Harga minyak mentah menunjukkan kenaikan signifikan pada perdagangan Kamis pagi (23/10/2025), mengindikasikan gejolak di pasar energi global. Tercatat pada pukul 07.28 WIB, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Desember 2025 di New York Mercantile Exchange mencapai US$ 60,24 per barel. Angka ini melonjak 2,97% dibandingkan penutupan sehari sebelumnya yang berada di level US$ 58,50 per barel.
Lonjakan harga minyak ini, menurut laporan Bloomberg, dipicu oleh langkah tegas Amerika Serikat yang mengumumkan sanksi baru terhadap sejumlah produsen minyak terbesar Rusia. Keputusan ini merupakan bagian dari upaya Presiden AS Donald Trump untuk meningkatkan tekanan terhadap mitranya, Vladimir Putin, agar segera merundingkan dan mengakhiri konflik yang berkepanjangan di Ukraina.
Dalam daftar hitam sanksi AS, dua raksasa energi Rusia, Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC, masuk sebagai target utama. Sanksi ini diberlakukan dengan alasan Moskow dianggap kurang berkomitmen terhadap proses perdamaian di Ukraina. Penting untuk diketahui, Rosneft dan Lukoil adalah pilar utama ekspor minyak Rusia, bertanggung jawab atas hampir separuh total pengiriman minyak negara tersebut, atau sekitar 2,2 juta barel per hari selama paruh pertama tahun ini.
Tidak hanya menyasar produsen, Presiden Trump juga mengintensifkan upaya untuk menekan negara-negara pembeli utama minyak mentah Rusia, termasuk India dan China. Langkah ini diharapkan dapat mempersempit ruang gerak Rusia di pasar energi internasional dan mempercepat resolusi konflik.
Kebijakan sanksi ini sekaligus menandai sebuah perubahan haluan yang mencolok dalam sikap diplomatik Trump. Sebelumnya, hanya pekan lalu, ia mengumumkan rencana untuk bertemu Putin dalam beberapa pekan mendatang, berulang kali menyatakan keyakinannya bahwa Rusia memiliki keinginan untuk mengakhiri perang. Namun, pada Selasa (21/10), Trump tiba-tiba mengubah arah, menegaskan bahwa ia tidak ingin pertemuan tersebut berakhir sia-sia, mengisyaratkan ketidaksiapan untuk berkompromi tanpa kemajuan nyata.
Ringkasan
Harga minyak mentah mengalami kenaikan signifikan setelah Amerika Serikat mengumumkan sanksi baru terhadap produsen minyak terbesar Rusia. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melonjak 2,97% menjadi US$ 60,24 per barel. Keputusan AS ini merupakan upaya untuk menekan Rusia terkait konflik di Ukraina.
Dua perusahaan energi Rusia, Rosneft PJSC dan Lukoil PJSC, menjadi target utama sanksi karena dianggap kurang berkomitmen terhadap perdamaian di Ukraina. AS juga menekan negara-negara pembeli minyak Rusia, seperti India dan China. Kebijakan ini menandai perubahan sikap diplomatik Trump yang sebelumnya berencana bertemu Putin.