Bersemayam di jantung São Paulo, Brasil, sebuah apartemen bergaya modern dengan sentuhan eksotis memancarkan pesona istimewa. Apartemen ini merupakan bagian integral dari bangunan Higienópolis yang ikonik, sebuah mahakarya arsitek Polandia Lucjan Korngold yang rampung pada tahun 1949. Dikenal luas atas pengaruhnya dalam desain lanskap, sang arsitek legendaris bahkan memilih penthouse di bangunan ini sebagai kediaman pribadinya, sebuah bukti nyata akan keunggulan rancangannya. Keunikan tata ruangnya semakin diperkuat dengan adanya balkon yang elegan, secara cerdas menghubungkan area kamar tidur dan ruang tamu, menciptakan aliran udara dan pandangan yang tak terhalang.
Melangkah ke era kontemporer, unit apartemen seluas 230 meter persegi ini kini telah bertransformasi di tangan Ana Sawaia Arquitetura. Tim arsitek ini dengan cermat menyulapnya menjadi hunian multifungsi: sebuah tempat tinggal nyaman sekaligus home office yang ideal untuk sesi konsultasi online, sesuai kebutuhan sang pemilik yang berprofesi sebagai psikolog.
Baca juga, Inspirasi Interior Apartemen Bergaya Modern
Salah satu fokus utama dalam proses renovasi adalah upaya restorasi yang cermat terhadap elemen-elemen asli bangunan. Lantai kayu orisinal, yang terbuat dari kayu ipê dan peroba rosa dengan motif kotak khas buatan J. Dip, berhasil dipertahankan dan direstorasi, memberikan sentuhan otentik dan kehangatan pada setiap ruangan.
Untuk menjawab tantangan iklim tropis dan mengurangi ketergantungan pada pendingin ruangan, jendela-jendela apartemen telah diperbarui. Kaca konvensional diganti dengan laminated glass yang dilengkapi fitur high UV protection film, solusi cerdas untuk meminimalkan panas berlebih dan menjaga efisiensi energi di dalam hunian.
Alih-alih menyediakan area khusus untuk televisi, apartemen ini mengadopsi pendekatan modern yang lebih fleksibel. Salah satu dindingnya telah diaplikasikan dengan specific projection paint, memungkinkan penghuni untuk menikmati pengalaman menonton proyektor tanpa memerlukan layar khusus, menciptakan ruang hiburan yang adaptif dan hemat tempat.
Ruang tamu menjadi pusat interaksi yang dinamis, dengan cerdik menggabungkan tiga area fungsional yang dipisahkan secara semu oleh dinding berpermukaan unfinished concrete. Tekstur kasar nan otentik dari beton ini secara menawan berpadu harmonis dengan hijaunya pemandangan pepohonan di luar jendela, menciptakan koneksi yang kuat antara interior dan eksterior.
Keterbukaan ruang tamu semakin dipertegas dengan koneksi langsungnya ke balkon. Area ini berfungsi sebagai perpanjangan ruang (extension space) yang vital, memungkinkan penghuni untuk menikmati esensi kehidupan outdoor meskipun berada di tengah kota. Bayangkan bersantai di atas hammock, merasakan hembusan udara segar, sembari memandang hamparan pepohonan hijau yang rimbun di sekitar gedung – sebuah oase ketenangan yang tak ternilai.
Baca juga, Tips Mudah Optimalkan Area Balkon dan Teras Minimalis
Secara keseluruhan, interior apartemen memancarkan aura artistik yang kuat, diperkaya oleh kurasi furnitur ikonis yang cerdas. Melalui teknik juxtaposition, karya-karya legendaris dari desainer ternama seperti Paulo Alves, Estúdio Bola, Paulo Mendes da Rocha, Flávio de Carvalho, Baba Vacaro, Carbono, dan Giacomo Tomazzi saling melengkapi. Paduan harmoni ini terangkum dalam palet warna cokelat yang hangat dan dominasi elemen kayu, menciptakan estetika yang kaya dan berkarakter.
Beralih ke area dapur, gaya yang lebih sleek dan fungsional diadaptasi dengan tata letak berbentuk L. Sebuah island multifungsi turut melengkapi area ini, ideal sebagai tempat bersantap informal atau sekadar menikmati kopi pagi. Harmonis dengan keseluruhan interior, kabinet atas dan bawah dapur, serta badan island, seluruhnya menggunakan material kayu berkualitas. Unsur kayu yang dominan ini dipadukan dengan meja berkerangka steel yang kokoh, menawarkan dukungan optimal untuk segala aktivitas memasak, sekaligus menyeimbangkan estetika modern dan alami.
Teks oleh Dwi Sari
Sumber Foto: André Scarpa / Ana Sawaia Arquitetura