Prospek pendapatan investasi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU), atau dikenal sebagai Tugu Insurance, diperkirakan akan melesat tajam. Lonjakan ini dipicu oleh kebijakan agresif Bank Indonesia (BI) yang telah menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebanyak lima kali sepanjang tahun ini. Menurut analis Panin Sekuritas, Sarkia Adelia, periode suku bunga rendah seperti ini berperan sebagai katalis positif yang signifikan bagi pergerakan harga aset investasi pendapatan tetap, khususnya obligasi.
Sarkia menjelaskan bahwa penurunan suku bunga secara langsung berdampak pada kenaikan harga obligasi. Apresiasi nilai aset ini, lanjutnya, akan memberikan keuntungan substansial bagi perusahaan-perusahaan asuransi yang secara aktif mengelola sebagian besar dananya dalam portofolio obligasi. Tentu saja, Tugu Insurance yang memiliki alokasi signifikan pada instrumen ini akan merasakan dampak positifnya.
Sebagai gambaran, TUGU diketahui mengelola total investasi senilai Rp 11,4 triliun per Juni 2025. Dari jumlah tersebut, porsi yang sangat besar yakni 57,3 persen, atau setara dengan Rp 6,5 triliun, diinvestasikan pada instrumen pendapatan tetap. Proporsi ini menegaskan posisi TUGU yang sangat diuntungkan oleh tren suku bunga rendah.
Oleh karena itu, dengan adanya kebijakan penurunan suku bunga yang terus berlanjut, hal ini akan menjadi dorongan katalis positif yang kuat bagi kinerja investasi TUGU. Penempatan mayoritas aset pada obligasi menjadi strategi yang semakin relevan dan menguntungkan dalam kondisi pasar saat ini.
Laporan keuangan konsolidasian TUGU untuk semester I tahun 2025 telah menunjukkan performa yang menjanjikan. Total hasil investasi perusahaan tercatat mencapai Rp 316,7 miliar, merefleksikan peningkatan sebesar 22,9 persen secara year-on-year (yoy).
Secara lebih spesifik, kontribusi dari pendapatan obligasi mendominasi total pendapatan investasi, menyumbang Rp 219,4 miliar atau sekitar 69,3 persen. Angka ini tidak hanya besar, tetapi juga menunjukkan pertumbuhan yang sangat impresif, melonjak hingga 41,3 persen yoy.
Sarkia Adelia menambahkan bahwa era suku bunga rendah adalah momentum strategis bagi perusahaan asuransi untuk mengoptimalkan racikan portofolio investasi demi mendongkrak imbal hasil (yield) investasi. Ia memproyeksikan bahwa setiap kenaikan 1 persen dalam yield investasi TUGU berpotensi menghasilkan tambahan pendapatan investasi sebesar Rp 114 miliar, yang pada akhirnya akan secara signifikan meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Oleh karena itu, dengan sinergi antara kebijakan underwriting yang prudent, optimalisasi berkelanjutan pada portofolio investasi, dan efisiensi operasional yang cermat, profitabilitas TUGU dipastikan akan semakin kokoh dan berkelanjutan di masa mendatang.