Balik Arah, Saham Emiten Rokok GGRM HMSP Cs Rontok Pagi Ini (9/9)

Scoot.co.id , JAKARTA —Saham emiten rokok kompak balik arah ke zona merah pada hari ini, Selasa (9/9/2025), setelah ditutup melonjak pada perdagangan kemarin. 

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, saham PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) jeblok 925 poin atau turun 9,34% ke level Rp8.975 pada hari ini hingga pukul 09.40 WIB. 

Saham GGRM balik arah ke teritori negatif setelah ditutup melejit 12,50% ke Rp9.900 pada Senin (8/9/2025). 

Pada pagi ini, saham PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP) juga terpantau anjlok 55 poin atau merosot 8,73% ke level Rp575 per saham. HMSP juga terjungkal ke zona merah setelah ditutup naik 17,76% ke Rp630 pada perdagangan sebelumnya. 

Koreksi harga saham yang lebih dalam dialami oleh PT Wismilak Inti Makmur Tbk. (WIIM). Saham WIIM amblas 11,89% ke level Rp815 pada pagi ini setelah melonjak 16,35% ke Rp925 pada Senin (8/9/2025). 

Senada, PT Indonesian Tobacco Tbk. (ITIC) juga melemah 14 poin atau 5,6% ke posisi Rp236 pada awal perdagangan hari ini. 

: Rekomendasi Saham dan Pergerakan IHSG Hari Ini, Selasa 9 September 2025

Gerak dinamis saham emiten rokok tak terlepas dari sentimen reshuffle Kabinet Merah Putih. Terutama, keputusan Presiden Prabowo mengganti Sri Mulyani dari jabatan Menteri Keuangan dan mengangkat Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menkeu yang baru. 

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia, M. Nafan Aji Gusta menilai kondisi tersebut mengindikasikan respons pasar yang berekspektasi Menteri Keuangan yang baru lebih longgar dalam menetapkan kebijakan cukai hasil tembakau (CHT) atau cukai rokok.

Setidaknya dalam 5 tahun terakhir, Kementerian Keuangan yang dipimpin Sri Mulyani telah menggenjot cukai rokok 67,5% sejak 2020. Tepatnya, rata-rata kenaikan cukai rokok pada 2020 sebesar 23%, kemudian naik lagi 12,5% pada 2021, selanjutnya pada 2022 cukai rokok meningkat lagi rata-rata sebesar 12%.

Berikutnya, pada 2023 dan 2024 cukai rokok naik rata-rata 10%. Sementara itu, pada 2025, pemerintah tidak menaikkan cukai rokok.

“Dulu Sri Mulyani sangat pro terhadap kebijakan kenaikan cukai rokok. Saat ini market akan melihat Purbaya Yudhi Sadewa sebagai Menteri Keuangan yang baru ini bisa menerapkan kebijakan cukai rokok yang fleksibel,” kata Nafan, Senin (8/9/2025).

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *