
Scoot.co.id – , JAKARTA — Di tengah derasnya arus dana asing keluar dari pasar saham Indonesia, UOB Kay Hian Sekuritas justru menyoroti saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebagai salah satu pilihan strategis untuk periode September 2025. Analisis ini menarik perhatian investor mengingat tren penjualan masif yang dialami saham bank jumbo tersebut baru-baru ini.
Dalam daftar rekomendasi pilihan saham UOB Kay Hian untuk September 2025, emiten perbankan milik Grup Djarum ini memang menempati posisi istimewa. Saham BBCA tidak sendirian, bergabung dengan saham-saham unggulan lainnya seperti Sarana Armada Tbk. (ASSA), PT Archi Indonesia Tbk. (ARCI), PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI), PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS), PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL), PT Harum Energy Tbk. (HRUM), dan PT Trimegah Bangun Persada Tbk. (NCKL).
Alasan kuat di balik kepercayaan UOB Kay Hian terhadap BBCA adalah kinerja tangguhnya yang konsisten. Riset tersebut menyoroti bagaimana BBCA berhasil mencatatkan laba bersih yang tumbuh 10,5% secara tahunan (Year-on-Year/YoY) selama tujuh bulan pertama tahun ini. Angka ini kontras dengan mayoritas bank besar lain yang justru membukukan pertumbuhan negatif, menempatkan BBCA sebagai primadona di sektor perbankan Indonesia.
Namun, optimisme UOB Kay Hian ini berhadapan langsung dengan realitas pasar yang cukup menantang. Awal September 2025 menjadi periode yang berat bagi pasar saham Indonesia, ditandai dengan arus dana asing keluar yang sangat deras. Saham BBCA sendiri terpukul paling parah, dengan nilai net sell asing mencapai Rp4,29 triliun hanya dalam sepekan terakhir.
Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengonfirmasi fenomena ini. Pada perdagangan akhir pekan, Kamis (4/9/2025), pasar saham domestik mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing sebesar Rp305,18 miliar. Jika diakumulasi dalam sepekan, total net sell asing melonjak hingga Rp5,3 triliun. Angka ini kian membengkak secara signifikan, mencapai Rp55,12 triliun sepanjang tahun berjalan (Year-to-Date/YTD) atau sejak perdagangan perdana 2025.
Secara lebih mendalam, saham BBCA memang menjadi target utama penjualan oleh investor asing. Total net sell asing yang membanjiri saham BBCA dalam sepekan terakhir adalah Rp4,29 triliun, mendorong akumulasi net sell asing di BBCA mencapai angka fantastis Rp23,3 triliun sepanjang tahun ini. Konsekuensinya, harga saham BBCA terpantau parkir di level Rp8.000 pada penutupan perdagangan Kamis (4/9/2025), menunjukkan koreksi tajam sebesar 19,19% untuk periode berjalan 2025.
Sumber: Grafik Saham PT Bank Central Asia Tbk. – TradingView
Disclaimer: Berita ini murni bertujuan informatif dan tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Scoot.co.id tidak bertanggung jawab atas segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi yang diambil pembaca.
Ringkasan
UOB Kay Hian Sekuritas merekomendasikan saham BBCA sebagai pilihan strategis untuk September 2025, bersama dengan saham unggulan lainnya seperti ASSA, ARCI, BBNI, BRMS, MTEL, HRUM, dan NCKL. Rekomendasi ini didasarkan pada kinerja BBCA yang tangguh, dengan laba bersih yang tumbuh 10,5% YoY selama tujuh bulan pertama tahun 2025, berbeda dengan bank besar lain yang mengalami pertumbuhan negatif.
Namun, rekomendasi ini muncul di tengah tekanan jual asing yang kuat di pasar saham Indonesia. Saham BBCA terpukul paling parah, dengan net sell asing mencapai Rp4,29 triliun dalam sepekan terakhir dan Rp23,3 triliun sepanjang tahun 2025, menyebabkan harga saham BBCA terkoreksi 19,19% dan berada di level Rp8.000.