Divestasi Freeport: 12% Saham Masih Dibahas, Ada Apa?

Scoot.co.id JAKARTA – Masa depan kepemilikan saham PT Freeport Indonesia (PTFI) kembali menjadi sorotan. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, mengonfirmasi bahwa rencana divestasi tambahan saham sebesar 12% dari induk perusahaan, Freeport-McMoRan (FCX), masih dalam tahap pembahasan serius. Di samping itu, Tony juga mengungkapkan bahwa operasional produksi PTFI saat ini terhenti menyusul insiden longsor besar yang terjadi di tambang bawah tanah pada September lalu.

Tony Wenas menjelaskan bahwa proses divestasi saham ini belum mencapai finalisasi karena memerlukan diskusi mendalam dengan berbagai pemangku kepentingan. Pernyataan ini disampaikannya dalam acara Indonesia Green Mineral Investment Forum 2025 yang berlangsung di Gedung BKPM Jakarta, pada Kamis (2/10). “Soal divestasi 12% itu masih didiskusikan,” ujar Tony, menegaskan bahwa pelepasan saham tersebut merupakan inisiatif dari Freeport-McMoRan (FCX) sebagai induk usaha.

Ketika ditanya mengenai target realisasi porsi divestasi hingga akhir tahun, Tony Wenas belum dapat memberikan angka pasti. Ia hanya menyatakan bahwa saat ini, porsi kepemilikan saham Republik Indonesia masih berada di kisaran 10%. “Masih didiskusikan. Saya harus cek lagi, kira-kira mungkin sekitar segitu,” tambahnya, menunjukkan bahwa detail final mengenai peningkatan kepemilikan negara melalui divestasi Freeport masih dalam proses.

Lebih lanjut, Tony Wenas juga menginformasikan kondisi operasional perusahaan. PTFI kini secara sementara menghentikan aktivitas produksinya. Penghentian ini merupakan dampak langsung dari insiden longsor besar yang melanda area tambang bawah tanah perusahaan pada bulan September lalu. “Kita berhenti produksi sekarang,” tegas Tony, menggambarkan langkah serius yang diambil pasca kejadian tersebut untuk memastikan keamanan dan penanganan situasi di lokasi tambang Freeport.

Ringkasan

Pembahasan mengenai rencana divestasi tambahan saham PT Freeport Indonesia (PTFI) sebesar 12% dari Freeport-McMoRan (FCX) masih berlangsung. Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, menyatakan bahwa finalisasi divestasi memerlukan diskusi mendalam dengan berbagai pihak terkait. Saat ini, kepemilikan saham Republik Indonesia masih di kisaran 10% dan target realisasi divestasi hingga akhir tahun belum dapat dipastikan.

Selain isu divestasi, Tony Wenas juga menginformasikan bahwa operasional produksi PTFI saat ini terhenti. Penghentian produksi ini disebabkan oleh insiden longsor besar yang terjadi di tambang bawah tanah perusahaan pada bulan September lalu. Langkah ini diambil sebagai tindakan serius untuk memastikan keamanan dan penanganan situasi di lokasi tambang Freeport.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *