Rupiah Melemah! BI Ungkap Penyebabnya, Simak Selengkapnya

Scoot.co.id, JAKARTA — Rupiah mengalami tekanan dalam beberapa hari terakhir di September 2025, demikian dilaporkan Bank Indonesia (BI). Tekanan tersebut berasal dari faktor domestik dan global, meskipun secara keseluruhan rupiah berhasil menguat 0,30% terhadap dolar AS sepanjang bulan September 2025 dibandingkan Agustus 2025.

Gubernur BI, Perry Warjiyo, menjelaskan situasi tersebut dalam rapat Komisi XI DPR pada Senin (22/9/2025). Ia menyatakan, “Secara keseluruhan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat pada September 2025 menguat 0,30% dari Agustus 2025, meskipun minggu-minggu ini ada tekanan baik dari sisi global maupun sisi domestik.”

Pelemahan yang terjadi baru-baru ini, menurut Perry, berbeda dengan tren penguatan yang terjadi sejak April 2025. Pada bulan April, rupiah sempat tertekan hingga mencapai Rp17.000 per dolar AS akibat penerapan tarif impor oleh Presiden AS Donald Trump. Namun, berkat intervensi BI, rupiah berhasil menguat ke kisaran Rp16.300 per dolar AS. “Kemudian, di hari-hari terakhir memang ada tekanan dari global dan domestik sehingga melemah ke Rp16.500. Kami terus berkomitmen untuk menjaga stabilitas,” tegasnya.

Meskipun mengalami tekanan, BI tetap berkomitmen untuk menjaga stabilitas dan bahkan mendorong penguatan nilai tukar rupiah ke depannya. Perry menekankan komitmen BI untuk menjaga tren stabil hingga menguat. “Komitmen kami, tren nilai tukar bergerak stabil dan bahkan ada kecenderungan menguat sejalan dengan komitmen BI menjaga stabilitas, imbal hasil yang menarik serta prospek pertumbuhan ekonomi yang cukup baik,” tutupnya.

Ringkasan

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mengalami tekanan di akhir September 2025, diakibatkan faktor domestik dan global. Meskipun demikian, rupiah secara keseluruhan menguat 0,30% pada September 2025 dibandingkan Agustus 2025. Pelemahan ini terjadi setelah penguatan sejak April 2025, sempat mencapai Rp17.000 per dolar AS dan kemudian menguat ke kisaran Rp16.300 sebelum melemah kembali ke Rp16.500.

Bank Indonesia (BI) menyatakan komitmennya untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendorong penguatan ke depannya. BI melakukan intervensi untuk menstabilkan nilai tukar dan menekankan bahwa tren nilai tukar rupiah cenderung stabil bahkan menguat, sejalan dengan prospek pertumbuhan ekonomi yang baik dan imbal hasil yang menarik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *