningkatan persepsi publik terhadap kondisi ekonomi dan keamanan nasional, meski upaya pemberantasan korupsi dinilai masih stagnan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *