BI Turunkan Suku Bunga, Anggota DPR: Komitmen BI Jaga Stabilitas Makroekonomi

JAKARTA — Ketua Komisi XI DPR Mukhamad Misbakhun memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah strategis Bank Indonesia (BI) yang menurunkan suku bunga acuan atau BI Rate sebesar 25 basis poin, kini menjadi 5 persen, pada Agustus 2025. Keputusan ini, menurut Misbakhun, merupakan bukti nyata komitmen BI dalam menjaga stabilitas makroekonomi sekaligus menjadi pendorong vital bagi pertumbuhan ekonomi di tengah gejolak dan ketidakpastian global.

“Langkah ini memberi sinyal positif untuk memperkuat daya dorong perekonomian, terutama melalui peningkatan konsumsi masyarakat dan pembiayaan investasi,” ujar Misbakhun dalam keterangan tertulisnya di Jakarta pada Jumat.

Namun, Misbakhun dengan tegas menekankan bahwa efektivitas penurunan suku bunga ini harus benar-benar terasa langsung oleh masyarakat. Ia menilai, kebijakan moneter tidak boleh hanya berhenti pada level makro, melainkan harus merambah hingga ke sektor riil dan menyentuh kebutuhan fundamental rakyat. Keberhasilan kebijakan ini diukur dari seberapa besar dampaknya pada kehidupan sehari-hari.

“Daya beli masyarakat kita masih belum sepenuhnya pulih, terutama karena tekanan harga pangan dan energi. Oleh karena itu, penurunan bunga harus membantu menurunkan biaya kredit konsumsi rumah tangga sehingga masyarakat bisa lebih leluasa memenuhi kebutuhan hidupnya,” jelasnya. Hal ini menjadi krusial untuk meringankan beban finansial rumah tangga dan mendorong pemulihan ekonomi yang inklusif.

Lebih lanjut, Misbakhun juga menyoroti pentingnya akses pembiayaan yang lebih murah bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta sektor informal. Kedua sektor ini, menurutnya, adalah tulang punggung perekonomian rakyat yang perlu mendapatkan prioritas utama dalam implementasi kebijakan pelonggaran moneter. Dorongan ini diharapkan mampu memperkuat fondasi ekonomi dari tingkat paling bawah.

“BI bersama perbankan perlu memastikan bahwa UMKM dan pelaku usaha kecil benar-benar bisa menikmati bunga kredit yang lebih rendah. Jangan sampai penurunan suku bunga hanya terasa di sektor besar, sementara usaha kecil tetap terbebani bunga mahal,” tegasnya, menggarisbawahi pentingnya distribusi manfaat yang adil dan merata.

Misbakhun berharap kebijakan yang diambil oleh BI ini dapat memberikan dampak jangka panjang dan secara signifikan memperkuat perekonomian Indonesia. Ia juga memastikan bahwa Komisi XI DPR akan terus mengawal setiap kebijakan moneter agar benar-benar efektif dalam mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus melindungi kepentingan seluruh lapisan rakyat.

“Penurunan suku bunga ini harus dirasakan langsung oleh rakyat, baik oleh pelaku UMKM maupun rumah tangga kelas menengah ke bawah. Itulah ukuran keberhasilan kebijakan moneter yang sesungguhnya,” pungkasnya, menegaskan visi keberhasilan kebijakan ekonomi yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat luas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *