BEEF Diversifikasi Bisnis: RUPSLB Beri Lampu Hijau Ekspansi!

Scoot.co.id JAKARTA – Emiten sektor pangan, PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF), tengah bersiap merancang strategi ekspansif. Perusahaan ini aktif menyusun rencana ambisius untuk menangkap peluang besar dari program pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG), melalui diversifikasi dan penambahan lini usaha yang prospektif.

Direktur Utama Estika Tata Tiara, Imam Subowo, menjelaskan bahwa perluasan lini bisnis ini bukan hanya semata-mata untuk mengoptimalkan potensi program MBG. Lebih jauh, langkah strategis ini juga menjadi fondasi bagi BEEF dalam mencapai target jangka panjangnya, yaitu menembus jajaran elit saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), khususnya indeks bergengsi LQ45.

Subowo menekankan bahwa ambisi besar ini memerlukan persiapan matang. “Tetapi semua perlu persiapan, kami ingin menuju ke sana dalam jangka panjang. Semua harus dipersiapkan termasuk di antaranya perluasan bisnis,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang dirilis pada Rabu (8/10/2025).

Sebagai langkah konkret menuju realisasi rencana ini, BEEF dijadwalkan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada tanggal 14 November 2025. RUPSLB ini diagendakan membahas empat poin utama yang krusial bagi masa depan diversifikasi perseroan.

Empat agenda penting yang akan diajukan kepada pemegang saham mencakup: pembukaan peternakan sapi perah modern di Banyumas, Jawa Tengah, dengan rencana impor 250 ekor bibit sapi perah jenis Friesian Holstein dari Australia; penambahan kegiatan usaha feedlot khusus kerbau; perluasan ke bisnis perdagangan besar hewan ternak hidup, susu, dan produk turunannya; serta penambahan fasilitas cold storage dan perdagangan. Inisiatif-inisiatif ini diharapkan mampu memperkuat posisi BEEF di sektor peternakan dan pangan.

Manajemen BEEF tidak hanya berhenti pada perencanaan. Sebelum meminta restu resmi dari pemegang saham untuk melangkah ke lini bisnis baru ini, berbagai persiapan tahap awal telah dilakukan secara cermat.

Salah satu persiapan krusial adalah menjalin kerja sama strategis dengan Balai Besar Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BBPTU) Manggala di Banyumas. Kolaborasi ini berfokus pada program pengelolaan sapi perah secara mandiri, memastikan kualitas dan keberlanjutan produksi.

“Kami akan belajar mengelola sapi perah dari tim BBPTU Manggala sehingga dapat menghasilkan 20-30 liter susu per hari dengan kualitas terbaik,” terang Imam. Pembelajaran ini vital untuk mencapai efisiensi dan standar mutu tertinggi.

Ia menambahkan, kerja sama ini juga mencakup aspek pengelolaan pakan berkualitas, mulai dari ketersediaan hijauan pakan, proses pengolahan pakan, hingga penggunaan pakan konsentrat yang berkualitas namun tetap terjangkau. Ini menunjukkan komitmen BEEF terhadap seluruh rantai produksi.

Imam Subowo sangat optimistis terhadap prospek lini usaha baru ini. Ia menyoroti bahwa produksi susu segar nasional saat ini hanya mampu memenuhi sekitar 20% dari total kebutuhan bahan baku industri susu, menciptakan celah pasar yang sangat besar bagi BEEF.

Fakta ini didukung oleh data jumlah sapi perah di Indonesia yang hanya sekitar 592 ribu ekor. Dengan asumsi rata-rata setiap ekor sapi menghasilkan 12 liter susu per hari, total produksi susu nasional diperkirakan mencapai 1,277 juta ton setiap tahun. Angka ini jauh di bawah potensi permintaan pasar.

Melihat kesenjangan besar ini, BEEF secara jeli mengidentifikasi peluang signifikan untuk mendongkrak pendapatan perusahaan dari lini usaha susu sapi perah. Sebagai langkah awal, perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capex) sebesar Rp 20 miliar khusus untuk pengelolaan sapi perah secara mandiri.

“Jadi kami dapat mendiversifikasi pendapatan. Pada tahap awal akan menyumbang 10% dari total pendapatan,” pungkas Imam. Langkah ini menegaskan komitmen PT Estika Tata Tiara Tbk untuk tumbuh berkelanjutan melalui strategi diversifikasi usaha yang terencana dan prospektif.

Ringkasan

PT Estika Tata Tiara Tbk (BEEF) berencana melakukan diversifikasi bisnis dengan tujuan memanfaatkan peluang dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan mencapai target jangka panjang untuk masuk ke indeks LQ45. Rencana ini akan dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 14 November 2025.

Agenda RUPSLB mencakup pembukaan peternakan sapi perah modern, penambahan kegiatan usaha feedlot kerbau, perluasan ke perdagangan besar hewan ternak dan produk turunannya, serta penambahan fasilitas cold storage. BEEF juga telah menjalin kerja sama dengan BBPTU Manggala untuk pengelolaan sapi perah dan mengalokasikan belanja modal Rp 20 miliar untuk pengembangan lini usaha ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *