Return Saham Bank Kecil Melejit pada Agustus, Begini Proyeksi Analis untuk September

Scoot.co.id – JAKARTA. Sektor perbankan terus menjadi magnet bagi para investor, memikat dengan potensi imbal hasil yang menggiurkan. Ini tercermin dari pergerakan saham emiten bank yang mencatatkan return tinggi secara year-to-date (YtD) hingga Agustus 2025. Namun, fenomena menarik terungkap sepanjang Agustus 2025, di mana justru saham bank-bank kecil atau KBMI I dan KBMI II lah yang mendominasi daftar dengan kontribusi return paling signifikan.

Di antara bank-bank kecil, PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) memimpin sebagai emiten dengan return saham tertinggi, mencatatkan total return fantastis hingga 46,84% year-to-date (YtD) sampai Agustus 2025. Meskipun demikian, pada penutupan perdagangan Rabu (3/9/2025), saham BGTG sedikit terkoreksi di posisi Rp 113, turun 1,74% dari penutupan sebelumnya.

Jumlah Kantor Cabang Bank Terus Berkurang, 632 Unit Tutup Setahun Terakhir

Menyusul ketat, PT Bank Maspion Indonesia Tbk (BMAS) juga menunjukkan performa cemerlang dengan total return 43,48% YtD hingga Agustus 2025. Pada tanggal yang sama, Rabu (3/9/2025), saham BMAS ditutup di level Rp 720, mengalami penurunan tipis 2,04% dari perdagangan sebelumnya. Tidak ketinggalan, saham PT Bank Neo Commerce (BBYB) turut mencatatkan return impresif sebesar 37,19% YtD hingga akhir Agustus 2025, dengan harga penutupan di level Rp 326, melemah 1,21%. Keempat, ada Bank Victoria International Tbk (BVIC) yang juga membukukan total return cukup tinggi, mencapai 34,09% YtD sampai Agustus 2025. Saham BVIC ditutup pada posisi Rp 110, turun 5,98% dari penutupan sebelumnya.

Sebaliknya, performa return saham dari bank-bank besar atau big banks justru terlihat belum terlalu signifikan pada periode yang sama. Sebagai contoh, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) menjadi yang paling menguat di antara mereka, dengan total return 9,23% YtD hingga Agustus 2025. Saham BBNI ditutup di harga Rp 4.410 per saham, naik 2,32% dibandingkan hari sebelumnya. Kemudian, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) hanya mencatatkan total return 9,16% YtD, dengan penutupan saham di level Rp 4.030 yang menguat 1,77%.

Berikut Return Saham Perbankan Tertinggi di Agustus 2025, Bank Kecil Lebih Unggul

Sementara itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan total return 4,88% YtD sampai Agustus 2025, dan menguat 1,09% menjadi Rp 4.620 pada penutupan hari tersebut. Paling mengejutkan adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang per Agustus 2025 justru mencatatkan total return negatif -2,42%. Kinerja saham BBCA pada hari itu ditutup melemah di level Rp 7.975 per saham, menyusut 0,31% dari penutupan sehari sebelumnya.

Menganalisis perbedaan kinerja ini, Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, Miftahul Khaer, memperkirakan bahwa variasi selama Agustus 2025 tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor aliran dana asing dan preferensi para pelaku pasar. Menurut Mifta, bank-bank KBMI I dan KBMI II dengan return tinggi diuntungkan oleh valuasi yang relatif murah, sehingga lebih mudah digerakkan oleh pelaku pasar yang melakukan short trade pada saham-saham jenis ini. Di sisi lain, big banks lebih banyak merasakan dampak aksi jual oleh para investor asing, terutama saham BBCA yang sempat mengalami tekanan cukup dalam, meskipun fundamentalnya tetap solid. Mifta menambahkan, saham BBNI dan BBRI terlihat lebih kuat karena harga sahamnya sudah lebih dahulu di-price in, ditambah lagi dengan valuasi yang tergolong lebih atraktif.

Kinerja Saham Bank BUMN Rabu (3/9): BBRI, BMRI, BBNI Menguat, BBTN Melemah

Memasuki proyeksi bulan September 2025, Miftahul Khaer memperkirakan pergerakan harga saham perbankan masih akan menunjukkan variasi dengan kecenderungan fluktuatif. Ia menjelaskan, jika sentimen global lebih kondusif, big banks berpotensi untuk kembali rebound, sementara bank KBMI I dan KBMI II diperkirakan tetap akan volatil. “Untuk September, kami kira pergerakan saham perbankan masih akan variatif dengan kecenderungan volatile, dan itu semua tergantung pada arah suku bunga global, aliran dana asing, serta perkembangan penyaluran kredit,” kata Mifta kepada Kontan, Rabu (3/9/2025). Mengakhiri analisisnya, Mifta merekomendasikan investor untuk mencermati saham BBRI dengan target harga akumulasi Rp 4.720, serta saham BMRI dengan target harga akumulasi Rp 6.300.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *