Intens Tunda IPO: Ada Apa dengan Holding BUMN?

BANDUNG – Rencana ambisius PT Intens untuk melantai di bursa efek melalui Penawaran Umum Perdana (IPO) dipastikan tidak akan terwujud dalam waktu dekat. Kabar ini, sebagaimana dilansir Scoot.co.id, menandai penundaan langkah strategis yang sebelumnya diyakini menjadi agenda krusial bagi perusahaan untuk memperluas pendanaan serta memperkokoh posisinya di industri teknologi nasional yang kompetitif.

Penundaan pelaksanaan IPO PT Intens ini, sebagaimana dijelaskan oleh Erfan Elfariza Pramadya, EVP Corporate Secretary PT Intens, disebabkan oleh perubahan signifikan pada struktur induk usaha. Di tengah intensifnya persiapan menuju pasar modal, terjadi pergeseran fundamental yang mengubah lanskap operasional perusahaan secara menyeluruh.

PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI), entitas yang selama ini menaungi PT Intens, kini telah beralih dari pengawasan langsung di bawah Kementerian BUMN. Perusahaan pelat merah tersebut kini resmi bergabung dalam holding Danantara, sebuah entitas baru yang bertugas mengkonsolidasi sejumlah BUMN strategis. Perubahan struktural ini secara otomatis membawa PT Intens di bawah payung Danantara, yang memerlukan penyesuaian prosedur internal dan strategis yang signifikan.

Akibat langsung dari transisi kepemilikan ini adalah kewajiban bagi PT Intens untuk terlebih dahulu menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Forum ini esensial sebagai wadah pengambilan keputusan guna mendapatkan persetujuan dan merumuskan arah kebijakan strategis di bawah induk usaha baru sebelum dapat melanjutkan rencana IPO mereka. Namun, situasi semakin kompleks ketika Danantara menerbitkan surat edaran yang mengimbau seluruh perusahaan BUMN non-Tbk untuk menunda pelaksanaan RUPS dalam jangka waktu tertentu. Imbauan inilah yang kemudian secara langsung berdampak pada tertundanya jadwal IPO PT Intens yang telah direncanakan.

IPO tetap menjadi agenda strategis kami yang sangat penting. Namun, saat ini kami harus menyesuaikan diri dengan arahan yang telah ditetapkan oleh holding Danantara. Pelaksanaan IPO akan kembali dibahas dan dijadwalkan ulang setelah RUPS dapat terlaksana,” tegas Erfan dalam keterangan tertulisnya pada Senin (6/10/2025). Meskipun penundaan ini menimbulkan ketidakpastian jadwal, sejumlah analis pasar memandang langkah ini sebagai peluang berharga. Mereka berpendapat bahwa penundaan ini dapat memberikan ruang bagi PT Intens untuk semakin memperkuat fundamental bisnis, menyelaraskan arah strategi dengan visi induk usaha, dan beradaptasi dengan kebijakan baru di bawah naungan holding Danantara.

Ringkasan

Penawaran Umum Perdana (IPO) PT Intens ditunda karena adanya perubahan struktur induk usaha. PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT INTI), yang sebelumnya menaungi PT Intens, kini berada di bawah holding Danantara, yang menyebabkan PT Intens harus menyesuaikan diri dengan arahan dari holding baru tersebut.

Penundaan ini disebabkan oleh imbauan Danantara untuk menunda RUPS bagi perusahaan BUMN non-Tbk. Meskipun IPO tetap menjadi agenda strategis PT Intens, pelaksanaannya akan dijadwalkan ulang setelah RUPS dapat terlaksana dan strategi perusahaan selaras dengan visi holding Danantara.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *