Scoot.co.id Setelah tiga hari berturut-turut tertekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya berhasil mengakhiri perdagangan Kamis (16/10/2025) di zona positif. Momen kebangkitan ini menandai pembalikan tren yang dinanti investor.
Berdasarkan data resmi dari Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG mencatat kenaikan signifikan sebesar 0,91% atau setara dengan penguatan 73,58 poin, bertengger di level 8.124,75. Aktivitas di pasar modal juga terpantau ramai dengan total volume transaksi mencapai 26,96 miliar saham yang diperdagangkan, menghasilkan nilai fantastis sebesar Rp 19,31 triliun. Dominasi sentimen positif terlihat jelas, di mana 412 saham berhasil menguat, sementara 250 saham melemah, dan 141 saham lainnya stagnan.
Menurut Reza Diofanda, Technical Analyst BRI Danareksa Sekuritas, beberapa sektor menjadi pendorong utama kebangkitan IHSG. Salah satu yang paling menonjol adalah sektor CPO, yang mendapatkan dorongan kuat dari sentimen positif terkait kebijakan mandatori B50. “Kenaikan signifikan terlihat pada saham-saham unggulan seperti GZCO, BWPT, TLDN, dan CSRA,” jelasnya kepada Kontan, Kamis (16/10).
Ia melanjutkan, saham-saham yang memiliki korelasi erat dengan harga emas dunia turut merasakan dampak penguatan, menyusul kembali pecahnya rekor tertinggi harga emas di level US$ 4.200 per troy ons di tengah gejolak ketidakpastian global. Tak ketinggalan, sektor konsumer juga menunjukkan performa impresif, didorong oleh katalis potensi penurunan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), menjadikan saham-saham seperti UNVR dan MAPI sebagai pusat perhatian investor.
Asing Net Sell Jumbo Rp 622,33 Miliar Saat IHSG Rebound, Cek Saham yang Banyak Dilego
Di sisi lain, Herditya Wicaksana, Head of Retail Research MNC Sekuritas, turut menggarisbawahi faktor pendorong lainnya. Menurutnya, penguatan IHSG tak lepas dari pergerakan positif emiten perbankan yang kembali menghijau, serta dukungan solid dari bursa global dan regional. Pasar global dan regional ini kompak menguat, terutama berkat meredanya tensi perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China yang sempat memicu kekhawatiran.
Menilik prospek ke depan, Reza Diofanda secara teknikal memperkirakan tren positif IHSG berpotensi besar berlanjut pada perdagangan Jumat (17/10/2025). Ia mengidentifikasi level support kuat di 8.000 dan resistance terdekat di kisaran 8.200–8.270. Dengan demikian, proyeksi pergerakan IHSG untuk hari Jumat berada dalam rentang 8.000–8.200. “Sentimen mengenai perkembangan perang dagang antara AS dan China masih akan menjadi fokus perhatian pasar,” imbuhnya.
IHSG Rebound Usai Turun 3 Hari Beruntun, Cermati Saham Net Buy Terbesar Asing
Untuk panduan investor, Reza menyoroti tiga sektor pilihan yang dinilai prospektif untuk perdagangan esok hari: CPO, konsumer, dan emiten berbasis emas. Beliau secara spesifik merekomendasikan beberapa saham untuk dicermati:
- MDKA dengan target harga Rp 2.560 per saham,
- DSNG dengan target harga Rp 2.070 per saham, dan
- MAPI dengan target harga Rp 1.380 per saham.
Sementara itu, Herditya Wicaksana menawarkan perspektif yang sedikit berbeda. Ia memproyeksikan IHSG berpeluang menguat secara terbatas pada Jumat (17/10/2025), dengan level support di 8.101 dan resistance di 8.148.
Tonton: IHSG Menguat Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 16 Oktober 2025
“Investor akan terus memantau perkembangan perang dagang serta pernyataan dari The Fed, ditambah dengan adanya katalis positif bagi sektor perbankan menjelang rilis kinerja kuartal III 2025,” terangnya. Berikut adalah rekomendasi saham dari Herditya:
- INKP dengan target harga Rp 7.800–Rp 8.175 per saham,
- BRIS dengan target harga Rp 2.600–Rp 2.670 per saham, serta
- CMRY dengan target harga Rp 5.125–Rp 5.275 per saham.