Emas Rekor! Harga Tembus US$4.230, Saham Tambang Terbang

Scoot.co.id JAKARTA. Harga emas dunia kembali mengukir rekor baru yang fantastis pada perdagangan Kamis (16/10), melampaui level US$4.230 per troy ounce. Lonjakan signifikan ini menegaskan posisi emas sebagai aset yang paling dicari di tengah ketidakpastian global, melanjutkan reli penguatan yang didorong oleh sejumlah faktor fundamental dan sentimen pasar.

Kenaikan impresif ini utamanya dipicu oleh meningkatnya permintaan aset safe haven serta ekspektasi pasar yang kuat terhadap pelonggaran kebijakan moneter Amerika Serikat. Mengutip Trading Economics, Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, dalam pernyataannya menyoroti adanya tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja AS, sebuah indikator penting bagi arah kebijakan bank sentral.

Pernyataan Powell ini sontak membuat investor hampir sepenuhnya memproyeksikan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan bulan ini, dengan potensi satu kali pemangkasan tambahan pada Desember. Ekspektasi suku bunga yang lebih rendah secara langsung menekan nilai dolar AS, sehingga secara inheren meningkatkan daya tarik emas bagi pembeli internasional karena membuatnya lebih terjangkau.

Di tengah dinamika kebijakan moneter, sentimen pasar juga diperkeruh oleh sejumlah faktor geopolitik dan ketegangan dagang yang memanas. Pada Rabu (15/10), pejabat AS secara tegas mengecam kebijakan Tiongkok yang memperketat ekspor logam tanah jarang (rare earth), sebuah komoditas krusial. Washington memperingatkan bahwa langkah tersebut berisiko mengganggu rantai pasok global dan membuka kemungkinan tindakan balasan dari AS.

Tidak hanya itu, Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, turut menyebutkan bahwa Washington berpotensi memberlakukan pembatasan ekspor atau tarif terhadap impor minyak Rusia dari Tiongkok, apabila mendapat dukungan penuh dari mitra Eropa. Di dalam negeri AS, isu penutupan pemerintahan (government shutdown) yang berlarut-larut semakin menambah ketidakpastian ekonomi, yang secara alami mendorong peningkatan permintaan terhadap aset lindung nilai seperti emas.

Geliat harga emas global ini tak hanya terasa di pasar komoditas, melainkan turut menggerakkan optimisme di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada Kamis (16/10), sejumlah saham emiten tambang emas kompak menghijau hingga pukul 16.00 WIB. Saham-saham seperti ANTM, MDKA, ARCI, AMMN, dan UNTR mencatatkan penguatan, sementara BRMS dan PSAB bergerak stagnan sepanjang sesi perdagangan.

Di antara jajaran emiten tersebut, PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) mencatatkan kenaikan tertinggi, menembus +9,31%, sementara PT United Tractors Tbk (UNTR) mengalami kenaikan terendah dengan +0,10%. Berikut ringkasan pergerakan saham tambang emas tersebut sepanjang sesi perdagangan Kamis:

Emiten Harga Terakhir (Rp) Perubahan (%) Keterangan Tambahan
ANTM 3.430 +0,88% Sempat menyentuh Rp 3.540
MDKA 2.400 +2,13% Tertinggi di Rp 2.420
BRMS 1.060 0,00% Datar sepanjang sesi
PSAB 615 0,00% Tidak berubah dari kemarin
ARCI 1.475 +2,43% Menguat stabil hingga penutupan
AMMN 7.925 +9,31% Tertinggi harian Rp 7.925
UNTR 25.975 +0,10% Sempat mencapai Rp 26.100

Fenomena kenaikan harga emas dunia yang signifikan ini menjadi katalis positif yang kuat bagi saham-saham pertambangan emas dan mineral di dalam negeri. Investor memandang sektor ini berpotensi mencatatkan kenaikan margin keuntungan yang substansial, terutama bagi emiten yang memiliki portofolio produksi emas dan tembaga yang kokoh. Ini menandakan optimisme pasar terhadap prospek jangka panjang industri pertambangan di tengah tren emas yang terus menguat.

Ringkasan

Harga emas dunia mencetak rekor baru dengan menembus US$4.230 per troy ounce pada Kamis, 16 Oktober, didorong oleh permintaan aset safe haven dan ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter AS. Pernyataan Ketua Federal Reserve yang mengindikasikan pelemahan pasar tenaga kerja memicu ekspektasi pemangkasan suku bunga, melemahkan dolar AS dan meningkatkan daya tarik emas.

Kenaikan harga emas global berdampak positif pada saham emiten tambang emas di BEI, dengan saham seperti ANTM, MDKA, ARCI, AMMN, dan UNTR mengalami penguatan. AMMN mencatatkan kenaikan tertinggi sebesar +9,31%, sementara UNTR mengalami kenaikan terendah dengan +0,10%, menunjukkan optimisme pasar terhadap sektor pertambangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *