Pemerintah berkomitmen mengalokasikan anggaran pendidikan yang memecahkan rekor, mencapai Rp 757,8 triliun, atau setara 20% dari total belanja negara dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Namun demikian, perhatian publik tertuju pada fakta bahwa hampir separuh atau 44% dari alokasi tersebut dialihkan untuk program andalan, yaitu makan bergizi gratis alias MBG.
Calon presiden terpilih, Prabowo Subianto, dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2026 di Gedung DPR pada Jumat (15/8), menegaskan kembali komitmen pemerintah. “Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20% yaitu sekitar Rp 757,8 triliun untuk tahun 2026, terbesar sepanjang sejarah NKRI,” ujarnya, menggarisbawahi skala investasi yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sektor pendidikan.
Angka Rp 757,8 triliun untuk tahun 2026 ini memang mencatat sejarah sebagai anggaran pendidikan terbesar yang pernah dialokasikan. Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dari anggaran pendidikan tahun 2025 yang ditetapkan sebesar Rp 724,3 triliun, dan jauh melampaui Rp 665,02 triliun pada tahun 2024. Peningkatan ini mencerminkan prioritas tinggi pemerintah terhadap sektor vital ini.
Prabowo juga menekankan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran raksasa tersebut. Ia menginginkan agar dana ini disalurkan secara tepat sasaran, dengan fokus utama pada peningkatan kualitas guru dan penguatan sistem pendidikan. “Kita tingkatkan kualitas guru, perkuat pendidikan vokasi, selaraskan dengan kebutuhan dunia kerja,” imbuhnya, menyoroti visi untuk mencetak sumber daya manusia yang kompetitif.
Hampor Separuh Anggaran Pendidikan untuk MBG
Meski anggaran pendidikan terus mengalami kenaikan drastis, porsi signifikan dari total dana tersebut dialokasikan untuk program makan bergizi gratis (MBG) yang merupakan inisiatif prioritas Prabowo. Hal ini memicu diskusi mengenai distribusi anggaran di sektor pendidikan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, total anggaran pendidikan tersebut didistribusikan ke dalam tiga ekosistem utama. Alokasi terbesar, mencapai Rp 401,5 triliun, dikhususkan untuk siswa atau mahasiswa. “Untuk siswa ini dalam bentuk apa? Dari mulai beasiswa bidik misi, beasiswa LPDP, pengiriman untuk kartu atau program Indonesia Pintar, dan juga makan bergizi gratis,” papar Sri Mulyani dalam konferensi pers di Gedung DJP Kementerian Keuangan.
Secara lebih rinci, program MBG menerima alokasi anggaran terbesar di antara program-program tersebut, yakni mencapai Rp 355 triliun dengan target penerima manfaat sebanyak 82,9 juta individu. Dalam bahan paparan yang disampaikan Sri Mulyani, terungkap bahwa anggaran ini berasal dari kementerian/lembaga sebesar Rp 268 triliun dan pencadangan sebesar Rp 67 triliun.
Selain MBG, pemerintah juga mengalokasikan dana substansial untuk program-program pendidikan lainnya. Anggaran untuk Bidikmisi mencapai Rp 17,2 triliun, menargetkan 1,2 juta mahasiswa penerima. Sementara itu, program beasiswa LPDP mendapatkan alokasi Rp 25 triliun untuk 4.000 mahasiswa, dan Program Indonesia Pintar dialokasikan Rp 15,6 triliun dengan target 21,1 juta siswa.
Menariknya, anggaran makan bergizi gratis (MBG) tidak hanya terdaftar di pos pendidikan, melainkan juga dialokasikan dalam pos kesehatan. Berdasarkan dokumen Nota Keuangan RAPBN 2026, anggaran kesehatan juga akan menyalurkan bantuan makan bergizi kepada 2,2 juta ibu hamil sehat, 26 juta ibu menyusui, serta 2,6 juta balita sehat.
Sri Mulyani lebih lanjut mengklarifikasi porsi anggaran MBG di sektor kesehatan. “Makanan bergizi gratis yang tadi bukan dari pendidikan, tapi untuk ibu hamil dan untuk anak-anak balita itu ada Rp 7,4 juta,” jelasnya, membedakan alokasi MBG di dua sektor krusial tersebut.
Ringkasan
Pemerintah mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar Rp 757,8 triliun dalam RAPBN 2026, menjadi yang terbesar dalam sejarah. Angka ini meningkat signifikan dari tahun-tahun sebelumnya, menunjukkan prioritas pemerintah terhadap sektor pendidikan. Calon presiden terpilih, Prabowo Subianto, menekankan pentingnya penggunaan anggaran secara efektif untuk meningkatkan kualitas guru dan memperkuat sistem pendidikan.
Sebagian besar anggaran pendidikan dialokasikan untuk program makan bergizi gratis (MBG), mencapai Rp 355 triliun untuk 82,9 juta penerima. Selain MBG, anggaran juga dialokasikan untuk program Bidikmisi, beasiswa LPDP, dan Program Indonesia Pintar. Anggaran MBG juga dialokasikan dalam pos kesehatan untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.